Langkah Juara Tim Women Pro Futsal League UPI Bandung

Bandung, UPI

Sukses itu adalah ketika kita berhasil melakukan pembinaan yang tidak terputus, memadukan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga menghasilkan pemain yang unggul dan bagus karena hasil binaan, bukan membeli pemain yang instan.

Demikian ungkap Pembimbing dan Pembina Tim Women Pro Futsal League (WPFL) UPI Bandung Dr. H. Dikdik Jafar Sidiq, M.Pd., saat ditemui usai memberikan laporan kemajuan Tim WPFL UPI Bandung kepada Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., di Ruang Rapat Partere Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (3/4/2017).

Ditegaskannya,”Prinsip utama sebuah keberhasilan adalah pembinaan yang tidak terputus, dan melakukan seleksi kompetensi terhadap calon mahasiswa untuk bisa diunggulkan, karena olah raga memiliki ke-khas-an. Ajarkan pada mereka tentang bagaimana mengapresiasi, berempati, dan mudah mengucapkan terima kasih, ditambah memadukan aspek afektif, kogitif dan psikomotor dalam pendidikannya. Dalam perjalanannya, kami seluruh tim selalu melakukan diskusi perkuliahan di waktu senggang, di sela-sela latihan dan pertandingan. Pada saat itu kita berubah peran, ada yang menjadi dosen dan mahasiswa, dan pada akhirnya kita melakukan penelitian bersama.”

Bagus karena binaan, bukan membeli, ujarnya. Dibina secara personal, maka timbul loyalitas. Tim WPFL UPI Bandung dihuni oleh pemain profesional yang berasal dari mahasiswa dan alumni, terdiri dari 15 orang pemain, 7 orang official, pelatih kepala, pelatih fisik, dan pembantu. Hal yang perlu diapresiasi adalah para pemain di Tim WPFL UPI Bandung banyak diminati klub profesional, dan alumni masih eksis dan loyal.

“Para pemain di Tim WPFL UPI Bandung didorong untuk sukses di ranah akademik dan sukses di ranah kegiatan profesional. Seluruh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Futsal, didorong untuk tidak boleh terlambat menyelesaikan kuliah, serta didorong untuk melanjutkan studinya ke jenjang magister. Mereka dilatih, dibina dan diasah aspek kognitif dan afektifnya  dalam setiap latihan, artinya bagaimana usaha kita untuk mampu memanfaatkan aspek kognitif dan afektifnya. Lembaga (UPI) juga mempunyai peran dalam pembinaannya, misal, memberikan kemudahan dalam pemanfaatan fasilitas dan penggunaan sarana dan prasarana untuk latihan, serta membuat jalur penghargaan melalui beasiswa, tidak berarti harus memberikan gaji kepada pemain yang sudah profesional,” ungkapnya.

Berbicara mengenai pertandingan, jelasnya, tahun ini merupakan penyelenggaraan Women Pro Futsal League (WPFL) 2018 yang ke-4, dimana di Tim WPFL UPI Bandung pernah 2 kali menjadi juara k-1, dan 1 kali juara ke-3, diharapkan tahun ini kita meraih juara ke-1. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak universitas atas perhatiannya dan sudah peduli terhadap aktifitas kami.

“Tahun ini kami didukung oleh Pelatih Kepala dengan status level 2 nasional sesuai regulasi liga yaitu Arif Kurniawan, dosen di Sekolah Polisi Negara (SPN) Cisarua Lembang, sementara untuk tim pelatih lainnya berasal dari sekolah (guru/pengajar) termasuk Asep Sumpena. Tim WPFL UPI Bandung didukung oleh perusahaan tambang Baskara milik Dimas Kurniawan dan perusahaan apparel/pakaian yang dikelola oleh Galuh, Rendra dan Ikhsan. Mereka yang menyiapkan seluruh keperluan tim, normalnya diperlukan dana sekitar 1 milyar untuk 1 putaran kompetisi,” paparnya.

Perkembangan kompetisi per hari ini, Tim WPFL UPI Bandung masih memimpin dengan 33 poin, ujarnya, tim sudah menjalani 12 dari 14 pertandingan dengan rincian 11 pertandingan menang dan 1 kali kalah, kompetisi menggunakan sistem home and away, dan diikuti 8 klub profesional. Persiapan dilakukan selama 3 bulan.

Perjalanan kompetisi ini cukup menantang, karena kita tidak hanya menyiapkan pemain untuk berkompetisi di liga profesional, tapi disiapkan juga di liga mahasiswa karena anggota tim ada yang masih berstatus mahasiswa.

Liga adalah kompetisi panjang artinya kesiapan mental dan fisik menjadi penentu, oleh karena itu kami siapakan hal tersebut selama kompetisi berlangsung karena berpengaruh terhadap psikologis pemain. Persiapan kami di WPFL 2018 adalah dengan mencermati, dan menelaah strategi apa yang digunakan pada WPFL 2017, karena regulasinya relative sama.

Sementara itu dalam kesempatan sebelumnya, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., mengatakan,”Dalam keberhasilan ini ada soft skills yang sangat dibutuhkan untuk membangun connecting atau jejaring dengan semua orang. Ini adalah satu hal yang positif, kewajiban universitas untuk melakukan action. Kita akan memberikan strarter, diberikan skim beasiswa, ini menjadi prioritas, dan kenapa strarter karena itu merupakan suatu awalan, namun jangan menjadi demotivasi.

Terima kasih pada pembimbing dan para sponsor atas upayanya yang sungguh-sungguh, tegasnya. Sentuhan psikologisnya sangat bagus, selain didorong juara juga didorong harus selesai kuliah. Jadikan kompetisi ini Jadikan sebagai media untuk belajar, karena belajar memang tidak terbatas di kelas.

Demikian pula hal yang diungapkan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., dikatakannya,”Sekalipun kelasnya sudah profesional, namum nama UPI masih menempel untuk mengharumkan nama UPI. Dengan segala keterbatasan tapi mampu menunjukan prestasi. Keikhlasan, perjuangan dan latihan yang sungguh-sungguh, sangat diperlukan untuk mencapai hasil maksimal. UPI diharapkan dapat memberikan dukungan konkrit, dan bentuknya akan dibicarakan lebih lanjut.”

Dr. H. Dikdik Jafar Sidiq, M.Pd., merupakan Sekretaris Departemen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI, mengampu mata kuliah atletik dan sepakbola, teori latihan, didaktik metodik, teori latihan kondisi fisik, manajemen kepelatihan, manajemen pertandingan dan perlombaan, perencanaan program latihan, serta keberbakatan olah raga prestasi di Sekolah Pascasarjana. Hadir dalam kesempatan tersebut Direktur Pembinaan Kemahasiswaan Dr. Mupid Hidayat, MA., dan Kepala Kantor Humas Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. (dodiangga)