Mural, Viral
|Mural is dead. Demikian pesan tertulis pada salah satu mural kritik sosial yang muncul di suatu ruang publik di Kota Bandung baru baru ini. Pesan mural tersebut tampaknya merupakan sindiran atas sejumlah mural kritik sosial dengan pesan kurang patut yang muncul di beberapa kota, belakangan ini.
Dalam dua pekan terakhir ini, dunia medsos di Tanahair dikejutkan oleh sejumlah Mural. Yaitu sejumlah mural yang viral dan menjadi perhatian publik, baik mural yang ditemukan di ibu kota negara maupun mural yang ada di tembok jalanan umum di kota Bandung. Mural ini menjadi kontroversial, karena bermuatan pesan kurang patut. Pesan mural yang mengkritisi seorang figur negarawan tertinggi di Tanahair, dengan pesan yang tak etis.
Apa itu mural? Mengapa mural berkembang sebagai media sosial yang sangat atraktif ? Secara sederhana, mural adalah gambar atau lukisan yang dibuat dalam media dinding, tembok atau media ruang publik lainnya yang bersifat permanen. Lukisan atau gambar yang dibuat oleh para pelukis ini menampilkan ragam pesan, dari yang informatif, edukatif, rekreatif menghibur, sampai dengan pesan yang kocak.
Mural juga bisa merupakan karya seni yang ekspresif bermuatan kritik sosial. Ada juga mural yang memberi kesan vulgar dan agitatif. Mural seperti inilah yang sering kontroversial yang membuahkan pro kontra di kalangan masyarakat. Malah mural yang agitatif tersebut bisa berujung di ranah hukum karena pesannya menyerang pribadi atau merugikan pihak lain.
Muralform (2017) menyebut Mural sebagai a piece of art is painted on wall. Suatu karya seni yang digambar di dinding. Menurut sejarahnya, mural sebagai karya seni telah dikenal sejak 30.000 tahun sebelum Masehi. Mural banyak ditemukan di dalam gua Chauvet di Perancis Selatan. Lukisan bercirikan mural ini juga bisa dilihat dari jejak lukisan peti jenazah para Raja Mesir kuno tahun 3.150 SM. Karya seni mural juga ditemukan di banyak dinding batu reruntuhan kota Pompeii, sebuah kota Romawi kuno yang hancur lebur oleh bencana gunung merapi di wilayah Campania Itali pada tahun 100 SM.
Kreatifitas di ruang publik
Mural yang awalnya merupakan karya seni yang dibuat para seniman jalanan di tembok dan dinding terbuka, kini menjadi trend baru sebagai karya seni bercita rasa tinggi. Mural bisa juga dipasang di dinding gedung mewah. Di atap langit langit rumah atau di dinding hall atau di tempat lain sesuai dengan pesanan sang empunya.
Banyak mural yang dipasang di Restoran atau Cafe, bisa menjadi daya tarik tersendiri agar banyak tamu yang datang.
Dalam perkembangannya, mural menjadi ajang komunikasi efektif antar pemangku kepentingan. Bagi pemerintah kota misalnya, mural bisa dijadikan sebagai media efektif dalam menyampaikan pesan pembangunan. Mural pesan pembangunan ini tampil dan dipasang di berbagai sudut kota. Pesan yang terkandung pada mural juga bisa sebagai sarana layanan masyarakat. Pesan yang tampil dinilai efektif dan diapresiasi masyarakat. Di sini, mural sebagai instrumen komunikasi publik dalam suatu kota.
Di beberapa kota besar di Eropa misalnya, mural merupakan visualisasi efektif bukan hanya untuk promosi produk komersial saja, tetapi juga menjadi media pendidikan sosial bagi masyarakat warga kota. Di Paris Perancis misalnya, hampir tak ada ruang kosong di dinding lorong Kereta api bawah tanah Metro. Pesan Mural yang tampil juga variatif, seronok, dan tidak memojokan pribadi secara membabi buta. Mural yang dipasang sudah barang tentu sudah melalui seleksi yang ketat, yang dilakukan pemerintah kota. Dengan denikian tak ada mural yang pesannya aneh atau merugikan pihak tertentu.
Mural in Campus
Banyak program yang berkaitan dengan Mural telah dilaksanakan universitas di berbagai belahan dunia.
Dakota State University (DSU) di Amerika Serikat, secara regular melaksanakan Beadle Hall Mural Project. Program universitas ini memberi kesempatan kepada civitas akademika untuk berkreasi guna mengekspresikan ide dan menuangkan dalam kanvas catnya pada dinding Beadle Hall dengan tema Digital Arts and Design program.
Di Auastralian National Univesity (ANU) Canberra Australia, pihak ANU School of Arts & Design menginisiasi ANU Mural Initiative. Forum ekshibisi ini mengkolaborasikan hasil riset dan studi berbagai bidang ilmu & Fakultas yang disajikan dalam berbagai karya visual disain grafis.
Kreasi mural cantik juga telah ditampilkan di lobby pintu masuk main entrance School of Education Stanford University, California USA. Gambar yang ditampilkan cukup variatif. Kreasi mural edukatif, mengungkap dialog akademik antara dosen dan mahasiswa dengan kreasi warna yang menarik.
Bagaimana dengan mural dalam tatanan masyarakat luas ? Prof Syaom Barliana ( 2021) dalam artikelnya _Mural, Estetika Kota dan Kuasa,_menulis bahwa dalam konteks Indonesia, tradisi mural sudah dimulai oleh gerakan komunitas kota dan kampung kota. Sudah banyak contoh komunitas seniman mural di berbagai tempat, bersama anggota masyarakat, mewujudkan mural sebagai elemen estetika kota dan penyadaran lingkungan kesehatan, lingkungan, sosial, serta wisata. Sayangnya, masih sedikit pemerintah kota yang tertarik dan berkolaborasi dengan komunitas seniman untuk mengekplorasi seni mural ini sebagai elemen estetika.
Itulah mural yang semakin viral. Mural tak sebatas seni grafis yang dituangkan dalam dinding kumuh di ruang publik. Mural menjelma menjadi produk kreatif yang diungkap di berbagai media, termasuk melengkapi sebagai karya seni di hotel mewah dan ruang publik bergengsi (Dinn Wahyudin)