Pecahnya Pementasan “Drama Pengadilan” UPI Tasikmalaya di Gedung Amphiteater

img_4282

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia kembali menyajikan Pagelaran Seni Budaya yang diwakili oleh Kampus UPI Tasikmalaya di gedung Kebudayaan Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung. Jumat, (14/10/16). Pagelaran tersebut dihadiri oleh Direktur UPI Kampus Tasikmalaya, Dr. Nandang Rusmana, M.Pd., Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaaan, Dr. H. Mupid Hidayat, M.A. serta para dosen dan mahasiswa.

Pada event tahunan ini, pagelaran yang diberi tagline “Jangan Menonton, jika Anda takut! Jangan takut jika Anda menonton!” diprakarsai oleh mahasiswa PGSD dan PGPAUD UPI Tasikmalaya yang tergabung dari enam ormawa yakni Teater cagur, TMC, Aksara, D’ Krest, Paduan Suara, Mapakraya dengan media partner Sakola Rakjat. Tidak lupa, drama pengadilan ini di sutradai oleh alumni UPI Tasikmalaya, Arif Faturrahman, S. Pd. Sebelum di tampilkan di gedung Amphiteater UPI Bandung, Tim “Drama Pengadilan” melaksanakan pentas reguler yang diadakan selama tiga kali di UPI Tasikmalaya. Setelah melakukan persiapan dilakukan di gedung Amphiteater selama dua hari, pada tanggal 14 Oktober 2016, Tim “Drama Pengadilan” siap untuk memulai pementasan.

Setelah sambutan dari pimpinan produksi Diki Kurniawan, kemudian Wakil Direktur UPI Tasikmalaya Dr. Epon Nur’aeni L, M. Pd serta dari perwakilan rektorat UPI, pementasan “Drama Pengadilan” dengan naskah karya Amang S. Hidayat dimulai. Suara dari alat musik tradisional dan paduan suara mulai terdengar, narator yang berada dalam siluet membacakan puisi tentang manusia di dunia.

Drama pengadilan ini mencoba menceritakan mengenai pengadilan di dunia lain yang akan manusia singgahi setelah meninggal dunia dan menuangkannya lewat visualisasi drama dengan aliran satir-komedi. Diawali dengan adegan suasana pengadilan yang terdiri dari hakim, jaksa 1, jaksa 2, pengawal 1 dan pengawal 2 kemudian ada 2 manusia yang berbeda kepribadian. Ada Joni bin Jack Jon yang suka mabuk-mabukan dan Ahmad bin Zakaria yang senang mengaji tengah ditentukan amalah-amalannya ketika ia di dunia. Gerakan teatrikal, berbagai tarian, drama, dialog pada adegan, serta puisi yang membuat suasana larut, dengan tata lampu (Lighting), tata panggung (stage), dan tata suara (sound) yang apik mewarnai pementasan drama pengadilan. Dengan penyelesaian yang tak diduga-duga pementasan ini sukses membuat penonton larut dalam berbagai emosional.

tasik

Apresiator berhasil dibawa dalam suasana komedi maupun suasana angker seram namun merasakan pula unsur perenungan diri akan makna dari pementasan ini. “saya sangat mengapresiasi pementasan ini, karya ini sudah layak tampil bila di bandingkan dengan pementasan lain yang pernah dilakukan PGSD, setidaknya kita sebagai calon pendidik bukan hanya definitif seni namun juga pelakon seni yang langsung praktik dalam dunia seni” kata Tri Karyono, salah satu apresiator yang beberapa kali melakukan pementasan di luar negeri.

Tari Eksekusi penyiksaan Joni bin Jackjon menjadi puncak perenungan, diiringi dengan paduan suara yang melantunkan lagu “istigfar” dan ternyata! Semua itu adalah visualisasi mimpi dari tokoh “Joni”. Entah mimpi itu didatangkan untuk membuat Joni taubat ataukah hanya akan dianggap “angin lalu” oleh tokoh Joni, semuanya kembali kepada imajinasi apresiator.

Serangkaian Pementasan Drama Pengadilan di UPI Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan usaha terbaik yang kami lakukan. “inilah kami, kami bukan orang seni, kami bukan seniman, tapi hanya pecinta seni. Kami hanya calon guru SD dan PAUD yang sadar bahwa kami butuh basic seni” kata Pimpinan Produksi, Diki Kurniawan.

tasik-2

Diki Kurniawan juga berharap dengan adanya pagelaran ini semua mahasiswa yang mempunyai potensi, tetapi malu untuk mengekpresikannya. Jangan merasa malu, kreasikan dalam bentuk apa saja termasuk dalam drama.

Riuh tepuk tangan memenuhi gedung Amphiteater UPI Bandung. Pementasan pagelaran seni “Drama Pengadilan” membuat pecah suasana karena pentas mahakarya dari calon guru SD dan guru PAUD selesai di pentaskan. (Mutia/Eja)