PAUD Merupakan Pondasi Dalam Membangun Karakter Bangsa

1

Bandung, UPI

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (Hima PGPAUD FIP UPI) menyelenggarakan PGPAUD EXPO 2016 yang bertema“Live Long Investment”. Seminar dan Talkshow mengawali kegiatan rangkaian acara expo ini dengan menghadirkan Ketua Prodi Pasca Sarjana PAUD Bunda Vina Adriany, M.Ed, P.hD., dan Managing Director PT. Tibis Sinergi, Psikolog Anak Dra. Tika Bisono MPsit, Psi., keduanya berbicara dalam tema “Pentingnya Memahami Golden Age untuk Menyukseskan Pola Asuh Anak”di Gedung Ahmad Sanusi Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Selasa (22/3/2016).

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) FIP UPI Dr. Badru Zaman, M.Pd., dalam kesempatan tersebut menjelaskan,”Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh mahasiswa yang tergabung dalam Hima PGPAUD FIP UPI. Ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Hima, tahun ini mengusung tema Live Long Investment. Makna yang terkandung dalam tema tersebut adalah karena hal ini terkait dengan posisi strategis pendidikan anak usia dini (PAUD ) dalam menyiapkan generasi unggul di masa yang akan datang, sehingga mereka diharapkan mampu berkiprah dalam iklim persaingan global yang lebih kompetitif.”

Lebih lanjut dijelaskan, sasaran kegiatan ini diarahkan kepada masyarakat umum, sehingga mereka memperoleh pemahaman yang utuh tentang posisi strategis PAUD di Indonesia. Selain itu, kegiatan ini diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam rangka mengorganisasikan kegiatan yang bertujuan untuk mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya PAUD.  Bagi para akademisi, kegiatan ini bertujuan untuk menstimulasi ide atau pemikiran baru dan strategis sehingga hasil kajian secara akademisnya dapat menjadi solusi bagi penyelesaian masalah aktual PAUD di lapangan.

Dr. Badru mengungkapkan,”PAUD merupakan layanan pendidikan yang sangat mendasar untuk menyiapkan anak-anak yang memiliki kecerdasan dalam segala aspek perkembangannya, oleh karena itu perlu dilakukan stimulasi secara terprogram, kemudian holistik, dan integratif. Makna terprogram salah satunya terkait bahwa layanan ini tidak bisa diperankan oleh sembarang orang tetapi harus memiliki pengetahuan, penghayatan, dan keterampilan dalam menstimulasi, serta mendeteksi tumbuh kembang anak. Walaupun ada yang memandang seolah-olah PAUD itu dapat diperankan oleh siapa aja, nampaknya argumentasi ini kurang relevan dalam konteks penyelenggaraan PAUD yang profesional. Kalaupun ada sisi kearifan dan budaya lokal yang sudah diwariskan oleh orang tua pada masa lalu, itu tidak menganulir konsep bahwa penyelenggaraan pendidikan ini harus diselenggarakan secara profesional. Kita bisa berkaca dari negara maju yang kualitas sumber daya manusianya cukup mumpuni, salah satu diantaranya, dibangun melalui penyelenggaraan PAUD yang berkuaitas.”

3

Jika penyelenggaraan PAUD diselenggarakan dengan benar dan didukung teori yang kontemporer, katanya, model PAUD akan diselenggarakan dengan orientasi pendidikan yang lebih holistik atau utuh, artinya tidak hanya berorientasi pada pencapaian prestasi intelektual saja, namun diarahkan untuk membina budi, melatih keterampilan-keterampilan sehingga ada keseimbangan dan harmonisasi antara kecerdasan intelektual, emosional, dan sosial bahkan kecerdasan spiritual.

“Kompetisi bagian dalam kehidupan, dan harus ditempatkan secara proporsional yang bisa bersanding dengan kolaborasi artinya nilai keunggulan individu tetap diasah tetapi kepedulian terhadap orang lain pun tidak diabaikan. Terkait hal tersebut, kita bisa berkaca pada filsafat hidup yang dianut mayoritas penduduk Jawa Barat yaitu silih asah, silih asih, silih asuh, sehingga nampak kolaborasi sosial dan keunggulan pribadi,” paparnya.

Ditegaskannya,”Agen perubahan ada disekolah. Oleh karena itu, kita jangan abai dengan sekolah, harus ada komitmen antara regulasi pemerintah dengan pendidikan. Ada sekelompok orang yang dengan seenaknya menyederhanakan PAUD, padahal dalam dibingkai ilmu, pendidikan itu menjadi suatu pondasi dalam membangun bangsa. Kualitas sebuah bangsa bukan dilihat dari kekayaan, tetapi dari kualitas sumber daya manusia. Sandarkan pada ilmu yang didalaminya. Memaknai PAUD Jangan parsial, harusnya saling menguatkan. PAUD tidak menihilkan peran keluarga. Sesungguhnya PAUD membangun generasi unggul.”

2

Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Dekan FIP UPI Prof. Dr. Ahman, M.Pd., Kepala Divisi Kerjasama dan Hubungan Alumni Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UPI Dr. Mufid Hidayat, M.Ag., Ketua Prodi PGPAUD FIP UPI Dr. Badru Zaman, M.Pd., dan Presiden BEM REMA UPI Muhammad Guntur Purwanto. Panitia kegiatan menampilkan tari tradisional, CC Voice dan Angklung EXPERIA dari Unit Kegiatan Minat dan Bakat HIMA PGPAUD. Dalam kesempatan yang sama, diresmikan juga kegiatan Gerakan Peduli Anak dengan melakukan finger painting. Rangkaian acara PGPAUD EXPO 2016 ini diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari tanggal 22, 23, 24 Maret  2016. (Dodiangga/Deny)