Negara Donor Tunjuk CRICED UPI Kembangkan SDM Afganistan

Bandung, UPI

Sebanyak 13 peserta, seorang koordinator, dan seorang interpreter warga negara Afganistan menyambangi Universitas Pendidikan Indonesia untuk mengikuti The 2nd Third Country Training Program (TCTP) for Short Term Training in Indonesia for the Project for Strengthening Teacher Education on Special Needs Education Phase 2 (STESE 2) for Afghanistan Selasa (7/4/2015), di Center For Research On International Cooperation In Educational Development (CRICED), Gedung University Center Lantai 6 Jln.Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

1“Mereka adalah para penggiat pendidikan dari Afganistan, datang ke UPI untuk belajar dan mengembangkan keilmuan mereka dalam bidang pengajaran bagi anak berkebutuhan khusus. Di samping itu mereka berupaya melakukan peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan anak berkebutuhan khusus di sekolah khusus dan inklusif, belajar menyusun naskah akademik, serta mengkaji pengembangan pendidikan khusus dan layanan khusus,” ungkap Dr. Djadja Rahardja, M.Ed.1

Center For Research On International Cooperation In Educational Development Universitas Pendidikan Indonesia (CRICED UPI), lanjut Djadja, fokus dalam mengembangkan suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif. Konsep pembelajaran ini digunakan oleh guru-guru untuk menguji kefektifan pengajarannya.

Rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., mengapresiasi positif atas langkah yang ditempuh oleh CRICED UPI dalam penguatan internasionalisasi UPI melalui program tersebut. “Berikan informasi dan pengalaman cultural academic. Pendidikan dilakukan berdasarkan budaya, sehingga kita layak dipercaya oleh dunia internasional. Pendidikan dilaksanakan harus membangun sebuah konsep bahwa pendidikan secara kultural untuk membangun manusia, dan membangun budaya,” terang Rektor.2

Djadja menambahkan, program ini merupakan salah satu wujud internasionalisasi yang disponsori JICA, lahir atas dasar kemampuan kita dalam menangani Pendidikan Kebutuhan Khusus. Terselenggara akibat networking yang berfungsi, adanya believe, dan karena punya sejarah yang panjang dalam Pendidikan. JICA mempercayakan program ini kepada CRICED UPI atas dasar pertimbangan evaluasi pelaksanaan yang pertama. Kesimpulannya kita mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis untuk meningkatkan kompetensi. Kita mengkolaborasikan teori dan kunjungan lapangan lebih tepatnya best practice. Kunjungan ke sekolah tidak sekedar observasi, namun terlibat langsung dalam pembelajaran.

Ditambahkannya,”Kita ingin menjadi provider dalam pengembangan Pendidikan Kebutuhan Khusus bagi negara selatan-selatan, saat ini palestina sedang menunggu giliran untuk mendapatkan pendidikan. JICA dan Norwegia tengah merancang summer school terkait special needs dan negara yang akan terlibat diantaranya Jepang, Norwegia, Malaysia dan Thailand.”2

UPI saat ini telah menjadi rujukan pendidikan tingkat dunia, karena dipercaya negara donor untuk membantu meningkatkan sumber daya manusia Afganistan. (Dodiangga)