Menjadi Guru Tidak Mudah, Maka Kuasai Ilmunya

Bandung, UPI

Sebanyak 333 orang peserta PPG Pasca SM-3T Angkatan VI Tahun 2018 dan 153 orang peserta PPG Prajabatan bersubsidi Gelombang II mengikuti kegiatan pembukaan Orientasi Akademik PPG Pasca SM-3T Angkatan VI Tahun 2018 dan PPG Prajabatan Bersubsidi Gelombang II Universitas Pendidikan Indonesia 2018 yang dilaksanakan di Auditorium Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Lantai 6 Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (7/2/2018).

Dalam laporannya, Koordinator Penyelenggara PPG UPI yang juga Kepala Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Direktorat Akademik UPI Dr. Toto Ruhimat, M.Pd., menjelaskan bahwa peserta PPG Pasca SM-3T Angkatan VI Tahun 2018 terploting di UPI sebanyak 339 orang namun yang melakukan lapor diri dan mengikuti orientasi sebanyak 333 orang, demikian pula dengan peserta PPG Prajabatan Bersubsidi Gelombang II di UPI terploting sebanyak 174 orang namun yang melakukan lapor diri dan mengikuti orientasi sebanyak 153 orang.

“Ke-333 orang peserta PPG Pasca SM-3T Angkatan VI Tahun 2018 tersebut terbagi dalam 6 fakultas diantaranya FIP di Prodi PGSD, BK, dan PLB, untuk FPIPS di Prodi Pendidikan Geografi, Pendidikan IPS, dan PKn, untuk FPBS di Prodi Pendididkan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, untuk FPMIPA di Prodi Pendidikan Biologi, Pendidikan Fisika, Pendidikan Kimia, dan Pendidikan Matematika, untuk FPTK di Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Pendidikan Tata Busana, dan FPOK di Prodi PJKR. Sementara itu, sebanyak 153 orang peserta PPG Prajabatan Bersubsidi Gelombang II terdistribusi dalam 6 program studi, diantaranya Prodi PGSD, PAUD, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, PJKR, dan PLB atau PKh,” paparnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk tahun sekarang terjadi peningkatan jumlah peserta PPG Pasca SM-3T menjadi 339 orang dan ini menjadi yang terbanyak, sementara untuk PPG Prajabatan Bersubsidi tercatat sebanyak 153 orang. Tentunya ini prestasi bagi UPI, bahwa penilaian berdasarkan monitoring dan evaluasi penyeleanggaraan terkategorikan baik. Dalam pelaksanaannya, ada orientasi yang tujuannya adalah untuk memberikan gambaran awal secara menyeluruh tentang desain, proses pembelajaran dan evaluasi pembelajaran PPG, diharapkan nantinya mereka paham desainnya. Di dalam orientasi ini juga dibekali pedagogik konten, dan secara umum tentang kurikulum PPG di prodi masing-masing. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, dan mereka diwajibkan berasrama.

“Selanjutnya ada kegiatan yang menitikberatkan pada workshop di semester 1 terkait perangkat pembelajaran dan penguatan konten bidang studi, maupun Pedagogical Content Knowledge (PCK) in science oleh masing-masing prodi. Sementara di semester 2 ada PPL bebasis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau lesson study yang dikembangkan oleh prodi dan guru pamong serta sekolah mitra, dan nanti ada Uji Tulis Nasional (UTN) atau ujian kompetensi mahasiswa PPG,” ungkapnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., mengatakan bahwa keberhasilan dan keberadaan para peserta di dalam kegiatan PPG ini harus disyukuri karena telah melewati beberapa tahapan hingga akhirnya berada tahapan ini, tahapan yang dimaksud adalah seperti telah diikutinya kegiatan SM-3T.

Ditegaskannya,”Untuk menjadi guru di masa yang akan datang akan menjadi sangat sulit, terbukti hanya sebagian kecil peserta yang bisa mengikuti kegiatan PPG Pasca SM-3T dan PPG Prajabatan Bersubsidi, saingannya tidak hanya dari prodi kependidikan sasja namun dari prodi non kependidikan, bahkan dari perguruan tinggi non kependidikan serta perguruan tinggi luar negeri. Oleh karena itu, ketika kegiatan ini berlangsung diharapkan untuk diikuti dengan sungguh-sungguh, laksanakan apa yang harus dikerjakan, jangan melakukan sesuatu di luar apa yang diperintahkan. Diharapkan anda terus diberikan kesempatan ke jenjang yang lebih lanjut, maka kerjakanlah secara sungguh-sungguh.”

Alumni UPI adalah orang-orang yang belajar sepanjang hayat, ujarnya. Contohnya nanti ketika sudah menjadi guru ada yang namanya uji kompetensi guru, dan agar lulus ujian maka harus belajar. Alumni UPI juga biasanya leadership-nya bagus dalam artian bisa bekerja sama dalam team, tidak egois, tidak macam-macam, tidak neko-neko, tidak mudah terhasut, dan selalu tabayyun, serta memiliki ciri-cir edukatifnya. Hal ini tertanam dari kepribadian alumni dan ini diakui oleh para user.

“Menjadi guru selain tidak mudah masuknya, juga tidak mudah memperolehnya, resikonya besar. Pesan saya, jika nantinya menjadi guru jangan gunakan kekerasan, biasanya trigger-nya dari guru, dan jika hukuman tersebut menimpa pada anak yang sedang tidak baik kondisi kejiawaannya dikhawatirkan menjadi bumerang. Anak-anak zaman sekarang mudah sekali mendapatkan informasi dari berbagai sisi, buatlah aturan dan hukuman yang sesuai,” pintanya. (dodiangga)