KKN Tematik UPI 2021: Mahasiswa Bentuk Pendampingan Belajar Kelompok Terbatas di Lingkungan Sekitar

Potensi dan bakat yang dimiliki oleh manusia tidak dapat muncul secara begitu saja, tetapi diperlukan proses pembelajaran dan bimbingan dengan baik dan benar. Adanya pandemi covid-19 ini yang muncul sejak Maret 2020 lalu menjadikan semua kegiatan yang biasa dilakukan berubah seketika dan dipaksakan agar mampu beradaptasi, termasuk kegiatan pembelajaran. Pandemi covid-19 menjadikan proses belajar yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka langsung kini harus diubah dengan proses pembelajaran secara online (daring) dengan memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang.

Perubahan proses belajar ini sangat berdampak pada psikologi siswa, khususnya pada minat belajar siswa. Tidak hanya itu, proses pembelajaran yang dilakukan di rumah masing-masing secara individu mengalami banyak hambatan pada saat pelaksanaannya, di antaranya siswa mudah merasa bosan, minat belajar yang dimiliki siswa berkurang, dan proses pembelajaran yang dilakukan kurang terarah sehingga proses belajar kurang efektif (Sutipyo, 2021). Terdapat hal lain yang mempengaruhi proses pembelajaran daring kurang terlaksana atau mengalami hambatan yaitu orang tua yang kurang memperhatikan proses belajar anaknya karena alasan sibuk bekerja, pengetahuan yang kurang, dan menyerahkan tanggung jawab mendidik anak sepenuhnya kepada pihak sekolah.

Melihat hal tersebut, Nita Apriani Putri sebagai mahasiswi Prodi S-1 PGSD UPI Kampus Cibiru dalam program KKN ini melakukan sebuah bimbingan belajar kepada siswa SD yang berada di lingkungan sekitar rumah yang berlokasi di Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung untuk belajar bersama dengan memperhatikan protokol kesehatan. Hal tersebut dilakukan karena melihat kegiatan keseharian anak-anak kebanyakan bermain dan minat serta motivasi belajar yang dimiliki kurang disebabkan proses pembelajaran daring yang pada kenyataannya mengalami berbagai kendala. Dalam KKN Tematik ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Muh. Husen Arifin, M.Pd.

Proses belajar kelompok yang diadakan sangat  diterima dengan baik oleh orang tua siswa, karena dengan adanya kegiatan pembelajaran secara berkelompok skala mikro (3-4 orang) yang dilakukan, orang tua terbantu dalam proses membimbing anaknya pada saat belajar karena kebanyakan siswa kurang bersemangat jika belajar hanya bersama orang tua atau saudara yang ada di rumah. Tidak hanya orang tua, siswa pun senang karena kegiatan belajar yang dilakukan secara kelompok setidaknya dapat mengobati rasa rindu belajar bersama teman di sekolah serta motivasi belajar yang dimiliki mulai terbangun kembali.

Dengan belajar yang dilakukan secara berkelompok dapat memotivasi semangat belajar antara teman satu dengan yang lainnya, terbangun sebuah komunikasi timbal balik dengan adanya sebuah diskusi dan berbagi informasi serta pengetahuan satu sama lain. Kegiatan belajar kelompok juga diharapkan mampu menjadikan siswa memiliki kemampuan berpikir kritis, karena dalam proses belajar setiap siswa diharuskan mempunyai pendapat atau pandangan terhadap suatu persoalan yang diberikan. Pada setiap pertemuan hanya membahas satu pelajaran begitu pun pada pertemuan-pertemuan selanjutnya dipilih pelajaran yang lain sesuai dengan buku tema yang telah diberikan pihak sekolah.

Tujuan di selenggarakan bimbingan belajar kelompok ini diharapkan siswa mampu melakukan proses belajar secara efektif, mengingat kegiatan pembelajaran untuk saat ini masih dilakukan secara online (daring) yang pada kenyataan nya masih belum terlaksana dengan baik karena terdapat beberapa kendala. Selain itu dengan belajar kelompok siswa mampu meningkatkan kemampuan yang dimilikinya serta pembelajaran etika dan moral dapat terlaksana walaupun tidak seperti yang berlangsung di lembaga formal (sekolah). Kegiatan ini juga menambah kesan belajar siswa karena dalam mengerjakan tugas dan proses pembelajaran dilakukan bersama teman.  Proses belajar kelompok yang diselenggarakan ini sudah mengantongi izin terlebih dahulu dari aparat setempat seperti perangkat desa lainnya serta kegiatan yang dilaksanakan pun menjalankan protokol kesehatan.