Haryadi, Juara Pertama “Speech Contest” UPI 2014

Bandung, UPI2

Haryadi, mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia menjadi juara pertama pada English Students’ Association (ESA) UPI 2014 yang digelar Sabtu (29/11/2014) di Audorium Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Juara kedua diraih Wine Anita Tesa dari Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial; dan juara ketiga diraih Rony dari Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastera.

Kontes pidato berbahasa Inggris ini rutin dilaksanakan satu tahun sekali dengan mengangkat tema yang berbeda setiap tahunnya.  Kontes ini sangat berhasil membangun critical thinking para pesertanya. Diharapkan, penyelenggaraan di tahun mendatang tetap dapat memotivasi Mahasiswa Universitas Indonesia.

Henna Marini, mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris UPI angkatan 2013 yang menjadi ketua pelaksana menjelaskan, peserta yang mengikuti speech contest berjumlah 27 orang dari berbagai jurusan dan angkatan di UPI. Angkatan 2014-2011 diperbolehkan mengikuti ajang ini.1

Mereka satu persatu berpidato dengan tema yang diberikan panitia. Terdapat empat macam tema yang harus dipilih untuk babak semi final. Di antaranya adalah pro kontra tentang legalisasi ganja sebagai obat, Eropa menekan gas emisi, pemilihan umum dan pajak kendaraan. Lalau peserta diwajibkan memilih salah satu dan menyampaikan argumennya dalam waktu maksimal lima menit per orang.

Tim jurinya pun sangat berkompeten di bidangnya. Aspek yang dinilai adalah konten pidato, gesture, penguasaan materi, keefektifan waktu, pengembangan pidato, dan tata bicara . Setelah semua peserta tampil, tim juri berdiskusi untuk menentukan lima orang peserta terbaik yang berlaga di babak final. Kelima peserta tersebut adalah, Naila Karima, Wine Anita Tesa, Rony Idris Bagaskara, Haryadi Prawiratama, dan Ulfa Mutia Alrasyid.3

Panitia langsung mengumumkan tema pidato untuk babak final. Jenis pidato untuk babak final ini adalah im prom to (serta merta). Peserta diberi tema tentang kasus ras yang masih kental di Amerika. Kasusnya adalah, seorang warga kulit hitam di Amerika bernama Brown ditembak polisi berkulit putih. Peserta diharuskan mengungkap kasus ini dengan fakta dan data akurat lalu menambahkan argumen dan solusi yang mereka tawarkan.

Seluruh peserta mendapatkan tema yang sama dan mereka diberikan kesempatan selama 15 menit untuk mempersiapkan bahan dan konten pidato mereka. Sebagai tambahan tim juri memberikan tiga pertanyaan untuk setiap peserta. Setelah 15 menit waktu habis, peserta masuk ke Auditorium sesuai nomor urutnya. Lalu menyampaikan pandangan dan argumen tentang tema yang diberikan. Babak ini sangat menegangkan dan menantang karena seluruh peserta hanya di beri waktu 15 menit untuk menyiapk pidato dalam bahasa Inggris beserta argumen dan solusinya lalu menjawab tiga pertanyaan dari juri.4

Sekitar 30 menit berlalu. Seluruh peserta sudah tampil, tim juri meninggalkan Auditorium untuk berdiskusi menentukkan pemenang. Sambil menunggu keputusan juri, para peserta di perbolehkan melihat skor mereka di babak penyisihan untuk mengevaluasi aspek apa saja yang perlu ditingkatkan. (Wine Anita Tesa, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)