KKN Tematik UPI 2021: Perkuat Keimanan di Masa Pandemi

Pada masa pandemi Covid-19 ini, Adhellayani, salah satu mahasiswa KKN UPI berupaya mendorong anak-anak Desa Kota Kulon, Garut untuk menghafalkan Al-Quran. Selain itu, ia pun membimbing anak-anak untuk belajar tajwid dan bahasa Arab. Kegiatan ini dilakukan secara daring via grup Whatsapp.

Mengajarkan ilmu kepada anak sejak dini itu bagaikan mengukir di atas batu sedangkan mengajarkan ilmu pada orang dewasa bagaikan mengukir di atas air. Ilmu yang disampaikan ketika sejak dini akan berbekas karena anak memiliki semangat yang lebih dan mudah menyerap ilmu baru.

Memotivasi anak untuk menghafal Al-Quran dengan fokusnya yang utama adalah menumbuhkan keimanan kepada Allah. Dengan menumbuhkan keimanan maka anak-anak akan mencintai Allah. Sebab, sebelum mempelajari ilmu diperlukan keyakinan kepada Allah. Dengan demikian, anak-anak nantinya tumbuh dengan rasa cinta, takut, dan harap hanya kepada Allah.

Kemudian, salah satu aspek dalam menumbuhkan tauhid kepada anak yaitu doa. Dalam setiap keadaan para penghafal Al-Quran saat memulai harinya yaitu dengan berdoa kepada Allah. Dengan berdoa kita mengetahui bahwa tiada daya upaya selain pertolongan Allah.

Penghafal Al-Quran lisannya akan selalu dibasahi dengan berzikir kepada Allah. Berzikir adalah mengingat Allah. Keutamaan zikir ialah membuat diri kita agar selalu dilindungi oleh Allah dan hati kita menjadi tenang. Sehingga, sebelum kegiatan dimulai anak-anak desa kota kulon setiap pagi dengan rutin membaca zikir pagi.

Setelah itu, seluruh anak-anak melaksanakan salat Dhuha di rumah masing-masing. Dengan salat Dhuha, semoga Allah memudahkan segala urusan.

“Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.” (HR. Ahmad (5/286).

Bukan hanya itu, anak-anak pun belajar bahasa Arab supaya dalam menghafal Al-Quran mereka bersemangat dan memudahkan mereka untuk memahaminya karena bahasa arab adalah bahasa Al-Quran.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Quran berbahasa Arab, agar kamu mengerti. (QS. Yusuf : 2)

Setelah belajar bahasa Arab, anak-anak diberikan materi tajwid. Tajwid secara bahasa artinya memperbagus. Tajwid berguna untuk memperindah atau memperbagus bacaan Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, anak-anak menghafal Al-Quran dengan bacaan yang benar.

Anak-anak Kota Kulon pun menyetorkan hafalannya mulai dari pagi hingga sore. Di pertemuan pertama, anak-anak diberikan motivasi semangat menghafal Al-Quran serta agar anak-anak meluruskan niat hanya untuk Allah.

Selain beberapa kegiatan di atas, anak-anak pun dibiasakan agar berbakti kepada orang tua di antaranya adalah anak-anak diberikan tugas membawakan air minum kepada orang tua. Membiasakan anak-anak agar melakukan hal yang terlihat kecil namun ternyata Allah sangat mencintainya. Sebab, tanda sayang kepada anak-anak yaitu membiasakan mereka beribadah sejak kecil. Karena dilatih dengan kebiasaan baik sejak dini akan terbawa hingga dewasa nanti dengan menjadi anak yang berakhlak mulia dan berilmu. Dengan begitu ketika orang tua tiada maka sang anak yang saleh menjadi amalan yang tak terputus bagi orang tuanya. Marilah kita dan keluarga untuk menjaga diri dari neraka dengan mempelajari ilmu agama sejak dini.