Muhammadiyah Rayakan Idulfitri 17 Juli, Pemerintah Menunggu Sidang Itsbat

Bandung, UPI

Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Tarjih dan Tajdid menetapkan awal Syawal 1436 H jatuh pada hari Jumat 17 Juli 2015. Sementara pemerintah melenatapkan hari Lebaran setelah menggelar sidang itsbat tanggal 16 Juli 2015. Dalam hal ini, Kementerian Agama akan mengundang tokoh agama dari berbagai organisasi kemasyarakatn Islam dan ahli astronomi.

Hilal-1Situs www.muhammadiyah.or.id memberitakan, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Yunahar Ilyas didampingi Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar dalam konferensi pers mengenai pernyataan resmi penentuan 1 Syawal 1436H, di Gedung PP Muhammadiyah, Jln. Cik Di Tiro No.23, Yogyakarta, Selasa (7/7/2015) menjelaskan, ijtimak (konjunksi) menjelang Syawal 1436 H terjadi pada Kamis Legi 16 Juli 2015 pukul 08:26:29 WIB. Ijtimak terjadi pada pagi hari, ini berarti kriteria pertama (sudah terjadi ijtimak), dan kedua (Ijtimak terjadi sebelum terbenam Matahari) sudah terpenuhi.

Syamsul Anwar menambahkan, Muhammadiyah yang menggunakan hisab hakiki wujudul hilal, tidak mensyaratkan ketinggian hilal. Muhammadiyah, setelah terjadi Ijtimak atau konjunksi dan bulan telah mengejar matahari, serta saat matahari tenggelam bulan masih ada di atas ufuk, maka kriteria telah terpenuhi dan esoknya telah masuk bulan baru.

Oleh karena itu, Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengimbau warga Muhammadiyah dan juga masyarakat umum untuk menjadikan momentum 1 Syawal 1435 H untuk melaksanakan shalat di lapangan dan tidak lupa membayar zakat fitrah. Muhammadiyah, menurut Yunahar Ilyas, akan ikut sidang itsbat Kemenag tanggal 16 Juli 2015 di Jakarta.

Sidang Itsbat

Sementara itu, Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Saifuddin didampingi Kepala Pinmas Rudi Subiyantoro di kediaman dinasnya, Komplek Widya Chandra, Jakarta, Selasa (7/7/2015) mengungkapkan, Kementerian Agama akan mengumpulkan sejumlah perukyat yang berkompeten dan telah disumpah untuk menyaksikan bulan (hilal) di berbagai titik tertentu di Indonesia.

Menurut Menteri Agama sebagaimana diberitakan www.kemenag.go.id, terdapat kemungkinan Idulfitri tahun ini tidak dilaksanakan bersama-sama oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia. “Kalau hilal terlihat memenuhi syarat pada tanggal 16 Juli 2015, maka shalat Ied dilakukan esok harinya, kalau tidak terlihat itu berpulang kepada peserta sidang itsbat,” kata Menag.

Intinya, lanjut Menag, pemerintah akan tetap menunggu keputusan hasil sidang itsbat untuk menentukan 1 Syawal. Kendati demikian, Menag tetap berharap agar Lebaran kali ini dapat dirayakan secara bersama-sama pada semua lapisan umat Islam di Indonesia.

“Dari sisi kemungkinan beda itu ada, tetapi untuk disamakan juga besar peluangnya. Kami berharap semua satu pandangan menentukan hilal itu terlihat seperti apa. Tapi kalau perbedaan itu tidak bisa disamakan, kita harus berjiwa besar untuk menghargai itu,” kata Menag. (WAS)