Dr. Endang Supardi: Lulusan SMK Seharusnya Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

1-1Bandung, UPI

Dr. Endang Supardi dosen Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI ) berhasil meraih gelar Doktor Administrasi Pendidikan dengan yudisium sangat memuaskan yaitu 3,74, setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Perilaku Kewirausahaan Guru, Iklim Sekolah, dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kompetensi Kewirausahaan Siswa SMK Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen di Kota Bandung, di hadapan tim penguji dan promotor, Kamis (27/9/2015).

Dalam sidang terungkap bahwa hal yang paling esesial adalah mutu pembelajaran, karena faktor kewirausahaan guru yang belum mencakup kompetensi sebenarnya, karena di sekolah swasta gurunya masih berstatusnya kontrak atau tetap, beda dengan sekolah negeri.1-2

Jaminan 100% siswa bisa wirausaha tidak bisa dipastikan, namun dari sisi administrasi pendidikan sistem sudah baik, struktur sudah layak, hasil tergantung lapangan, karena terbatasnya lapangan kerja. Lulusan SMK harusnya mampu menciptakan lapangan pekerjaan, namun kendalanya kompetensi di kelas dan lapangan sangat berbeda, masih harus dikembangkan.

Bukan hanya dilatih memproduksi, tapi bagaimana memasarkannya, nanti hasilnya akan terbentuk wirausaha bukan lagi calon. Dari kacamata administrasi pendidikan harus ada reposisi pendidikan. Pembelajaran mencakup believing, dan yang paling mendukung adalah aspek psikomotorik/keterampilan, dan sering observasi lapangan.

Masalah utama penelitian ini adalah kompetensi kewirausahaan siswa yang belum optimal, kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi kewirausahaan siswa, berdasarkan teori perkembangan siswa banyak faktor yang dapat mempengaruhi komptetensi siswa. Penelitian ini tidak mengkaji seluruh faktor melainkan hanya faktor motivasi, kepemimpinan kepala sekolah, prilaku kewirausahaan guru dan iklim (fisik, sosial, dan akademik).1-3

promovendus yakin tentang kompetensi kewirausahaan akan menjadi kompetensi dominan, karena nantinya akan membentuk karakter entrepreneurship, namun kompetensi ini tidak bisa menjamin dapat membentuk sikap, dan mental, masih diperlukan pendalaman high order thinking skill.

Perilaku kewirauhasaan guru gairah berusaha yang harus dibangkitkan, karena kalau ikut berwirausaha kemungkinan akan meninggalkan aktifitas mengajarnya.

Kepala sekolah tidak bisa mempengaruhi dan membentuk secara langsung, hanya sedikit saja karena tidak berhadapan dengan siswa, pengaruhnya disalurkan melalui guru dan lingkungan. Simpulan saya faktor gurulah yang paling mempengaruhi jiwa/komptensis siswa, bukan oleh Kepala sekolah, variable lainnya budaya. Perlu ada kerjasama dari guru dan sisipkan dalam setiap mata pelajaran. Simulasi dilakukan di sekolah, pengalaman cari dilapangan. SMK mendidik siswa yang punya jiwa wirausaha, bukan untuk menjadikan siswa sebagai pengusaha.(Dodiangga)1-4