Mahasiswa: Rektor UPI Harus Berwibawa, Jujur, Adil, dan Religius

WARGA Universitas Pendidikan Indonesia kini tengah menanti terpilihnya calon Rektor UPI masa bakti 2015-2020. Seperti yang telah disampaikan, ada enam bakal calon yang akan bertarung. Berbagai tanggapan muncul, termasuk di kalangan mahasiswa. Melalui akun Instagram @infoupibandung dan Twitter @infoupi banyak mahasiswa yang berkomentar terkait bakal calon. Melalui media sosial tersebut ada mahasiswa yang mempertanyakan keunggulan calon tersebut. Beberapa orang mahasiswa menyatakan diri mendukung salah seorang calon rektor.

Calon RektorUntuk menjawab pertanyaan tersebut, Panitia Pemilihan Rektor menyelenggarakan forum terbuka (public hearing) yang diselenggarakan Selasa (28/4/2015) di Gedung Achmad Sanusi UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Acara yang berlangsung mulai pukul 08.00-12.00 tersebut akan menjadi kesempatan bagi para calon rektor untuk menyajikan kertas kerjanya masing-masing. Acara ini terbuka untuk umum sehingga bagi siapapun yang ingin menghadiri kegiatan tersebut dipersilahkan. Mahasiswa yang ingin menyaksikan keunggulan masing-masing calon rektor tidak boleh melewatkan acara ini.

“Civitatas akademika UPI yang di kampus daerah bisa menyaksikan melalui streaming. Mereka bisa menyaksikan layar lebar yang dipasang di kampus. Dengan demikian, semua warga UPI diharapkan bisa menyaksikan setiap perkembangan pemilihan Rektor UPI ini,”kata Sekretaris Panitia Pemilihan Rektor H. Endang, S.H.; M.H. di Gedung University Center, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Senin (27/4/2015).

Ketika ditanya mengenai pendapatnya terkait siapa calon rektor terkuat yang berpeluang terpilih menjadi Rektor UPI menggantikan Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata M.Pd yang telah menjabat selama dua periode dan kini telah habis masa baktinya, tidak banyak mahasiswa yang dapat memberikan pendapatnya. Hal ini karena di antara mereka tidak banyak yang tahu siapa saja bakal calon rektor tersebut. Mereka hanya tahu jika akan ada pemilihan rektor baru tanpa tahu siapa saja yang akan menjadi calonnya.

Di tengah ramainya pemilihan Rektor UPI tersebut terselip harapan yang dikemukakan oleh para mahasiswa. Seperti yang diungkapkan Dita Pratista Sari, mahasisiwi Jurusan Manajemen 2012, dengan pergantian rektor tersebut ia berharap pembangunan Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) dapat segera terselesaikan. Sebab, pembangunan gedung baru FPEB seolah terkatung-katung. Awalnya ia cukup merasa senang ketika masa-masa awal pembangunan gedung baru FPEB, tapi semakin ke sini ketika pembangunan gedung mulai melambat ia semakin pesimis dengan keseriusan UPI dalam memberikan sarana dan prasarana pendidikan.

Ia juga menambahkan, sebenarnya dari awal memulai kuliah ia merasa bahwa FPEB seperti “dianaktirikan” oleh UPI. Padahal di FPEB terdapat jurusan yang menjadi salah satu jurusan dengan jumlah peminat tinggi di UPI, seperti Manajemen dan Akuntansi.

Hal serupa diungkapkan Siti Aisyah, mahasiswi Jurusan PGSD 2012 Kamda Cibiru. Calon rektor yang menjadi idamannya adalah yang memiliki wibawa, kejujuran, keadilan, dan sifat religius yang akan membawa UPI menjadi lebih baik dari sebelumnya.Termasuk lebih memperhatikan beberapa Kampus Daerah agar mendapat fasilitas yang sama seperti para mahasiswa di kampus UPI Bumi Siliwangi.

Selain itu, banyak juga mahasiswa yang menuntut agar rektor yang akan terpilih kelak bisa membuat sistem keuangan UPI lebih transparan, termasuk Uang Kuliah Tunggal (UKT). Aksi mimbar bebas yang sempat dilakukan sejumlah mahasiswa perwakilan dari berbagai organisasi mahasiswa, perwakilan beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa, dan beberapa perwakilan mahasiswa dari Kampus Daerah yang menuntut transparansi proses pemilihan rektor beberapa waktu yang lalu menjadi ultimatum bagi pihak-pihak terkait guna mengedepankan aspek keadilan dan kejujuran. Itu adalah bentuk kepedulian mahasiswa terhadap universitas. Karena mahasiswa juga berharap yang terbaik untuk universitas.

Diungkapkan, masing-masing bakal calon rektor memiliki keunggulan. Sulit untuk menentukan siapa yang terkuat. Karena mahasiswa UPI itu berjumlah puluhan ribu sehingga beberapa puluh orang mahasiswa di sosial media tidak dapat disebut mewakili suara mahasiswa UPI. Semua orang berharap, siapa pun yang akan terpilih dapat membawa nama UPI menjadi lebih harum di mata dunia pendidikan Indonesia bahkan dunia.

Diharapkan, mahasiswa bisa turut ambil peran dalam gelaran 5 tahun sekali ini. Mahasiswa bisa berpartisipasi dengan cara turut mengawal berlangsungnya proses pemilihan rektor ini agar dapat berlangsung dengan aman dan damai. Selain itu sangat diharapkan, tidak terjadi terjadi tindak kecurangan. Maka dari itu, panitia pemilihan rektor dituntut selalu menunjukkan sikap tranparans dalam setiap tahapannya. Selamat menyonsong era baru di UPI. (Laura Shintyana/Thia Rahma Fauziah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FP IPS UPI)