Menguatkan Eksistensi Pendidikan

Bandung, UPI

Penguasaan ilmu dan teknologi yang relevan merupakan prasyarat pengembangan esensial bagi praksis pendidikan yang profesional. Permasalahannya, ilmu yang mana dan seperti apa yang relevan dengan praksis pekerjaan di Bidang Profesi Kependidikan itu?

Demikian yang tersirat dalam Kuliah Umum Mata Kuliah Landasan Pedagogik, yang disampaikan oleh oleh Prof. Dr. H. Abin Syamsuddin Makmun. M.A., di Gedung Ahmad Sanusi, Kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

Dijelaskannya,”Secara fenomenologis dapat dikenali dan dicermati keberadaan ilmu tersebut sebagai produk, proses, dan pelaku kegiatan keilmuan. Sebagai produk dikenal sebagai teori, konsepsi, prinsip, dalil, norma keilmuan, dan sebagainya. Sebagai proses dikenal sebagai model, pola, desain, prosedur, mekanisme, skema, bagan, alur atau jaringan kerja atau rancang bangun dan penelitian, perencanaan dan pembuatan keputusan dan kebijakan. Sebagai pelaku dikenal sebagai sosok ilmuwan dengan segala atribut dan aktivitas tertentu disertai publisitas jurnal dan ekspose eksistensial bidang keilmuan dan keahliannya dengan menjunjung tinggi norma dan kode etiknya.”

Produk yang membangun isi dan struktur batang tubuh suatu bidang keilmuan dan pendidikan, katanya,  sedangkan proses membangun model sistem pendekatan, dan pelaku merupakan pendukung, penggerak, pengobar semangat , pengembang, dan pembina serta pemelihara keberlangsungan bidang keilmuan tertentu, termasuk pendidikan.

“Ketiga hal keilmuan tersebut dapat diasosiasikan dengan aspek-aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis dari suatu bidang keilmuan. Ontologi keilmuan lebih pada aspek ruang lingkup dan batas-batas wilayah. Epistemologis keilmuan lebih cenderung pada aspek metodologi, yang digunakan pada telaah keilmuan. Sementara itu aksiologi keilmuan lebih cenderung pada pemberdayaan norma-etika dalam proses pengembangan dan pendayagunaan atau pemanfaatan hasil telaahan keilmuan,” ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Koordinator Mata Kuliah Landasan Pedagogik Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., menegaskan bahwa jati diri UPI adalah Pendidikan. Pendidikan sebagai ilmu yang dikaji melalui research dalam arti luas, sepanjang hayat, maka Pedagogik adalah ilmu inti yang harus dibangun dan dikembangkan.

“Pendidikan akan terus terjadi, jika ingin hidup baik dan benar maka pelajari pedagogik. Pelajari secara serius karena harus bergerak pada proses mendidik diri sendiri. Pedagogik adalah ilmu pendidikan, berbicara tentang pendidikan maka objek yang dipelajari formalnya adalah situasi pendidikan, disitulah research-nya yang harus dikembangkan. Untuk berpikir secara filosofis tentang pendidikan, sehingga menjadikan bangsa yang bermartabat. Konteksnya adalah belajar sepanjang hayat,” ujarnya. (dodiangga)