KKN Tematik UPI 2021: Banyak Guru Terbantu Selama Pembelajaran Daring

Covid-19 sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mengalami pandemi Covid-19 ini. Pandemi Covid-19 memaksa masyarakat untuk melakukan semua pekerjaannya di rumah (Work From Home). Bahkan, masyarakat “dipaksa” berhenti dari rutinitas bekerja, sosialisasi di lingkungan luar, bahkan belajar di sekolah tidak diperbolehkan hal itu akibat dari pandemi ini.

          Kemendikbud mengeluarkan surat edaran Nomor 36962/MPK.A/HK/2020, menyatakan agar seluruh kegiatan mengajar baik di sekolah maupun kampus perguruan tinggi menggunakan metode daring atau online sebagai upaya pencegahan terhadap perkembangan dan penyebaran Covid-19. Sekolah di tempat saya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlokasi di SD Plus Al-Aitaam pun melakukan pembelajaran secara daring. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran daring ini mempunyai dampak yang positif maupun yang negatif, yakni dengan diberlakukannya pembelajaran daring ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, sehingga kita dapat belajar di mana saja dan kapan saja tetapi terlepas dari itu pembelajaran daring ini sangatlah tidak mudah, banyak sekali tantangan dan hambatannya.

            Seperti yang terjadi di tempat saya melakukan KKN yaitu di SD Plus Al-Aitaam, yakni masih terdapat ketidaksiapan di beberapa kalangan pendidik untuk dapat beradaptasi dengan dunia digital. Seperti belum semua guru sepenuhnya menguasai fitur-fitur yang ada di Zoom Meeting dan Google Meet dan masih ada juga yang belum menguasai untuk pembuatan Power Point (PPT) yang lebih menarik. Selain dari sisi pendidik, terdapat juga tantangan dan hambatan dari sisi siswa, yakni dengan menggunakan pembelajar daring ini siswa cenderung lebih cepat bosan dan tidak fokus saat sedang pembelajaran. Saat pembelajaran daring juga siswa cenderung kurang tertarik dengan materi yang disampaikan, banyak yang mengaku sudah paham saat diterangkan tetapi nyatanya saat mengerjakan latihan soal masih banyak yang jawabannya belum tepat.

            Untuk mengatasi tantangan dan hambatan tersebut, Julieta Rahmawati, salah satu mahasiswi UPI, membantu untuk mengajarkan fitur-fitur yang dapat dilakukan dan digunakan di Zoom Meeting, Google Meet, dan Power Point kepada beberapa guru, untungnya gurunya sendiri pun mempunyai kemauan yang besar dan semangat yang tinggi untuk mempelajari teknologi yang dapat membantu dalam proses pembelajaran. Selain itu, Julieta membantu dalam pembuatan materi bahan ajar dengan menggunakan Power Point (PPT) dengan menggunakan tampilan yang lebih menarik dan bervariasi, hal ini dilakukan agar siswa-siswa tidak bosan dan lebih tertarik untuk belajar secara daring. Setelah Julieta melakukan penguatan dan pendampingan tersebut, ia berharap pelaksanaan pembelajaran daring dapat berjalan lebih efektif lagi.