Peluang Kerjasama Penelitian dengan UNESCO dalam Pengembangan dan Pengolaan Sains dan Tekno Park di Indonesia

 

 

Daejon, UPI

Programme Specialist UNESCO untuk World Technopolis Association (WTA) Dr. Yoslan Nur, sangat tertarik dengan kompetensi Universitas Pendidikan Indonesian(UPI) dalam pengembangan dan pengelolaan Sains dan Tekno Park (STP) di Indonesia.

Ketertarikan tersebut diutarakannya usai menyimak paparan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) Prof. H. Yaya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D., saat berbicara dalam forum UNESCO-World Technopolis Association (WTA) International Training Workshop, di Daejeon Metropolitan City, Korea Selatan, Senin hingga Kamis (11-14/92017).

Ketertarikan tersebut disampaikan kepada delegasi UPI yang diwakili oleh Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) Prof. Yaya S. Kusumah, Ph.D., Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SPs UPI Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si., dan Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah SPs UPI Dr. Leli Yulifar, M.Pd. Pada kesempatan tersebut, Dr. Yoslan Nur mencermati kompetensi UPI dalam pendampingannya pada pengembangan Cimahi Techno Park (CTP) yang dibangun Pemkot Cimahi 2016 silam.

Dr. Yoslan Nur, menjelaskan,”UPI memiliki kompetensi yang kuat dan pengalaman yang mumpuni dalam hal pendidikan, khususnya pendidikan di bidang Sains dan Teknologi, serta Vokasi. Tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini menurut saya bukan hanya bagaimana membangun banyak STP di seluruh pelosok Nusantara, tetapi juga bagaimana STP dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri disekitarnya guna meningkatkan kualitas SDM dan taraf hidup masyarakat.”

UNESCO memiliki beberapa program guna mendukung pengembangan STP dalam hal SDM dan pendidikan Vokasi untuk masyarakat sekitar STP tersebut, ujarnya. Dikatakannya lebih lanjut,”Saya menyarankan agar UPI khususnya Sekolah Pascasarjana, dapat memanfaatkan peluang kerjasama penelitian yang dibiayai UNESCO, khususnya di bidang pendidikan Sains, Teknologi, dan Vokasi yang dibutuhkan guna pengembangan dan pengelolaan STP, agar bisa berhasil dan memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.” (dodiangga)