Kehumasan dan PPID Polda Jabar Kaji Peran Multimedia di Era Digital

Bandung, UPI

“Ada kompetensi baru yang harus dikuasai untuk menjamah komunikasi multimedia melalui literasi informasi, yaitu Networking Online-Offline. Mampu membangun inovasi jejaring baik elektronik, digital, online, mobile dan blended. Nettiquete. Mampu menyelamatkan diri dengan informasi yang banyak. Privacy Protection. Melindungi diri melalui peran media yang berisi informasi dengan bijak. Critical Thinking and Problem Solve. Menggunakan media dan teknologi informasi untuk menyelesaikan masalah, dan Critical Thinking with Artificial Intellegence. Kritis dalam berpikir mencari bentukan dan inovasi baru dengan cerdas dan adaptif,” ungkap Prof. Deni.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Humas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., MCE., saat memberikan materi tentang Peran Multimedia di Era Digital dan Kiat-kiat Menghadapi Permasalahannya dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) Bidhumas yang diselenggarakan di Bumi Sangkuriang Jl. Kiputih No.12, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Kamis, (15/09/2021).  

Sebanyak 750 peserta yang merupakan Pimpinan Humas dari Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten dan Kota di lingkungan Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Kepolisian Daerah Jawa Barat atau Polda Jabar mengikuti kajian Peran Multimedia di Era Digital dan Kiat-kiat Menghadapi Permasalahannya dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) Bidhumas. Hadir sebagai pemateri dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Humas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., MCE.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Deni mengungkapkan berbagai hal tentang literasi multimedia komunikasi dan kecerdasan digital. Diungkapkannya,”Di dalam melakukan penilaian terhadap literasi multimedia komunikasi, pertama-tama kita harus mengecek sumber dan memeriksa kembali informasi dari sumber lain. Perlu untuk cek namanya. Jika dia adalah seorang praktisi penulis, dia harus memiliki sejarah publikasi. Biasanya ada link publikasi sebelumnya.”

Lebih lanjut dijelaskan, jika ada keraguan tentang keaslian foto atau video, unggah ke mesin pencari. Diperlukan kehatiihatian dalam memeriksa statistik. Pastikan ada para ahli yang siap untuk mengkonfirmasi hal tersebut. Anda juga bisa bertanya untuk menentukan penulis, sumber atau informasi judul dan memeriksa ketepatan. Dibutuhkan banyak usaha untuk mengetahui apakah hanya satu informasi yang salah (disinformasi) dari begitu informasi.

“Untuk diketahui, multimedia merupakan sistem komputer elektronik yang dapat digunakan untuk mengontrol, menggabung (potong pasang), memanipulasi pesan yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan yang baru. Awal mulanya tahun 1927, mulai muncul ide dan produk dari multimedia yang diilustrasikan melalui animasi tradisional tentang jatuhnya salju di negara-negara barat dan Amerika Utara. Khususnya dalam kajian llmu Komunikasi, digunakan untuk mendemonstrasikan iklan dan pesan-pesan visual pada layar televisi tradisional di masyarakat luas. Komputerisasi dalam produksi multimedia semakin berkembang di tahun 2000-an. Banyak produk multimedia disebarluaskan melalui komunikasi www. Berbagai pihak dengan mudah mendapatkan bahan-bahan untuk membuat multimedia seperti animasi, video, gambar, foto, audio bahkan program-program linier lainnya,” ungkapnya lagi.

Lebih lanjut dijelaskan, berikut kompetensi di dunia maya yang harus dimiliki terkait multimedia komunikasi, yaitu kemampuan menganalisis manipulasi media, menciptakan ikatan sejarah, menganalisis keterlibatan audiens, peramalan media, menganalisis data, memiliki keterampilan menggunakan alat-alat teknis, jurnalisme investigasi online, mengengecekan fakta, serta mengelola penggunaan clickbait dan hoax.

“Multimedia di masa depan terlihat dari desain teknologi multimedia memanfaatkan berbagai fitur seperti animasi, video, grafik, audio dan suara untuk mengesankan pengguna. Teknologi multimedia digunakan untuk aplikasi bioskop 3D dan lingkungan 3DTV seluler. Animasi juga digunakan dalam memberi judul film, membuat efek khusus atau dalam program hiburan web. Sehingga, cakupan animasi sangat besar dalam konteks pasar. Di bidang pendidikan multimedia sedang digunakan secara luas terutama untuk kursus dan pelatihan online,” pungkasnya. (dodiangga)