Jepang Buka Peluang PKL bagi Mahasiswa UPI

Sumedang, UPI

Sebanyak 145 mahasiswa Program Studi Diploma-III Keperawatan UPI Kampus Sumedang mengikuti program Nursing Care Internship. Diharapkan, semua dapat meningkatkan kemampuan bahasa Jepangnya agar bisa lulus N4 dan secepatnya berpartisipasi dalam program internship ini untuk melaksanakan aktivitasnya di rumah sakit dan panti jompo di Jepang. Saat ini, di industri keperawatan saja kami membutuhkan hampir 400.000 orang tenaga kerja, belum termasuk service industry seperti hotel serta industri mekanik dan bidang jasa lainnya. Oleh karena itu, seluruh mahasiswa UPI diharapkan mampu dan fasih berbahasa Jepang agar menjadi sdm yang unggul di Jepang.

Pernyataan tersebut ditegaskan The Chairperson of IFECE Okamura Sadahiko, saat diwawancara usai memberikan paparannya dalam Nursing Care Internship Joint Seminar dihadapan 250 mahasiswa Program Studi Diploma-III Keperawatan UPI Kampus Sumedang, di Ruang Bale Tampomas Jalan Margamukti Nomor 93, Licin Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Selasa (18/6/2019).

Lebih lanjut diungkapkan,”Di Jepang, tepatnya bulan April tahun ini, lahir dan telah diberlakukan kebijakan tentang penerimaan sumber daya manusia dari luar negeri. Saya yakin bahwa ini menjadi era dimana sdm berbakat di luar negeri dirangkul dengan sungguh-sungguh.”

Yang paling menarik bagi International Foundation Educational and Cultural Exchange (IFECE) dari program ini adalah karena Nursing Care Internship merupakan program internship bidang keperawatan yang perdana diselenggarakan di Jepang, sehingga ini bisa dijadikan sebuah model. Awalnya, untuk program serupa sudah kami lakukan di China, namun di bidang perhotelan. Sementara untuk bidang keperawatan, kami lebih memilih Indonesia, karena kami melihatnya ini adalah masalah hati. Indonesialah yang dirasakan paling tepat untuk berbicara masalah hati. Pekerjaan di bidang keperawatan bukan pekerjaan fisik yang harus mengangkut barang-barang, tetapi diperlukan sentuhan-sentuhan yang melibatkan perasaan dan hati.

Lebih lanjut dikatakan,”UPI dipilih karena merupakan Lembaga Pendidikan yang kami anggap memiliki kemampuan mendidik siswa dengan baik. Kami punya pemikiran bahwa mahasiswa disini memiliki kemampuan yang memadai, hanya tinggal diberikan pengalaman praktek secara langsung khususnya di Jepang sehingga kemampuan bahasanya meningkat. Dengan demikian, setelah mereka menyelesaikan studinya dan ingin kembali ke Jepang untuk bekerja secara professional, mereka tinggal melanjutkan program pkl tersebut dengan status bekerja.”

Kami sangat berharap, ujarnya, kepada seluruh mahasiswa yang memiliki kemampuan yang bagus, mau mengikuti program internship ke Jepang, dan setelah lulus dari studinya, mereka kembali ke Jepang untuk bekerja secara professional. Diharapkan, UPI bisa ikut membantu menyiapkan sumber daya manusia lainnya untuk menempati berbagai bidang pekerjaan di Jepang. Mengenai teks Haiku, kami mengusungkan sebuah pemikiran yaitu, Kita tidak hanya memahami bahasa Jepang saja, tapi juga mempelajari hati dari Jepang itu sendiri.

“IFECE ditunjuk menjadi wadah bagi siswa di negara-negara di Asia yang ingin internship di Jepang sejak 2015, disertai dengan mempelajari bahasa dan budaya Jepang secara menyeluruh. Sejauh ini, kami telah menerima total 500 siswa internship dari Vietnam, Cina, dan sejumlah negara lainnya. Kami juga terlibat dalam pelaksanaan kontes bahasa Jepang dan penciptaan bahan pengajaran khusus sebagai bagian dari pertukaran budaya. Perlu diketahui bahwa internship adalah sebuah proses belajar bukanlah bekerja, dan hal tersebut benar-benar berbeda dari bekerja paruh waktu yang diketahui oleh pekerja asing selama ini,” ungkapnya.

Sistem manajemen sudah ditingkatkan lebih lanjut, tegasnya, seperti pengajaran bahasa Jepang selama periode pelatihan, dukungan dalam kehidupan sehari-hari selama tinggal di Jepang, dan sebagai tim yang bergerak di bidang pendidikan, kami rencanakan untuk memberikan berbagai kesempatan program internship di Indonesia kepada mahasiswa yang belajar bahasa Jepang. (dodiangga)