KKN Tematik UPI 2021: Aktivitas Berkebun Alternatif Pembelajaran bagi Siswa Berkebutuhan Khusus di Tengah Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 telah mengubah dunia pendidikan dalam proses pembelajaran yang awal mulanya pembelajaran di dalam kelas secara tatap muka, namun semenjak adanya pandemi berlangsung telah berubah menjadi belajar secara daring atau dalam jaringan. Di tengah adanya pandemi terus melaju, Pendidikan harus tetap diutamakan karena pendidikan merupakan masa depan bagi suatu bangsanya. Maka dari itu, siswa dituntut untuk belajar dari rumah atau dapat dikatakan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak buruk bagi setiap orang karena masih banyak orang yang dapat berkreasi dari rumah sehingga bisa menjadi produktif dan lebih bermanfaat. Selama pandemi ini khususnya para siswa tentu akan lebih banyak menghabiskan waktu belajar di rumah masing-masing. Salah satunya, bagi para siswa di SLB Plus Raharja Mandiri untuk mengurangi rasa bosan dan sebagai alternatif pembelajaran, salah seorang mahasiswi UPI, Sigarlaki Regina Caeli Bianca memunculkan suatu ide yaitu dengan mencoba melakukan aktivitas kegiatan berkebun sehingga dapat terlaksananya proses pembelajaran yang menyenangkan.

Bagi anak berkebutuhan khusus dalam proses pembelajarannya mereka tidak dapat bisa terus menerus belajar seperti pada anak normal lainnya karena mereka anak berkebutuhan khusus merupakan seseorang yang mengalami kondisi hambatan tertentu seperti contohnya dalam hal sensori, motorik, perilaku, dan emosi sehingga berdampak dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Dengan adanya hambatan tersebut anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan khusus untuk mengembangkan segala potensinya. Peran guru harus bisa kreatif dalam menciptakan proses kegiatan belajar mengajar yang menarik terhadap anak agar dapat meminimalkan kegiatan yang tidak optimal tidak terkecuali pembelajaran secara daring maupun luring. Regina telah melakukan pengajaran bagi anak tunarungu, tunadaksa dan autis untuk dapat belajar berkebun di rumah maupun di sekolah.

Anak berkebutuhan khusus dapat dilatih berkebun seperti dengan menyiram dan merawat tanaman yang telah ditanam dengan baik. Dalam proses pembelajarannya, dapat dimulai dengan memberikan penjelasan mengenai kelas berkebun. Saat menjelaskan materi yang akan disampaikan maka Regina menggunakan Powerpoint yang berisikan materi-materi, gambar dan ada pula berupa tayangan video agar anak dapat lebih memahaminya. Khusus bagi anak tunarungu yang diajari, proses pembelajarannya anak belum bisa secara daring sehingga Regina melakukan home visit terhadap anak tersebut.

Semua orang merasakan dampak adanya pandemi Covid-19, terlebih dalam bidang pendidikan khususnya bagi para pelajar ataupun mahasiswa yang mengharuskan belajar secara daring dari rumah. Dengan adanya pandemi Covid-19 bagi anak berkebutuhan khusus seorang guru sangat berperan penting untuk terciptanya pembelajaran yang bertujuan untuk membuat siswanya dapat belajar dengan baik dan aktif yang mana anak tidak merasa bosan. Salah satu yang telah Regina menerapkan kegiatan, yaitu dengan mengisi waktu luang sekaligus pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di rumah maupun di sekolah yaitu dengan menerapkan pembelajaran berkebun. Berkebun merupakan hal yang dapat dilakukan oleh setiap orang, begitu pula bagi anak berkebutuhan khusus walau mereka memiliki hambatan, tetapi dengan keterampilan berkebun anak dapat menjadi salah satu solusi agar anak yang mengalami berkebutuhan khusus bisa menjadi seseorang yang mandiri di masa depan anak tersebut.

(JN)