Mengenalkan Budaya Indonesia melalui Pembelajaran BIPA di SOAS University of London

London, UPI

Pepatah mengatakan “Menguasai Bahasa berarti Menguasai Dunia”. Hal tersebut dibuktikan oleh Dr. Yulianeta, M. Pd., dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra FPBS UPI yang terpilih menjadi pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di SOAS University of London dan KBRI London. Melalui persyaratan administrasi dan wawancara, Yulianeta ditetapkan sebagai pengajar Bahasa Indonesia di negara dengan julukan The Black Country itu.

Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing di London tahun 2018 ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London melalui kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud). Program ini dilaksanakan di universitas yang memiliki kajian Indonesia, yakni SOAS University of London UK. Program tersebut dimulai pada 17 September 2018 dan berakhir 28 Desember 2018.

Menurut Yulianeta bahwa tingginya animo mahasiswa terhadap Bahasa Indonesia, menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa asing yang dipilih sebagai konsentrasi bidang dari berbagai disiplin ilmu, khususnya bagi mereka yang berminat mempelajari Indonesia atau kajian Indonesia.

“Mereka giat mempelajari bahasa Indonesia sebagai bekal persiapan untuk mengikuti program perkuliahan atau program penelitian di Indonesia”, ujar Yulianeta.

Hasil evaluasi program yang sangat baik dan respon positif dari mahasiswa serta lingkungan kampus SOAS University of London, menjadikan program mengajar bahasa Indonesia ini diperpanjang hingga tahun 2019, dan Dr. Yulianeta, M.Pd. kembali diundang untuk mengajar di SOAS University of London dan KBRI London.

Program pembelajaran BIPA di KBRI London yang dikelola oleh kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) London terbuka untuk seluruh masyarakat London. Tujuan pembelajaran BIPA adalah mengenalkan budaya Indonesia melalui pembelajaran bahasa Indonesia.

Masyarakat London sangat antusias untuk mempelajari bahasa Indonesia dengan beragam latar belakang yang mereka miliki. Salah satunya Sebastien (27) yang berminat mempelajari bahasa Indonesia karena menekuni bidang hukum internasional. Sementara itu Katie (62), warga negara Inggris ingin mempelajari bahasa Indonesia karena kecintaannya pada Indonesia.

Dikatakan Dr. Yulianeta, program ini terbukti sangat bermanfaat untuk mengenalkan budaya Indonesia melalui pembelajaran bahasa yang tidak kaku. Mahasiswa SOAS University of London dan masyarakat London tidak hanya belajar di dalam kelas saja, bahasa dan budaya Indonesia dipelajari dengan berbagai media yang menyenangkan contohnya dengan kelas memasak sebagai sarana memperkenalkan kuliner Indonesia yang sangat kaya.

Selain membuka peluang kerja sama antar perguruan tinggi di luar negeri khususnya UPI dengan SOAS University of London yang disponsori oleh Atdikbud KBRI London, program ini juga memberikan penguatan terhadap kompetensi dosen UPI untuk membuka sayap selebar-lebarnya dalam berkiprah di dunia internasional. (Endris/DN)