“MENDRIBBLING SATELIT KAMPUS”UPI 2025-2030
|Sebuah asa yang telah lama terpendam oleh para pimpinan UPI di Daerah yang selama ini dikenal dengan Kampus Daerah (KAMDA). Bagaimana sebuah metamorfosa mulai dari UPP menjadi Kamda seolah masih menyimpan kepenasaran bagi semua civitas akademika di Kamda (Dewasa ini). Berbagai Upaya telah dilakukan baik melalui sejumlah inovasi pemikiran melalui Senat Akademik, Manajemen Kampus mulai dari Statuta sampai SOTK, serta diskusi-diskusi dan sejumlah program yang secara massif telah dilakukan oleh UPI. Hingga saat ini masih terus bergulir bahkan terus di “Dribbling” oleh siapa saja pemimpinnya masing-masing yang menjabat mulai dari Kamda Serang, Kamda Purwakrta, Kamda Cibiru, Kamda Sumedang dan Kamda Tasikmalaya. Hingga suatu saat sesuai dengan Renstra yang dimilikinya mencapai target sasaran seiring periode jabatan yang diembannya. Sejumlah Upaya terus disuarakan untuk berbagai aspek manajemen tata kelola kampus-kampus UPI di Daerah tersebut. Dari kepemimpinan Rektor UPI sejak pertama berdirinya istilah Kamda terus melakukan upaya pembenahan dan sejumlah perbaikan-perbaikan baik fisik, SDM, Tata Kelola, maupun palayanan yang seoptimal mungkin dengan nuansa “kesejajaran”. Hingga saat ini sejumlah Gedung-gedung modern telah berdiri, khususnya masa kepemimpinan Rektor tahun 2019-2025 yang masih berlangsung ini.
Dari apa yang sudah dilakukan oleh sistem manajemen yang digulirkan seperti program SMS (Smart Manajemen System), semua ditujukan guna sejumlah “Goal”, dalam tata kelolaKampus Daerah ini terus terwujud dan diciptakan melalui berbagai dribbling para pimpinannya. Sebagai upaya yang lebih terarah dari dribbling yang mesti dilakukan ke depan tentunya harus berkaca juga kepada sejumlah universitas tingkat dunia yang memiliki kemiripan bahkan sama dengan kondisi pengembangan kampus daerah di UPI ini seperti Florida State University dan Shongkla University di tahun 2000-an yang saat itu UPI sudah membangun Badan Koordinasi dan Pengembangan Kampus Daerah (Bakorbang). Tentunya upaya tersebut ditujukan guna mensejajarkan dari aspek otonomi tata kelola kampus di Daerah, dimana saat itu sedang gandrung dengan konsep “Multisite-Campus”. Alhasil dari upaya tersebut keberhasilan UPI menjadi maju sampai sekarang dalam mengelola Kampus Daerah. Sebagai dampak dari keberhasilan ini banyak kampus-kampus ternama dari PTNBH di era 2015-2020 berdatangan kampus-kampus besar untuk menimba ilmu dari UPI tentang pengelolan kampus di Daerah, sebut saja UNY, UNESA, dan IPB University.
Namun demikian sebuah asa dari para warga Kampus Daerah ini, khususnya yang disuarakan oleh para pimpinan yang dikenal dengan Direktur Kampus UPI Daerah masih ada yang belum optimal, yaitu mengenai “Kesejajaran”. Dengan konsep Dribbling Satelit Kampus yang memiliki filosofis Kesejajaran ini tidak menutup kemungkinan UPI akan menjadi kampus yang besar, dengan wilayah mendekati Kampus Bordeaux di negara Perancis dengan wilayah kampus yang luas dimana-mana. Tentunya agar animo masyarakat memandang bahwa UPI ada di mana-mana, maka pengakuan dan tata kelola di kampus yang ada di kota-kota besar dan terkenal di Jawa Barat dan Banten ini sudah saatnya disejajarnya. Sehingga upaya UPI
dalam Mendribbling Lima Satelit Kampus-nya akan lebih unggul mengalahkan kampus-kampus besar seperti PTNBH lainnya. Lantas bagaimana upaya kesejajaran dalam Mendribbling Satelit Kampus UPI ini dilakukan?. Jawabannya tentu harus secara massif dilakukan perubahan-perubahan yang berani dan cerdas melalui langkah-langkah strategis mulai dari status yang dirumuskan berbasis studi komparatif yang efektif, diskusi kepakaran, try-out, uji publik. Jika memungkinkan melalui pengalaman UPI selama ini dan perangkat MWA, Senat Adademik serta Renstra Rektor sekarang maupun yang akan datang upaya membangun Kampus yang besar melalui strategi men-Dribbling semua upaya mensejajarkan Kampus Daerah ini sudah bisa dilakukan hingga keberadaannya setara dengan Fakultas, namun tidak perlu namanya berubah menjadi fakultas tetapi tetap dipimpin oleh yang namanya Direktur. Hal ini sangat penting untuk segera dilakukan mengingat beberapa istilah fakultas di beberapa universitas dunia, seperti di USM Malaysia yang baru-baru ini datang ke Kampus UPI Cibiru dan mendiskusikan permasalahan ini, ternyata rekomendasinya bahwa untuk UPI Kampus Cibiru sebaiknya tetap saja dengan sistem manajemen kampus sekarang namun perlu adanya keajegan dan kesejajaran dengan level fakultas jika masih ada di UPI ini. Upaya ini menurutnya Assc. Professor Lai Mee THIEN (2024) dari USM Malaysia tersebut sangat bagus dan kultur akademik dengan berbagai macam program studi sudah bagus. Jadi jika ada istilah anggota MWA mendiskursuskan istilah “Fakultas Kamda” tidak perlu khawatir lagi, karena ke depan nama Kamda mungkin akan segera diupgrade dalam sejumlah dokumen legal hukum UPI menjadi Kampus “UPI Cibiru”; “UPI Tasikmalaya”, “UPI Sumedang”, “UPI Purwakarta”, dan “UPI Serang” atau secara keren kita dapat menyebutnya dalam istilah menurut Gerald Gartner (2000) adalah Satelit Kampus. Dengan demikian UPI Masa Depan akan menjadi UPIyang besar dengan wilayah yang luas jangan sampai kalah dengan Multi-site Binus University yang sudah merambah ke pedesaan dengan memanfaatkan Technology Multi-site Campus-nya. Dimana dewasa ini telah berkembang juga pemikiran-pemikiran baru di Amerika danEropa tentang “One Village-One University”. Tentunya sebagai konsekuensi logisnya tata kelola ke-lima kampus di wilayah kota-kota besar ini akan membutuhkan pengorbanan bersama yang besar diawalnya. Insha Allah melalui keunggulan UPI saat ini ke depan kita akan mampu “Mendribbling Satelit Campus”, sesuai tujuan dan sasaran goalnya yang cepat terwujud, seperti halnya dengan VCDLN. Salam Sehat dan Sukses untuk Semua.
(Demikian pemikiran singkat ini, saya sampaikan kepada pimpinan Sidang Senat Akademik UPI dalam Pleno terakhir, 21 Juni 2024. Semoga Bermanfaat. (DD, Medio, Juni 2024).
Sumber penguatan:
Deepening Community-Campus Relationships Using a Critical Reflection Tool: A Multisite, Mixed-Methods Study tersedia di https://ijrslce.scholasticahq.com/ article/91729-deepening-community-campus-relationships-using-a-critical-reflection-tool-a-multisite-mixed-methods-study