Pasar Buhun: Menembus Cita Rasa Masa Lalu di Masa Kini

Oleh

Dewi Turgarini

Pendiri Pusat Belajar Warisan Budaya Gastronomi Sunda dan

dosen Universitas Pendidikan Indonesia

 

Masyarakat Sunda di Jawa Barat memiliki kekayaan warisan budaya yang sarat dengan aspek gastronomy yaitu seni menghidangkan makanan dan minuman yang tidak terlepas dari segala upaya dan karya menghasilkan menu unggulan dari bahan baku lokal di tanah Priangan.

Dewi Turgarini dalam karya Disertasi “Gastronomi Sunda Sebagai Daya Tarik Wisata”, Program Doktor Kajian Pariwisata di Universitas Gadjah Mada memperoleh hasil inventori bahwa Jawa Barat memiliki warisan budaya gastronomi yang kaya dan beragam berjumlah 304 menu yaitu:

Makanan Utama berjumlah 40 terdiri menu dari Angeun Lada, Bakakak Hayam, Babat Raweuy, Bubuy Hayam Subang, Beuleum Lauk, Cobek Belut, Daging Uncal, Empal Gentong, Empal Asem, Entog Goreng,  Gule,  Goreng Lauk Asin,  Gepuk,  Hayam Goreng Laja, Impun Goreng, Kerecek Peda, Kere Belut, Kere Lauk Mas, Lauk Mas Goreng, Lauk Asin Tulang Jambal, Lauk Nila Bumbu Koneng,  Lauk Gurame Goreng, Lidah Goreng, Opor Hayam,  Otak Goreng, Pais Hayam, Pais Jeroan, Pais Lauk Mas Majalaya, Pais Lauk Peda Beureum, Pais Hayam, Pais Jeroan, Pais Impun,  Pesmol Lauk Nila, Pais Kepiting, Pindang Endog, Pindang Lauk Gunung, Pecak Bandeng, Tambusu, Ungkep Domba.

Makanan Pendamping/Sayuran berjumlah  92, yaitu menu Acar Bonteng, Acar Lauk, Angeun Bayem, Angeun Haseum, Angeun Iwung, Angeun Kacang Bereum, Angeun Katuk, Angeun Lodeh Lejet, Angeun Gejos Kacang Beureum Garing, Angeun Lompong, Angeun Emes, Angeun Nangka, Angeun Kari, Angeun Pahium, Balendrang/Beleketek, Beuleum Jagong, Beuleum Siki Nangka, Bihun Goreng, Bubuy Sampeu, Beuleum Siki Jambu Mede, Bubuy Boled, Bubuy Peuteuy, Bubuy Siki Nangka, Cobek Genjer, Cobek Jantung Cau, Cobek Oncom, , Dage Empoy, Kadedemes, Dage Kelapa, Dage Cangkring, Dage Wijen, Dage Perkedel, Dage Kacang Beureum Ciwidey, Galendo, Geco Cianjur, Kulub Boled, Karedok, Karedok Leunca, Kulub Buncis, Kulub Daun Gedang, Kulub Hui Amis, Kulub Hui Kemayung, Kulub Jaat, Kulub Jengkol, Kulub Kacang Panjang, Kulub Kangkung, Kulub Paria, Kulub Peuteuy, Kulub Sampeu, Kulub Siki Nangka, Kulub Labu Siem, Kulub Sagu, Kulub Hui Jahe, Kulub Gondolo, Kulub Kadadangkel, Lotek, Oblo-Oblo Tempe, Oncom, Pais Oncom, Pais Suung, Pais Tahu, Pais Jantung Cau, Pais Turubus, Pencok Kacang Panjang, Pencok Hiris, Perkedel Jagong, Tumis Picung, Peuceuh Bonteng, Sangu Akeul, Sangu Sampeu, Sangray Roay, Semur Jengkol, Seupan Daun Sampeu, Seupan Engkol, Seupan Taleus, Seupan Daun Mamangkokan, Seupan Daun Kacang Panjang, Tahu Goreng, Tumis Buncis, Tempe Goreng, Tumis Kangkung, Tumis Waluh, Tumis Toge Tahu, Tumis Ampas Kecap, Ulukutek Leunca, Urab Daun Sampeu, Urab Jagong, Urab Sampeu, Urab Jagong, Urab Sampeu, Urab Sayuran, Uras.

Makanan Komplit berjumlah 27 Menu, yaitu Bubur Sop Cirebon, Bubur Beureum, Bubur Bodas Docang, Kupat Tahu, Leor Sukabumi, Mie Golosor, Mie Kocok Bandung, Mie Koclok Cirebon, Mie Soto Bogor, Sangu Cikur, Sangu Jamblang, Sangu Goreng, Sangu Ketan, Sangu Koneng, Sangu Lengko, Sangu Bogana, Sangu Liwet, Sangu Tumpeng, Sangu Tutug Oncom, Sangu Wuduk, Sangu Timbel, Seblak, Sangu Tim, Sangu Sumsum Kerbau, Sangu Belut, Soto Bongko, Laksa Tangerang.

