Isola Park: Menuju Museum Diknas yang Modern dan Berkelas Dunia

Bandung – UPI

Museum Pendidikan Nasional (Diknas) menggelar audiensi bersama Majelis Wali Amanat Universitas Pendidikan Indonesia (MWA UPI) dan Investor dalam rangka revitalisasi museum pada Rabu (30/03/2022). Revitalisasi akan merombak berbagai sarana dan prasarana pada museum yang nantinya akan bernama Isola Park. Audiensi dihadiri langsung oleh pimpinan beserta para anggota MWA, Prof. Dr. Idrus Affandi, Rektor,  Kepala Museum Pendidikan Nasional, dan para jajaran investor.

Revitalisasi Museum Diknas merupakan implementasi kerjasama UPI bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) melalui program Maching Fund.  Di samping itu, UPI pun menggaet pihak swasta, PT Synon Multindo, dalam menyokong proyek revitaslisasi tersebut. Adapun beban pendanaan dilakukan baik oleh Kemdikbud RI maupun pihak swasta adalah berbanding 1:1.

Rektor UPI, Prof. Dr. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., menyambut baik kerja sama ini. Prof. Solehuddin menyampaikan bahwa revitalisasi dapat memperkuat fungsi Museum Pendidikan Nasional. “Saya berharap museum dapat menjadi museum yang modern di Indonesia. Kerja sama ini pertama kita ini merevitalisasi dan memoderisasi museum, sehingga ada penguatan terhadap fungsi museum sebagai sarana belajar pendidikan bagi mahasiswa, siswa dan generasi muda agar lebih tertarik ke museum kita,” imbuhnya.

Pernyataam tersebut sejalan dengan Kepala Museum Diknas, Dr. Lely Yulifar, M.Pd., M.Si., yang mengharapkan adanya kesadaran bagi masyarakat untuk mengunjungi museum sebagai kebutuhan, bukan sekadar formalitas. Dr. Lely mengungkapkan bahwa revitalisasi ini menjadikan museum berbasis edupreneur dan eduwisata, “Revitalisasi ini dapat meng-upgrade atau mendigitalisasikan koleksi yang sudah ada, seperti adanya hologram, diorama. Adanya fasilitas pariwisata seperti, resto atau kafe, pertunjukan,” ungkapnya. Tidak hanya itu, mahasiswa UPI pun dapat melakukan magang industri dan dikonversikan pada sejumlah SKS dan  akan mendapatkan upah. Tenaga kerja nya pun diutamakan pada alumni UPI selain masyarakat umum.

Tujuan adanya revitalisasi yaitu untuk mengoptimalkan fungsi museum sebagai sumber belajar dengan menerapkan digitalisasi. Muhammad Adha Gozali salah satu tim dari PT Synon Multindo menjelaskan bahwa teknologi yang digunakan dalam menunjang kegiatan belajar di museum di antaranya adalah “metode Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), Mixed Reality (MR).” Teknologi tersebut digunakan untuk menciptakan kesan interaktif di dalam museum. Dengan demikian, Adha menambahkan agar Museum Diknas dapat menarik jauh lebih banyak perhatian dari masyarakat. (Cici Aprianti, Kontributor Humas UPI)