Menjadi Guru Abad 21

Oleh :

Irfan Fauzi

Mahasiswa Pendidikan Dasar Universitas Pendidikan Indonesia

Zaman selalu berganti, berubah begitu cepat dan pesat. Revolusi Industri 4.0 merupakan bentuk perubahan yang sangat signifikan, perubahan ini dilatarbelakangi ketika periode  tahun 1750-1850 yang dinamakan dengan awal kemunculan Revolusi Indutri 1.0 yang ditandai oleh perubahan dalam bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi dan teknologi yang berdampak pada kondisi sosial budaya dan ekonomi di berbagai negara. Di akhir abad 19 dan awal abad ke 20 merupakan perubahan dari Revolusi Indutri 1.0 ke 2.0 yang menandakan pesatnya era industrialisasi yang ditandai dengan berbagai penemuan seperti telepon, mobil, pesawat dan lainnya, setelah fase ini berakhir kemudian berubah menjadi Revolusi Industri 3.0 yang ditandai dengan munculnya teknologi digital dan internet yang mempermudah aktivitas manusia di belahan dunia, dan Revolusi Industri 4.0 di awal abad 21 yang ditandai kegiatan manufaktur terintegrasi melalui penggunaan teknologi wireless dan big data secara massif yang mengakibatkan banyaknya pekerjaan yang hilang (Distruptive Jobs).

Revolusi Industri 4.0 merupakan peluang dan juga ancaman yang sangat serius bagi setiap manusia, pada periode ini manusia bukan hanya bersaing dengan manusia tetapi juga bersaing dengan teknologi dan mesin, kita bisa lihat fenomena yang terjadi saat ini, Taksi konvensional berubah menjadi Taksi online, pekerja tol sudah mulai tergantikan dengan adanya E-tol, toko konvensional banyak digantikan menjadi model bisnis market place. Kekhawatiran ini juga disampaikan oleh Gerd Leonard seorang futuris, pembicara dan penulis Eropa yang mengatakan bahwa “Secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1-1,5 miliar pekerja sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis”.

Distruption adalah inovasi. Inilah inovasi yang akan menggantikan seluruh sistem lama dengan cara-cara yang baru. Distruption berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan yang baru. Distruption menggantikan teknologi lama yang serba fisik dengan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru dan lebih efisien, dan juga bermanfaat. (Kasali R, 2017).  Lalu bagaimana Pendidikan menghadapi era distruption ini? Maka salah satu jalan yang harus ditempuh oleh Pendidikan adalah ikut bersama perubahan (adaptasi), bahkan setelah itu bukan hanya adaptif, tapi harus menjadi inisiator bagi perubahan kedepan.

Hal yang menjadi tantangan adalah bagi guru, pada kenyataanya guru abad 20 mengajar siswa abad 21, guru harus dapat menyesuaikan perubahan zaman yang dialami di abad 21, sehingga perubahan itu dapat diajarkan kepada siswa. Pada berbagai kesempatan seminar dan lokakarya Pendidikan banyak mengambil tema “Kompetensi Guru pada Abad 21”, karena ini menjadi bahan kajian dalam merumuskan guru yang sesuai dengan abad 21, peran guru di abad 21 sangat penting dan ini menjadi tantangan dan juga tuntutan bagi guru bahwa selain harus menguasai empat kompetensi, guru juga harus dapat mengubah mindset pembelajaran dari konvensional menuju pembelajaran abad 21 yang harus mampu menerapkan digital literacy, guru dituntut bukan hanya mengajarkan konten kognitif (pengetahuan) saja, karena bisa jadi internet sudah menyediakan hal itu, guru harus dapat mengajarkan pembelajaran live values yaitu nilai-nilai etika, budaya dan juga karakter yang tentu ini tidak bisa digantikan oleh kemajuan teknologi sekarang, mengajarkan nilai-nilai karakter harus dengan role model dan ini adalah peran guru, guru harus mampu mengubah pendekatan lama menjadi pendekatan baru dengan mengoptimalkan peran teknologi digital dan mengubah peran dari knowledge transmitter ke mentor, fasilitator, motivator, dan inspirator.

Peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi/mesin seperti halnya pekerjaan yang lain, guru di abad 21 harus dapat menyesuaikan perkembangan zaman, menjadi pelopor dan inisiator bagi pendidikan dalam menyiapkan generasi yang unggul yang bukan hanya siap untuk bekerja akan tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan juga memiliki karakter yang kuat dan keterampilan yang mumpuni sehingga dapat berguna untuk kehidupan di masyarakat dan dapat bersaing di dunia international. Mari menjadi guru yang revolusiner di era Revolusi Industri 4.0. Salam Pendidikan!