Paristiyanti Nurwardani : Dosen UPI Tak Pernah Lelah Support PPG

 

Bandung, UPI

Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan pendidikan yang disiapkan bagi calon guru untuk memiliki keahlian khusus dalam menjadi guru. Dinamika dalam pengelolaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) perlu mengevaluasi layanan untuk menghasilkan program yang tersandar.4

“Membuat standar modul, standar video dan unsur pendukung lainnya yang sesuai standar akan terus diupayakan dan disiapkan oleh UPI, hal ini demi terbentuknya standarisasi pola pendidikan. Core business UPI di pendidikan namun tetap memiliki daya saing dalam non pendidikan, untuk menyongsong MEA, nantinya kita akan membidik ASEAN,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., saat menerima kunjungan Direktur Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian  Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., di Gedung University Center Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Jumat (15/01/2016).

Dikatakannya, PPG memang harus terstandar, namun terkait dengan standar modul, hal tersebut tidak harus selalu sama karena kondisi tiap wilayah berbeda, namun bila ada, ini akan membantu melihat kompetensinya.3

“LPTK memang harus membuat buku ajar, untuk pembuatan video bisa dilakukan pada saat praktek di lapangan agar suasananya tercipta secara alami, sementara untuk dosennya dipersyaratkan harus ikut penyetaraan, namun dalam penyetaraan tidak semua bisa ikut. Terkait UTN atau Ujian Tulis Negara, masa jeda memang harus ada, fungsinya untuk relaksasi, sehingga potensi dapat berkembang. Mencari kewajaran jeda waktu merupakan suatu hal yang positif untuk kemajuan pendidikan,” terangya.

Sementara itu, terkait dengan penguatan standar kompetensi, UPI terus bekerja keras mengupayakan pelayanan terbaik, seperti diungkapkan Ketua Program Studi Pendidikan  Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS UPI) Dr. Isah Cahyani, M.Pd.,”Kami pernah mengikuti hibah dari pusbangprodik kemdikbud untuk membuat modul, dan modul tersebut memuat apa-apa yang diujikan, video mengambil data dari sekolah, serta merekrut dosen fine tuning sebanyak 18 orang untuk workshop.”

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB UPI) Dr. Hj. Neti Budiwati, M.Si., mengungkapkan bahwa pada proses seleksi di awal, peserta harus satu rumpun, sehingga mempermudah adaptasi pendidikan. Tugas dosen sudah sesuai kompetensi untuk mengatasi latar belakang peserta yang beragam, dan guru pamong dipilih yang senior, karena mereka selalu hadir mendampingi peserta PPL.2

Terkait dengan kedatangannya, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., mengatakan,”Tujuan utama kedatangan kami adalah untuk  silaturahmi, disamping itu kami merasa UPI merupakan saudara tua yang wajib didengar sumbang saran terkait PPG, UPI kental dengan pendidikan, dan merupakan LPTK yang mempunyai reputasi baik.”

“Kami minta diberi student centered learning agar bisa jadi contoh bagi 243 perguruan tinggi lainnya. Kami meminta bantuan untuk memperoleh 8 standar pembelajaran yang dapat dimuat dalam satu video, sistem yang ada sangat luar biasa, diupayakan uji kompetensi akan berada dibawah Dirjen Belmawa, karena Dirjen menyatakan bahwa modul belum terstandar karena LPTK mengelola sendiri, kami ingin menerima masukan terkait model tersebut. Kami ingin merekam persiapan student centered learning, dosen di UPI tidak pernah lelah men-support PPG, ini sulit diperoleh di tempat lain”, paparnya.

“Lulus PPG belum tentu lulus sertifikasi, oleh karenanya semua LPTK dianjurkan untuk memperbanyak penulisan soal, dan bank soal yang bagus akan meningkatkan kualitas, serta diharapkan dapat menyiapkan asrama sesuai UUD untuk 5 tahun ke depan,” katanya.1

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kordinator Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, SE., M. Pd., Kepala Divisi Pendidikan Profesi dan Jasa Keprofesian (P2JK) Dr. H. Toto Ruhimat, M.Pd., Dekan FPMIPA Siti Fatimah, M.Si., Ph.D., ketua Departemen Pendidikan Geografi Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd., dan Asep perwakilan dari Program Studi PGSD. (Dodiangga)