KKN Tematik UPI Bidang Pendidikan: Modul Pembelajaran Penjas di Rumah sebagai Alternatif Pembelajaran Daring

Pandemik Covid-19 kini sudah memasuki tahun kedua. Kasus yang semakin meningkat membuat sekolah mengharuskan daring kembali untuk melakukan pembelajaran. Tentunya hal ini menjadi tantangan kembali bagi sekolah maupun guru untuk merancang kembali pembelajaran daring pada tahun kedua.

Salah satu sekolah tempat KKN Tematik UPI 2021 adalah MI Fathul Ihsan Nagreg. Kepala Madrasah MI Fathul Ihsan R. Ujang Kholid I, S. Pd.I membuka pintu kepada mahasiswa untuk melaksanakan KKN disekolahnya. Selain Kepala madrasah, para guru MI Fathul Ihsan pun menyambut dengan hangat kepada mahasiswa KKN. Berbincang dengan para guru mengenai pembelajaran daring di tahun ajaran sebelumnya terdapat beberapa kendala salah satunya adalah tidak semua siswa di sekolah memiliki ponsel untuk pembelajaran daring, kalaupun memiliki ponsel tidak memiliki kuota, ada ponsel tapi tidak menujang untuk pembelajaran, ada ponsel tapi bergantian dengan kakak nya. Permasalahan tersebut sudah menjadi hal biasa tetapi harus segera dicari pemecahan masalahnya.

Dengan bimbingan guru di sekolah , mahasiswa KKN membuat sebuah modul pembelajaran penjas dirumah sebagai alternatif pembelajaran daring. Dengan siswa mengambil modul yang telah di cetak oleh guru dan mengerjakannya dirumah masing-masing dengan bantuan orang tua, kakak, maupun saudara yang ada dirumah. Modul yang dirancang secara sederhana berisi mengenai materi yang dijabarkan secara singkat, dan tugas gerak yang disertai gambar serta petunjuk penggunaan modul secara sederhana diharapkan dapat membantu siswa dalam pembelajaran daring.

Selain modul pembelajaran dirumah, mahasiswa KKN dan guru membuat formulir penguatan pembelajaran dirumah untuk orang tua siswa. Formulir penguatan pembelajaran berisi pendampingan orang tua dalam pembelajaran anak dirumah serta penilaian tugas yang dikerjakan oleh orang tua. Secara tidak langsung formulir penguatan pembelajaran ini menjadikan orang tua sebagai guru yang menilai anaknya dirumah. Pendampingan orang tua juga intensif dilakukan via Whatsapp dan video conference sebagai upaya guru untuk menanyakan perkembangan siswa dirumah dan bertanya mengenai permasalahan yang dihadapi orang tua di rumah.(Nur Ambiya, Mahasiswa PGSD Penjas UPI Kampus Sumedang)