Dunia Pendidikan Harus Berkolaborasi dengan Industri

Bandung, UPI

Saat ini kami sedang membutuhkan guru-guru untuk mengisi beberapa proyek kami di Jawa Barat dan di Kudus, Jawa Tengah. Kami melihat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) khususnya Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) sebagai salah satu institusi yang terbaik seluruh Indonesia dalam bidang pendidikan. Demikian ungkap Program Director Djarum Foundation Primadi H. Serad usai melakukan pertemuan dengan pimpinan UPI di Ruang Rapat Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (12/2/2019).

Lebih lanjut dijelaskan,”Kami melihat UPI memiliki semangat yang luar biasa, kami banyak berharap bisa mendapatkan guru-guru terbaik lulusan UPI, apalagi dalam waktu dekat UPI memiliki proyek besar. Saya sarankan UPI fokus dan melakukan penguatan dalam bidang industri kreatif dan kepariwisataan, dimana permintaannya sangat tinggi di Indonesia. Kami melihat banyak talenta-talenta yang bagus ada di bandung, dan Jawa Barat pada umumnya.”

Jika melihat semangat Pak Rektor dan jajarannya, ujarnya, kami sangat optimis untuk bisa maju bersama, itu modal yang paling besar, karena selama semangatnya tinggi In sya Allah program-program berikutnya mengikuti, yang penting memiliki semangat untuk maju.

“Selain menguasai teknis, guru itu kan mestinya mendidik, tidak hanya mengajar. Kalau mendidik itu kan banyak faktor-faktor lain seperti memberikan motivasi, bagaimana membentuk kerja sama tim, bagaimana mereka membentuk suasana komunikasi yang baik, membangun kolaborasi yang baik, dan berpikir kritis atau critical thinking, serta kreatif, karena semua itu merupakan persyaratan bagi seseorang untuk bertahan di era Revolusi Industry 4.0, dan mereka adalah orang-orang yang menguasai ilmu-ilmu pedagogic,” tegasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan bahwa kehadiran Program Director Djarum Foundation ke UPI adalah untuk melakukan kerja sama bidang pendidikan. Dijelaskannya,”Ada beberapa informasi yang kita butuhkan dari Djarum Foundation, yaitu saran-saran konkrit berdasarkan best practices mereka di dalam mendampingi SMK-SMK, sehingga nanti matching antara apa yang sedang UPI siapkan dengan kebutuhan di lapangan.”

Setelah melihat kondisi UPI, lanjutnya, diharapkan pihak Djarum Foundation dapat memberikan saran-saran terbaiknya tentang bagaimana sebaiknya UPI di dalam menyiapkan hal-hal yang terkait dengan pembangunan laboratorium-laboratorium, kelas-kelas, dan calon-calon guru vokasi sesuai kebutuhan industri. Kehadirannya betul-betul diharapkan dapat memberikan inspirasi dan menyampaikan pengalamannya di dalam mengelola SMK, karena sekali lagi bahwa hal ini terkait upaya UPI dalam mempersiapkan centre of excellence in vocational education.

Demikian pula pernyataan yang disampaikan Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi UPI Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd., dikatakannya bahwa kehadiran Program Director Djarum Foundation Primadi H. Serad ke UPI adalah untuk melaksanakan implementasi kerja sama antara UPI dengan Djarum Foundation.

“Ini akan bagus, sesuai dengan tujuan UPI yaitu kerja sama dengan industri. Diharapkan melalui kerja sama ini, bukan hanya persoalan beasiswa saja tetapi bagaimana mengembangkan program studi yang ada di UPI dengan melakukan kerja sama dengan industri dan mediatornya adalah djarum foundation. Dan itu akan lebih profesional, para mahasiswa sudah dibentuk pada saat proses perkuliahan maupun sesudah lulus. Diharapkan, lulusan UPI siap bekerja di industri dan memiliki salary atau financial yang sangat bagus,” harapnya.

Link and match ini harus segera berjalan secepat mungkin di UPI, tegasnya, caranya yaitu dengan mendekatkan diri dengan industri. Bukan hanya magang tetapi industri-industri itu sudah melakukan pemetaan berbagai kebutuhan tenaga kerja, kemudian UPI menyiapkan prodi-prodi kekinian yang memang sangat dibutuhkan oleh industri. Saya kira kita harus memulai itu, maka dengan melakukan kerja sama di bidang pendidikan dengan Djarum Foundation, harus segera terealisasi secepat mungkin.

Oleh karena itu, ujarnya, yang pertama UPI harus merancang berbagai kebutuhan mahasiswa terutama laboratorium. Sarana prasarana secara bangunan saya kira sudah memadai, hanya laboratorium-laboratorium relatif kurang memadai. Oleh karena itu jika kita ingin melakukan kerja sama dengan industri, UPI-nya sendiri harus menyediakan laboratorium-laboratorium yang layak. (dodiangga)