Fenomena Gaya Pemimpin Blusukan

Oleh : Agil Nanggala

(Mahasiswa Departemen Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS UPI)

Indonesia merupakan negara yang luas, terbentang dari sabang sampai merauke, banyak kekayaan alamnya, banyak juga manusianya, sehingga diperlukan pemimpin yang bisa mengelola itu semuanya, sebagai negara yang besar tentunya Indonesia harus tetap eksis dalam pencaturan dunia, sehingga kebesarannya tetap ada, dinamika perjuangan bangsa Indonesia memanglah penuh sejarah, untuk itu perjuangan pahlawan yang membuat Indonesia merdeka dan pahlawan yang mengisi kemerdekaan Indonesia haruslah tetap kita kenang dan kita jaga dalam bentuk melaksanakan hak dan kewajiban kita sebagai seorang warga negara.

Berbicara mengenai masyarakat Indonesia tentulah bersifat multikultural, karena Indonesia terdiri dari berbagai suku sehingga perbedaan di Indonesia merupakan sebuah anugerah bukanlah sebuah masalah. Pola pemikiran inilah yang harus kita rubah segera mungkin, jika kita masih mengandalkan yang nama ego kesukuan atau kedaerahan dan menganggap suku atau daerah lain lebih jelek dari pada suku atau daerahnya sendiri itu akan menumbuhkan yang namanya sebuah ego sektoral dan lebih parah lagi menumbuhkan yang mananya sifat chauvinisme, bangga akan budaya sendiri merupakan hal yang sangat positif tetapi menjadi negatif apabila tidak menghargai budaya yang lainnya. Sesungguhnya Indonesia besar karena ada saling menghargai satu sama lainnya.

Sudah saatnya Indonesia harus mulai berpikir visioner, atau jauh kedepan, bagaimana caranya bertahan ditengah cepatnya perkembangan zaman, tanpa meninggalkan ciri khas dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri, salah satunya adalah melalui pembangunan, pembangunan Indonesia bukan hanya pembangunan mengenai infrastuktur saja, tetapi pembangunan mengenai manusianya, sehingga yang dibangun di sini adalah manusia Indonesia yang pancasilais. Untuk segera mewujudkan pembangunan manusia Indonesia, tentulah dibutuhkan seorang pemimpin, pemimpin merupakan orang paling bertanggung jawab dalam bagaimana mewujudkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pembangunan manusia dan yang lainnya, diperlukan seorang pemimpin yang berkualitas, profesional, loyal, dan peduli terhadap masyarakatnya, pemimpin seharusnya bisa memengaruhi masyarakat, karena sejatinya kepemimpinan adalah sebuah seni memengaruhi orang lain. Tidak bisa kita mungkiri bahwa peran pemimpin dalam membangun Indonesia sangat berpengaruh, bagaimana tidak arah pembanguan Indonesia, kebijakan pembangunan Indonesia, dan peran Indonesia di dunia Internasional itu sangat dipengaruhi oleh pemimpin bangsa, oleh karena itulah tepat rasanya bila membutuhkan pemimpin berkualitas yang bisa membawa perubahan bagi bangsanya ke arah yang lebih baik lagi.

Permasalahan yang menimpa bangsa kita memang luar biasa banyaknya, mulai dari kemiskinan, pengangguran, ketimpangan pembangunan dan yang lainnya, memang masalah tersebut tidak akan selesai cepat jika pihak yang berwenang tidak memiliki terobosan-terobosan yang baru dalam menyelesaikan permasalahan bangsa kita yang memang sudah bersifat klasik, dalam artian bukan permasalahan yang baru lagi, di sinilah peran pemimpin itu dapat terlihat apakah pemimpin tersebut mengetahui kondisi objektif di lapangan sehingga dapat merumuskan kebijakan yang tepat, atau hanya mendengar dari bawahanya sehingga kebijakan tersebut sering kali tepat sasaran.

Melihat dari kondisi masyarakat yang sudah mulai tidak berharap lagi kepada pemimpinnya, sehingga terlihat jelas dari partisipasi politiknya, mereka berpikiran mengikuti beberapa kali pemilu pun tidak bisa menyelesaikan permasalahan mereka, karena pemimpin yang telah terpilih cenderung tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang menimpa masyarakatnya. Di situlah mulai terjadi mosi tidak percaya rakyat terhadap pemerintahnya, hal ini memang harus kita perhatikan, mungkin masyarakat mulai jenuh dengan pola pemeritahan yang normatif tanpa adanya sebuah inovasi atau pembaharuan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat.  Gaya kepemimpinan sangat berpengaruh sekali terhadap pengakuan dari masyarakat, sehingga diperlukan pemimpin yang bisa mengetahui langsung kondisi nyata masyarakat di lingkunganya, dengan hadirnya pemimpin di tengah masyarakat akan menambah pengakuan masyarakat akan pemimpin tersebut, karena sejatinya pemimpin harus memunaikan kewajibannya yaitu membangun dan mensejahterkan masyarakat.

Akhir-akhir ini kita disuguhkan oleh gaya kepemimpinan yang baru, katanya pemimpin itu harus terjun langsung ke dalam lingkungan masyarakat, berinteraksi langsung dengan masyarakatnya. Fenomena ini dinamakan gaya pemimpin blusukan, pada dasarnya gaya kepemimpinan ini mengharuskan seorang pemimpin terjun langsung kepada masyarakat untuk melihat kondisi masyarakatnya, sehingga bisa membuat sebuah formulasi kebijakan yang tepat dalam menyelesaikan persoalan di masyarakat yang begitu banyak, bukan masyarakat yang mendatangi kantor pemimpinnya dengan keadaan protokolernya tetapi pemimpin langsung melayani masyarakat di lapangan. Gaya kepemimpinan blusukan ini memang dapat dikatakan unik karena berbeda dari kebayakan gaya kepemimpinan yang normatif atau rigid, lalu efeknya menimbulkan kepercayaan publik yang lebih baik dari pada pemimpin yang masih menggunakan cara lama, kelebihan lainnya akan mengurangi sebuah kebiasaan lama kita yaitu sistem aduan ABS (asal bapak senang). Pola komunikasi, pemimpin yang terjun langsung kepada masyarakat, pasti pola komunikasinya baik, dan menimbulkan sebuah keintensitasan karena bukan masyarakat yang mendatangi pemimpinnya, tetapi pemimpinnyalah yang langsung mendatangi masyarakat. Gaya blusukan ini dapat meningkatkan pengakuan masyarakat kepada pemimpinnya

Sejatinya pemimpin harus bisa membawa perubahan dalam masyarakatnya, hal tersebut lumrah karena pemimpin merupakan orang yang dianggap bisa atau mumpuni dalam mengurus segala permasalah publik di negeri ini. Masyarakat sudah lelah dengan pemimpin yang mengumbar janji saja, yang hanya berkata manis saja, tetapi yang masyarakat butuhkan adalah seorang pemimpin yang dapat membawa kesejahteraan dalam lingkungan masyarakat. Memang tidak bisa kita mungkiri bahwa tugas seorang pemimpin itu berat sekali, tapi itu merupakan tanggung jawab seorang pemimpin yang ditakdirkan untuk membawa perubahan, pemimpin itu harus mendengarkan apa yang rakyat inginkan, pemimpin itu harus melayani bukan dilayani, pemimpin itu harus mampu membawa bangsa dan negaranya kearah yang lebih baik lagi.