Kudapan berjumlah 78 menu, yaitu Abudin, Aci Ciwang, Ali Agrem, Angleng, Awug, Balok Menes, Bandros, Bakecrot, Bugis, Burayot, Bubur Kacang Hejo, Bubur Lemu, Cikuk Garut, Cimplung, Cireng, Cilok, Ceprus, Comro, Colenak, Cuhcur, Dodol Ketan, Dodol Peuyeum, Dodol Sirsak, Dodol Kacang Beureum, Encrod, Emplod, Epres, Ganyol, Gegeblok, Gegetuk, Gemblong, Gerejeg, Gegeplak, Gitrek, Godeblak, Gurandil, Hui Cilembu,  Jalabria, Jawadah Pasar, Jojongkong, Kalua Jeruk, Kalua Gedang, Kalua Suuk, Kalua Kalapa, Ketan Bintul, Kolek, Koya, Ladu, Manisan Cangkaleng, Manisan Cereme, Misro, Moho, Nagasari, Noga, Nagasari, Ongol-Ongol, Pais Koci, Pasung Beureum, Peuyeum Ketan, Peyeum Dodol, Peuyeum Sampeu, Cau Goreng, Puncak Manik, Putu,  Rarawuam, Roten, Sasagon, Sale Cau, Sepi, Seupan Cau, Tapel Cirebon, Tahu Sumedang, Tahu Gejrot, Ulen, Uras, Wajit Ketan, Wajit Peuyeum Cirebon.

Karekes Kaes/Hahampangan/Snack berjumlah 26; Citruk, Borondong, Borondong enten, Dorokdok, Dapros, Emping Menes, Gapit, Kasreng, Keremes, Kicimpring, Kiripik Cau, Kiripik Kentang, Kiripik Sampeu, Kiripik Taleus, Kurupuk Aci, Kurupuk Udang, Kurupuk Malarat, Kurupuk Lambak, Kolontong, Kurupuk Banjur, Opak Ketan, Opak Sampeu, Semprong, Simping, Tangtang Angin, Tengteng.

Kudapan Segar berjumlah 16 Menu yaitu Asinan Sukasari, Asinan Bogor, Asinan Petis Sukabumi, Bakasem Kadongdong, Bakasem Salak, Es Cingcau, Es Goyobod, Es Peuyeum Kalapa Muda, Es Pala, Manisan Cangkaleng, Manisan Cereme, Rujak Bebeuk, Rujak Cuka, Rujak Ulek, Rujak Ciherang, Rujak Kanistren.

Minuman berjumlah 12 menu, yaitu Bandrek, Bajigur, Sakoteng, Es Bojong,  Es Cingcau, Es Cuing, Es Serut, Sirop Tjampolay, Es Goyobod, Es Peuyeum Kalapa Muda, Es Pala, Lahang.

Sambal berjumlah 13, yaitu Sambal Cibiuk, Sambal Daun Tangkil, Sambel Suuk Sukabumi, Sambal Goang, Sambel Goreng Cabe, Sambel Goreng Kentang, Sambel Jahe, Sambel Goreng Tempe, Sambel Hejo, Sambel Muncang, Sambal Oncom, Sambel Suuk, Sambal Tarasi.

Berdasarkan temuan tersebut maka pelestarian makanan dan minuman Sunda menjadi sangat penting  karena banyak sekali dalam daftar  menu makanan tersebut sudah tidak mudah ditemukan di Kota Bandung yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Barat. Masyarakat kota ini  perlu menyadari bentang makanan lokal yang menjadi ciri khas lokal sudah kehilangan jatidirinya karena kapitalisasi lahan sebagai kota Urban.  Saat ini Kota Bandung bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan bahan baku lokal dalam mengolah makanan dan minuman khas tradisionalnya.

Sudah saatnya maka warga kota Bandung sadar bahwa sebagai masyarakat lokal juga harus menyelaraskan kehidupannya dengan alam sebagai sumber daya yang mendasar. Lahan di kota Bandung yang sudah menjadi kota urban perlu menjaga keseimbangannya dengan menggunakan konsep permakultur. Permakultur adalah cabang ilmu desain ekologisteknik ekologis, dan desain lingkungan yang mengembangkan arsitektur gastronomi yang berkelanjutan dan sistem pertanian swadaya berdasarkan ekosistem alam.

Pusat Belajar Warisan Budaya Gastronomi Sunda (PBWBGS) adalah social enterprise yang didirikan di Kampung Nikmah Desa Cigugur  Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat sejak bulan November 2017 dibawah binaan Program Studi Manajemen Industri Katering dan Indonesia Chef Association Badan Pengurus Daerah Cabang Kabupaten Bandung Barat. Pendiriannya bertujuan  untuk meningkatkan home industri makanan dan minuman langka Sunda bagi para ibu rumah tangga di Kampung Nikmah.  Lembaga sosial ini diharapkan dapat menjadi sarana pendidikan dan pelatihan dalam melestarikan, dan mensejahterakan masyarakat yang peduli dengan upaya pengembalian budaya gastronomi Sunda di Jawa Barat.

Kerjasama (PBWBGS) dengan Yayasan Pitaloka yang peduli dengan upaya menjaga pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan dan minuman Sunda yang organik kepada masyarakat Kota Bandung  menjadi sangat tepat.  Hal ini merupakan langkah strategis,  sistematis, bila dilaksanakan oleh para stakeholder pelestari makanan dan minuman Sunda  secara konsisten  dapat pula menjadikan Café Zie di Jalan Van de Venter No. 14 sebagai destinasi wisata gastronomi Sunda di Kota Bandung.  Café Zie yang dimiliki oleh Doni memang dirancang menjadi tujuan akhir dalam menciptakan pengalaman para masyarakat lokal, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara agar dapat menikmati makanan dan minuman  Sunda Buhun yang merupakan karya budaya gastronomi di kota ini dapat dikenal secara global.