Menkominfo: “Bangkit Untuk Bersatu”

Bandung, UPI

Sebagai sesama anak bangsa, secara sadar memaknai Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-111 kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global. Bangsa ini adalah bangsa yang besar. Yang telah mampu terus menghidupi semangat persatuannya selama berabad-abad. Kuncinya ada dalam dwilingga salin suara berikut ini: gotong-royong. Kuncinya terletak pada hasrat kita untuk tetap menjaga momentum dan iklim yang tenang untuk bekerja. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmoni dan persatuan.

Pesan tersebut dikutip dari sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara S.Stat. MBA pada Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-111, yang dibacakan oleh Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., selaku pembina upacara di Lapangan Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (20/5/2019).

Lebih lanjut dijelaskan,”Kemajemukan bangsa Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia, kita membuktikan bahwa mampu menjaga persatuan sampai detik ini. Oleh sebab itu, tak diragukan lagi bahwa kita pasti akan mampu segera kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dari keterbelahan sosial, dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia.”

Pada ujung bulan Ramadan nanti, katanya, kita akhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang bersih berkat hubungan yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita. Bangkit untuk bersatu, bangkit untuk kembali menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

“Berdasarkan hal tersebut, kita bisa memaknai apa yang disampaikan oleh Menkominfo tersebut yaitu mengingatkan kembali kepada kita semua bahwa persatuan dan kesatuan bangsa merupakan akar budaya bangsa Indonesia yang dibangun sejak lama dan itu juga menjadi modal kekuatan kita mengapa Indonesia bisa merdeka,” tegasnya.

UPI menjaga sustainability tentang kesadaran pentingnya berbangsa dan bernegara diwujudkan dengan rutinitas upacara bendera, ungkapnya, yang dilaksanakan tanggal 17 setiap bulannya pada masing-masing unit kerja, selain upacara-upacara yang dilaksanakan secara nasional. UPI juga senantiasa membangun dan menciptakan kondisi kondusif kebhinekaan yang ada di kampus UPI.

Diharapkan,”Kaitan dengan Revolusi Industri 4.0, seluruh sivitas akdemika UPI harus literate terhadap informasi yang beredar, harus mampu menyaring berbagai informasi yang masuk, sehingga kita memahami betul informasi tersebut, dan memikirkan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan kita dalam berbangsa dan juga bernegara.” (dodiangga)