ISOLA 12 JAM MENARI 2024: ”Ignation for eternity” Mengukir Keberagaman Budaya di Kampus UPI

Bandung, UPI

Program Studi Pendidikan Seni Tari, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), kembali menyelenggarakan kegiatan unggulan tahunan bertajuk ISOLA 12 JAM Menari. Acara yang telah menjadi tradisi selama 14 tahun ini berlangsung pada Kamis (12/12/2024), di berbagai lokasi di lingkungan kampus UPI, dengan semangat untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia.

ISOLA 12 JAM Menari ke-14 secara resmi dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan UPI, Prof. Dr. Prayoga, M.Si, bersama Dekan FPSD, Prof. Dr. Phil Yudi Sukmayadi, M.Pd. Turut hadir dalam pembukaan, Wakil Dekan Bidang Akademik FPSD, Prof. Dr. Trianti Nugraheni, M.Si, Wakil Dekan Bidang SDM dan Keuangan, Dr. Tri Karyono, M.Sn, serta para Ketua Program Studi di lingkungan FPSD UPI. Acara pembukaan yang digelar di Panggung Utama Plataran Gedung Baru FPSD ini dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, dan civitas akademika, menciptakan suasana meriah yang menandai dimulainya rangkaian acara.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung tanpa henti hingga pukul 22.00 WIB di tiga lokasi utama: Panggung Utama Plataran Gedung Baru FPSD, Amphiteater Gedung Kebudayaan UPI, dan Plataran Gedung ISOLA sebagai lokasi puncak dan penutupan acara. Salah satu momen paling mengesankan adalah penampilan empat penari utama, alumni dari institut seni terkemuka seperti Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Institut Seni Surakarta (IS) Surakarta, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Keempat penari ini menari selama 12 jam tanpa henti, bergerak secara dinamis di berbagai lokasi, menciptakan suasana yang spektakuler dan memukau para penonton.

Acara ini juga melibatkan berbagai kalangan, termasuk siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), sanggar tari, serta mahasiswa dari berbagai universitas. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah tarian anak-anak SDN 12 Mundam Sakti dari Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, yang merupakan binaan salah satu dosen Prodi Seni Tari UPI. Penampilan mereka mendapat apresiasi tinggi dari para penonton.

Beragam tarian tradisional turut menghiasi acara, seperti Tari Legong Keraton dari Bali yang memukau dengan gerakannya yang anggun, serta Tari Badaya Whiramasari dari Rancaekek yang mempersembahkan nilai-nilai kebersamaan dan kepahlawanan. Kehadiran maestro tari Indonesia, seperti Aim Salim, Nani Topeng Losari, dan Irawati Durban, memberikan warna istimewa dalam acara ini. Selain itu, dosen-dosen tari FPSD UPI juga tampil membawakan karya-karya tari terbaik mereka, menambah kesan mendalam dalam rangkaian kegiatan.

Sebagai puncak acara, ISOLA 12 JAM Menari ditutup di Plataran Gedung ISOLA. Tepat pukul 22.00 WIB, gong terakhir dipukul, menandai berakhirnya rangkaian acara. Para penari yang telah menari selama 12 jam non-stop disambut dengan tepuk tangan meriah. Pertunjukan kembang api menghiasi langit malam UPI, menjadi penutup yang spektakuler dan penuh kesan.

ISOLA 12 JAM Menari ke-14 kembali membuktikan komitmen Prodi Pendidikan Seni Tari FPSD UPI dalam melestarikan budaya bangsa. Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi seni yang melibatkan berbagai generasi, sekaligus menjadi wadah pemersatu keberagaman budaya Indonesia. Dengan suksesnya acara ini, diharapkan ISOLA 12 JAM Menari dapat terus menjadi ikon budaya yang membanggakan di Universitas Pendidikan Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan melestarikan seni tradisional.