Pemberdayaan MGMP dalam Penyusunan Perangkat Pembelajaran IPS Berbasis Literasi Bencana di Kabupaten Bandung Barat

Bandung Barat, UPI

Sebagai negara yang memiliki wilayah cincin api atau lebih dikenal dengan ring of fire, Indonesia menjadi salah satu negara yang rawan akan potensi terjadinya bencana alam. Oleh sebab itu, sesuai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah berkenaan dengan kebijakan nasional penanggulangan bencana yang termuat dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan peraturan Menteri dalam negeri No. 33 Tahun 2006 berkaitan tentang pedoman umum mitgasi bencana menjadi rujukan dalam pengetahuan mengenai studi kebencanaan di Indonesia (Mohd. Robi Amri, 2016) yang memiliki poin mengenai tindakan penanggulangan bencana, maka perlu diadakannya pemberdayaan berupa bimbingan teknis dalam penyusunan perangkat pembelajaran IPS berbasis literasi bencana bagi MGMP di Kabupaten Bandung Barat kepada guru IPS pada 31 Agustus 2022 – 02 September 2022.

Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan tersebut dilatarbelakangi oleh adanya data yang menyebutkan bahwa terdapat sekitar 126.681 jumlah satuan Pendidikan berada di wilayah risiko bencana alam dengan tingkat risiko sedang dan tinggi. Literasi bencana berupaya untuk meminimalisir bencana dengan memberikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan seseorang mengenai pengurangan risiko bencana. Hal ini dapat berdampak pula pada bidang studi kebencanaan yang dibutuhkan terutama mata pelajaran IPS yang dapat menyisipkan materi mengenai bencana. Sisi kebermanfaatan bidang studi kebencanaan menjadi hal yang kongkrit dalam mengatasi bencana yang sering terjadi di Indonesia. Pendidikan sendiri merupakan upaya dalam mempersiapkan siswa memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan sosial yang bermutu tinggi. Kompetensi yang dikembangkan akan dikembangkan dalam literasi bencana adalah keterampilan dan keahliaan bertahan hidup dalam perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidakpastiaan dan kerumitankerumitan dalam kehidupan (Enok Maryani, 2016).

Kegiatan pembekalan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan oleh para dosen dari Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Geografi FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, diantaranya yaitu Prof. Dr. Enok Maryani, MS., Prof. Dr. Mamat Ruhimat, M.Pd., dan Dina Siti Logayah, S.Pd., M.Pd dan Riko Arrasyid, M.Pd. Kegiatan pembekalan berupa workshop dilaksanakan di SMPN 3 Ngamprah pada hari Rabu tanggal 31 Agustus sampai 2 Nopember 2022 secara daring maupun luring bagi MGMP IPS di Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah peserta yang mengikuti sebanyak 30 orang guru IPS Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah jam pelajaran 32.

Adapun tujuan dari pengabdiaan kepada masyarakat yaitu sebagai berikut:

  1. Memberikan edukasi kepada guru berkenaan penyusunan perangkat pembelajaran IPS berbasis literasi bencana;
  2. Memberikan workshop/pelatihan berkenaan literasi bencana berupa Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), Buku ajar, Instrumen, Penilaian Hasil Belajar, dan Media Pembelajaran.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan workshop penyusunan perangkat pembelajaran IPS berbasis literasi bencana di Kab. Bandung Barat sebagai berikut:

1.   Penyajian Informasi

Bentuk kegiatan yang akan dilakukan adalah: •Pemateri mula-mula menyampaikan informasi dan motivasi kepada guru-guru mengenai pentingnya literasi bencana dan mengintegrasikan literasi tersebut dalam pembelajaran di sekolah, serta menciptakan sistemearly warning siswa.

2.   Diskusi

Guru-guru diajak berperan aktif dengan berdiskusi dan menanggapi setiap materi.

3.   Unjuk Kerja, Simulasi. Atau Latihan

Pada tahap ini, guru-guru diminta untuk membuat perangkat pembelajaran terintegrasi literasi bencanaalam.

4.   Evaluasi Awal

Kegiatan evaluasi awal dilakukan guna mengetahui pemahaman awal guru mengenai perangkat pembelajaran berliterasi bencana dan sistem early warning siswa menggunakan angket.

5.   Evaluasi saat Proses Workshop

Evaluasi ini dilakukan ketika guru membuat dan mempresentasikan perangkat pembelajaran berliterasi bencana

6.   Evaluasi Akhir

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui pemahaman akhir guru setelah mendapatkan pelatihan.

Setelah melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disusun, maka terdapat capaian program pengabdian kepada masyarakat secara umum yang menjadi target luaran dari kegiatan ini yang sudah terlaksana yaitu membuat Perangkat Pembelajaran Berbasis Literasi Bencana menggunakan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka. serta pembuatan rancangan artikel pengabdiaan masyarakat dalam jurnal nasional. Dalam pelaksanaan kegiatan, tentunya terdapat berbagai kendala yang dihadapi. Kendala dalam program pengabdian kepada masyarakat ini yaitu terdapat keterbatasannya guru IPS dalam mengikuti serangkaian pelatihan yang belum maksimal dan konsisten. Oleh karena itu, solusi yang dilakukan adalah membuat rencana program workshop bagi guru dengan membuat grup sharing session tentang pematerian yang sudah disampaikan oleh tim pengabdian. Selain itu, tim pengabdianmencoba menyesuaikan waktu sesuai ketersediaan dari guru agar maksimalnya program pelatihan ini.