Mahasiswa KKN UPI Siap Eksplorasi Nilai Kearifan Kampung Adat Kuta

IMG20160615173349

Ciamis, UPI

Kampung Adat Kuta merupakan salah satu diantara kampung adat yang terdapat di Jawa Barat yang memiliki kearifan dengan karakteristik khas tersendiri yang secara administratif berada di Dusun Kuta, Desa Karangpaninggal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Nilai-nilai kebudayaan asli yang ada di Indonesia dapat di lihat di suku – suku pedalaman atau desa adat yang ada di sebagian wilayah Indonesia. Khususnya di daerah Jawa Barat tepatnya di wilayah priangan timur yang berbatasan langsung dengan Cilacap, Jawa Tengah terdapat Kampung yang berdiri di dengan mayoritas aktivitas masyarakatnya yaitu bertani.

Bagi siapapun yang pertama kali masuk ke Kampung ini dari arah Ciamis akan disuguhi pemandangan pemukiman dengan pola yang khas dan tersebar di wilayah ini. Secara kasat mata akan terlihat dimana tiap blok hanya terdapat dua rumah warga yang memiliki jarak dengan blok lainnya dimana dibatasi oleh kebun, sawah maupun lereng, hal itu merupakan salah satu kearifan dan tata pengelolaan permukiman yang memperhitungkan aspek lingkungan, dimana secara keilmuan dapat disebut dengan daya dukung lingkungan yang sudah digunakan masyarakat secara turun temurun sebelum adanya ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini, dimana dapat dikatakan Adat di Kampung Kuta sudah memperhatikan bagaimana agar manusia terus dapat hidup berdampingan secara sinergis dengan lingkungannya sejak dahulu.

Apabila dilihat dari pola interaksi sosial dan aktivitas masyarakatnya tidak jauh berbeda dengan dusun lainnya di Desa Karangpaninggal atau diluar Kampung Adat Kuta bahkan dengan desa lainnya sekalipun, karena dari segi aktivitas sosial budayanya masyarakat Adat Kampung Kuta tidak tertutup seperti beberapa Kampung Adat yang lainnya. Dalam artian masyarakat disini sudah menerima budaya dari luar kampung Adat sejak lama.
Namun terlepas dari ada campuran budaya, adanya listrik, akses jalan yang mudah ke Kampung Adat ini, Masyarakat tetap menjaga hal hal yang menurut kepercayaan mereka memang sangat penting untuk dijaga, yang paling utama yaitu adanya Leweung Keramat.

IMG20160614114755Masyarakat Kampung Adat Kuta sangat menjaga Leweung Keramat ini dari pengaruh aktivitas masyarakat luar bahkan masyarakat asli Kampung Kuta sendiri dimana dibatasi dan diikatnya oleh larangan bagi siapapun yang masuk ke leweung larangan ini diantaranya -Dilarang menggunakan alas kaki, dilarang meludah, dilarang mengganggu hewan, dilarang membawa perhiasan dan membawa sesuatu apapun dari hutan. Sehingga Kampung Adat Kuta mendapatkan penghargaan dalam menjaga, menyelamatkan alam dan lingkungannya dengan didapatkannya Kalpataru bagi Kampung Adat Kuta pada tahun 2002. Di leweung atau hutan keramat ini juga terdapat patilasan dan tempat tempat ritual sakral yang disucikan oleh Adat Kampung Kuta sehingga selalu diadakan ritual di tempat itu. Juga setiap satu tahun sekali untuk memberikan penghormatan atau suguhan kepada leluhur Kampung Kuta selalu diadakannya upacara Nyuguh yang dilalukam setiap tanggal 25 bulan shafar.

Keunikan lainnya yang dimiliki Kampung Adat Kuta ini yaitu dari jumlah penduduk yang ada disini disebutkan oleh pemangku agama Kampung Kuta selalu stabil dimana rata-rata tahunan jumlah masyarakat sekitar 300 orang dimana tidak mengalami pertumbuhan yang signifikan dari dahulu sebelum adanya program KB hingga saat ini. Itulah sedikit kemenarikan yang belum sempat kami gali secara menyeluruh.

IMG20160614114107

Pada KKN tematik dengan tema Kearifan Budaya Lokal tahun 2016 ini. Mahasiswa UPI siap mengeksplorasi dan menggali nilai-nilai kearifan serta potensi yang dimiliki Kampung Adat Kuta. Kami melakukan pendataan atau dokumentasi mengenai kearifan lokal yang ada dan mengadakan program yang menunjang pada pelestarian dan regenerasi dari Kebudayaan di Kampung Adat Kuta. Salam hangat dari kelompok KKN tematik Kearifan Budaya Lokal Kampung Adat Kuta 2016. (Andi Aji Setianata, Pendidikan Geografi 2013)