Duta Besar Perancis Sematkan Gelar Chevalier kepada Dekan FPBS UPI

Bandung, UPI

Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Prof. Dr. Hj. Tri Indri Hardini, M.Pd., ditunjuk sebagai Chevalier (Ksatria) dalam Palmes Academiques (Order of Academic Palms) oleh Perdana Menteri Prancis.

Penghargaan ini diberikan dan disematkan langsung oleh Yang Mulia Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard yang mewakili Perdana Menteri Prancis. Penyematan berlangsung di Institut Français Indonésie Bandung Jalan Purnawarman no. 32, Bandung, Selasa (02/11/2021).

Menurut Duta Besar Perancis untuk Indonesia Olivier Chambard,”Pemberian gelar Chevalier dalam Palmes Academiques (Order of Academic Palms) kepada Prof. Dini dikarenakan yang bersangkutan dianggap sebagai orang penting bagi Pemerintah Prancis. Penting di dalam bidang pengajaran Bahasa Prancis, juga kaitannya dengan pengenalan dan penyebaran budaya dan bahasa Prancis di Indonesia.”

Tidak ada kewajiban khusus bagi penerima gelar Chevalier, tegasnya, hanya saja kami meminta bantuannya untuk terus mempromosikan dan mengembangkan budaya dan bahasa Prancis di Indonesia dengan suka cita, penuh energi positif.

“Diharapkan, gelar ini menjadi penanda untuk terus melanjutkan apa yang sudah dilakukan, dan jauh lebih baik lagi,” harapnya.

Universitas Pendidikan Indonesia merupakan perguruan tinggi yang besar yang, diperhitungkan keberadaannya, ungkapnya lagi. Pemerintah Prancis ingin terus menjalin hubungan yang baik dengan UPI dalam bidang akademik.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., MA., menegaskan bahwa dirinya sebagai pimpinan universitas sangat bangga atas anugerah ini. Tidak semua orang bisa mendapatkan gelar Chevalier. Ini diberikan kepada orang yang betul-betul telah memberikan pengabdiannya yang luar biasa dalam bidang pengajaran dan penyebarluasan Bahasa Prancis.

“Saya rasa Prof. Dini adalah orang yang secara konsisten dan istiqomah sejak puluhan tahun lalu yang terus menerus mengajarkan dan menyebarluaskan Bahasa Prancis. Bahkan, bukan hanya aktif dalam bidang pengajaran tetapi aktif juga dalam bidang organisasi Bahasa Prancis yaitu berperan sebagai Ketua Association des Professeurs de Français d’Indonésie (APFI) atau Perhimpunan Pengajar Bahasa Prancis seluruh Indonesia (PPPSI) yang memiliki 10 cabang di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, ini merupakan prestasi yang luar biasa dan menjadi kebanggaan bagi UPI,” ungkapnya.

Diharapkan, katanya, untuk mencapai tahap ini, perlu satu energi besar, tidak hanya sekedar menguasai tetapi hingga mencintai. Prof. Dini sangat mencintai Bahasa Prancis tersebut. Spirit itulah yang dibutuhkan. Dengan demikian, akan lahir junior-junior lainnya yang bisa menjadi penerus, sehingga semakin banyak sivitas akademika UPI yang memperoleh gelar serupa.

Ditegaskannya,”Pemberian gelar Chevalier ini mengharumkan nama universitas, bagaimanapun ini membuat UPI terrekognisi di dunia internasional. Diharapkan, peristiwa ini bisa menjadi spirit bagi Prof. Dini dan kawan-kawan untuk terus membangun semangat dalam rangka membangun hubungan bukan hanya UPI dengan Prancis tetapi juga menjadi media penghubung antara Indonesia dengan Prancis.” (dodiangga)