Konstantien Mandagi, Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) – UPI Menjadi Oral Speaker pada International Conference di Antalya, Trukey
|Pada tanggal 13-16 November 2024, International Conference on Research in Education and Technology (ICRET) yang diselenggarakan oleh International Society for Research in Education and Science (ISRES) tepatnya di Antalya, Turkey. Konstantien Mandagi yang merupakan Awardee Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Pascasarjana (S2), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung menjadi Oral Speaker di International Conference tersebut bersama dengan beberapa perwakilan UPI lainnya dari BPI dan LPDP. Konstantien juga mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak BPI, LPDP, dan BPPT yang sudah mensuport pendanaan kegiatan ini. International Conference ini dihadiri oleh Oral Speakers yang merepresentasi negara mereka masing-masing seperti Romania, USA, Kosovo, Denmark, North Macedonia, Malaysia, Albania, Algeria, United Kingdom, Turkiye, Taiwan, Portugal, Polandia, Nepal, Pakistan, India, U.A.E, Nigeria Nepal, Spanyol, Kazakhstan dan negara-negara lainnya.
Konstantien Mandagi memaparkan artikel ilmiahnya tentang “Fostering Students in Learning English Through Creativity in Making Advertisement on Indonesia’s Northernmost Island” tepatnya di salah satu pulau 3T paling utara Indonesia di Sulawesi Utara yang behadapan langsung dengan negara Filipina yakni di SMP Negeri 1 Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Menurut Konstantien Mandagi, kesempatan seperti ini dapat membangun peluang kolaborasi khususnya bagi para pemuda Indoensia untuk membangun relasi dan jejaring sosial yang kuat dengan dunia luar di era digital dimana isu creativity sangat relate dengan kita yang hidup di abad 21 seperti saat ini. Konstantien Mandagi juga merupakan alumni bebera International Youth Exchange Program seperti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN), Indonesia – China Youth Exchange Program (IChYEP) yang dislelenggrakan oleh Kemenpora RI, Ia juga menulis beberapa Buku dan Novel, baginya, menulis adalah bukti sebuah peradaban yang perlu dilestarikan.