FPSD UPI – Yamaha Musik Kembangkan Lesson Studi Dalam Bidang Musik

ls 1

Bandung, UPI

Fakultas Pendidikan Seni dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI) bersama Yamaha Musik melakukan diskusi menarik untuk melakukan kerjasama dalam bidang pendidikan musik di ruang rapat FPSD. Jumat, (3/06/2016).

Diskusi tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswa, Dr. phil. Yudi Sukmayadi, Yuji Otake dan Yamawati dari Yamaha Musik Indonesia, Sumar Hendayana, Ph.D dari LPPM UPI, para dosen seperti Juju Masunah Ph.D, Dr. Sandie Gunara, M.Pd, Henry Virgan, M.Pd, dua orang mahasiswi pascasarjana, Tria Ramdani dan Putu Sandra, dan satu orang mahasiswa S1, Teduh Hafiz.

Dalam kesempatan tersebut pihak Yamaha Musik Indonesia yang diwakili oleh Yuji Otake, mengatakan, “kami bermaksud untuk melakukan kerjasama dengan FPSD dalam rangka melakukan kerjasama untuk menerapkan lesson study (LS) dalam musik”.

Selanjutnya Yamawati mengatakan. “kami akan mengundang 40 guru dari 40 Sekolah Dasar di Kota Bandung untuk dijadikan bahan kajian implementasi lesson study musik ini”. Rencananya, selain mengundang para guru, Yamaha juga akan mendanai kegiatan ini.

Menurut Yuji, untuk mendidik dan melatih para fasilitator, rencananya akan dibagi menjadi lima tahap yaitu: Pertama, Pelatihan dari Sumar Hendayana, Ph.D tentang lesson study, dilaksanakan pada bulan Juni 2016; Kedua, Pelatihan dari Yamaha Musik, dilaksanakan pada Juni 2016; Ketiga, Observasi LS pada mata pelajaran selain musik, dilaksanakan Agustus 2016; Keempat, Observasi ke kelas-kelas musik Sekolah Dasar, dilaksanakan Agustur 2016; dan Kelima, Persiapan lesson study dalam musik, dilaksanakan September 2016.

Sementara itu, menurut Dr. Yudi, sebelum implementasi di lapangan, kami dari FPSD akan menunjuk tiga fasilitator bagi guru-guru nantinya yaitu, Tria Ramdani, Putu Sandra dan Teduh Hafiz. Fasilitator ini akan dilatih terlebih dahulu tentang lesson study.

“Jadi FPSD punya ide untuk implementasi LS. Tujuannya memberikan training kepada guru-guru SD dalam pembelajaran musik khususnya alat musik produk Yamaha seperti keyboard, rekorder, pianika, dsb. LS dalam musik belum pernah dicoba, nah fakultas dengan Yamaha Music akan melaksanakan ini” ujar Yudi.

Sedangkan Prof. Sumar megatakan, “melalui lesson study, guru berani diobservasi, siswa difasilitas untuk belajar secara kelompok melalui sharing ide, saling mendengar sehingga mereka senang belajar. Semua karena gurunya terbuka terhadap inovasi, menerapkannya pada praktek pembelajaran. Saya yakin kalau cara ini diterapkan, LS tidak akan membosankan dan berdampak pada kualitas proses dan hasil”.

Rencananya pelatihan LS musik ini pilot project-nya akan berlangsung di Kota Bandung, dan selanjutnya untuk kota-kota lain seperti Makassar dan Palembang” kata Yudi. Semoga lancar dan sukses. (Sandie Gunara)