Menggali Jiwa Seni Melalui Resital Kubus UPI Kampus Purwakarta

kubus 1

Purwakarta, UPI

Kumpulan Barudak Seni (KUBUS) UPI Kampus Purwakarta telah mempersembahkan RESITAL KUBUS 2016 bertema “Art of Soul Sensation”, di Aula Barat UPI Kampus Purwakarta. Minggu (10/4/2016).

“Tema yang diangkat merupakan hasil voting, yang mempunyai arti bahwa seni itu ada di dalam diri dan sensasi seni juga ada di dalam diri tanpa kita sadari. Kalau kita ingin menggali jiwa seni itu pasti ada walaupun orang tersebut tidak berkecimpung di dunia seni,” ucap Entin Martinah, Ketua Pelaksana.

Menurut Entin, tujuan diadakannya acara resital ini masih berkaitan dengan tema yang diambil, yaitu untuk membangun jiwa berani dan jiwa seni dari anggota muda Kubus, yang kedua yaitu untuk membangun jiwa kreatifitas anggota muda kubus, serta meningkatkan apresiasi masyarakat kepada seni.

Dalam acara Resital Kubus 2016 ini, mempersembahkan karya-karya seni dari mahasiswa UPI Kampus Purwakarta baik tingkat 1 maupun tingkat 2. Karya-karya yang dipersembahkan berupa tari-tarian tradisional serta modern, cerita dalam bentuk teater, pameran, musik kontemporer, akustik, vokal dan paduan suara.

kubus 2

Pementasan yang dibuka oleh Wakil Direktur UPI Purwakarta Agus Muharam M,Pd ini diawali penampilan dari divisi musik tingkat 2. Penampilan musik kontemporer yaitu perpaduan antara musik tradisional dan modern ini-pun mengundang banyak perhatian masyarakat. Penampilan ini juga sebagai awal untuk memasuki acara inti yaitu seluruh penampilan-penampilan dari berbagai anggota divisi-divisi KUBUS tingkat 1.

Selanjutnya, acara inti-pun dimulai. Berbagai divisi unjuk karya seni mereka dalam acara Resital ini. Divisi tari tradisional sendiri menampilkan tari topeng, tari janger, tari tak tong-tong, tari bajidor kahot, tari nirmala, tari saman, modern dance. Divisi vokal menampilkan lagu-lagu versi indonesia juga barat, sedang padus menyanyikan lagu Si Patokaan, Ekspresi, Ampar-ampar Pisang, Kebyar-Kebyar dsb.

Divisi, teater menlakonkan drama berjudul “Duh Ujang, Duh Nyai!”. Dengan kostum dan lakonnya yang unik, mereka berperan dengan maksimal untuk menampilkan yang terbaik. Divisi musik menampilkan musik kontemporer dengan memadukan musik angklung dan saron. Terakhir yaitu seni rupa, pameran lukisan, gambar, doodle, dan karya lain dipajang di sepanjang dinding samping Albar dengan tambahan pernak-pernik lampu hias menambah suasana acara yang mewah namun sederhana.

“Resital ini sebetulnya penamaan dari Diklat 2 Anggota Muda yaitu syarat untuk menjadi pengurus di Kubus tidak hanya menjadi anggota, namun sebagai anggota aktif KUBUS. Setelah ini akan dilaksanakan Diklat-diklat lainnya dalam bentuk acara yang berbeda-beda dan belum kami tentukan waktunya. Resital sendiri baru terselenggara 2 tahun,”, kata Entin.

Dijelaksan Entin, konsep acara yang direncakan oleh 35 panitia acara kali ini berbeda dari tahun lalu yaitu dari tempat pelaksanaan, tahun 2015 menyelenggarakan dengan konsep outdoor dan lebih mengarah kepada kebudayaan serta tahun ini konsep acara indoor dengan konsep acara yang lebih meluas, yaitu adanya musik kontemporer, paduan suara modern dan tradisional, tidak hanya fokus pada kebudayaan saja.

Kakak-kakak demisioner Kubus juga ikut memberikan dukungannya untuk acara Resital ini, serta dari pencetus pertama Resital yaitu Kang Tegar ada juga dukungan dari GPTV (Galuh Pakuan Television) channel baru TV lokal Purwakarta dan belum on air dalam waktu 2 bulan ini-pun meliput serangkaian  kegiatan acara Resital kemarin, serta dari para alumni-alumni turut mendukung terselenggaranya acara ini.

Dikatakan Entin, dalam pelaksanaan program kerja KUBUS ini kami mengalami beberapa hambatan seperti dari waktu latihan yang kurang karena penampil dari tingkat 1 ini memiliki aktivitas kuliah yang cukup padat, kemudian pada saat promosi acara, mengondisikan dan mengelola acara, dll. Namun, dengan kerja sama dan koordinasi cukup mengurangi dan mendapat solusi untuk setiap hambatannya.

kubus 3

“Bagi saya Kubus itu seperti rumah dan di dalamnya sudah seperti keluarga, ketika saya bersama Kubus saya merasa seperti di rumah dan merasa nyaman karena sesuai dengan passion. Di sini saya menemukan banyak karakter dan kepribadian yang berbeda-beda dengan  beragam cara menyalurkan perasaan mereka, ada yang lewat sebuah gambar, lukisan, tulisan, suara, musik, ekspresi dan lainnya.” (Tim Jurnalistik Pita News)