Pengalaman Double Master Degree Program di National Dong Hwa University Taiwan

Ina Winangsih

Awal Proses Perjalanan

Mengikuti program Double Degree UPI – NDHU tidak hanya memberikan pengalaman akademik di dalam kelas, namun juga memberikan banyak pengalaman dalam mempelajari sistem administrasi kampus dan keimigrasian. Dari proses pendaftaran dan pengurusan visa, saya mempelajari dan memahami birokrasi untuk mendapatkan visa.

Setelah proses pengurusan berkas dan akhirnya dapat berangkat ke Taiwan, saya menyiapkan mental saya untuk menghadapi lingkungan baru, terutama pada masa pandemi. Pada masa pandemi saya harus mengikuti karantina sendiri selama 14 hari.

Perkuliahan

Dalam mengikuti program Double Degree ini, saya harus memenuhi perkuliahan di UPI, perkuliahan di NDHU selama 2 semester, dan tesis. Setelah saya menyelesaikan semua mata kuliah di UPI, saya mengikuti beberapa kelas di NDHU. Mata kuliah tersebut adalah Image and Learning, Research on Parent Education, Research on Music and Development, Language in Society, dan kelas Chinese pada kedua semester itu juga saya ikuti (Fundamental dan Practical Level 1).

Kelas yang saya ikuti diisi oleh mahasiswa internasional lain dari berbagai negara. Terdapat juga kelas yang hanya berisi kami (mahasiswa UPI) dan teman-teman lokal (Taiwanese). Dari semua perkuliahan yang saya ambil, selain mempelajari konteks mata kuliah, saya juga mempelajari bagaimana materi perkuliahan diaplikasikan dalam konteks masing-masing negara.

Perkuliahan di NDHU dan UPI kurang lebih tidak berbeda jauh, yakni mahasiswa diminta aktif untuk menyampaikan hasil bacaannya dengan presentasi di depan kelas. Selain itu juga mahasiswa diminta untuk membuat paper atau tulisan akademik sesuai dengan mata kuliah yang diambil. Diskusi antar mahasiswa juga sangat menyenangkan, yakni dosen-dosen memiliki kompetensi untuk membawa alur diskusi beragam dan konstruktif.

Semua mata kuliah yang saya ambil di UPI maupun di NDHU sangat berkesan. Perkuliahan kelas Chinese menjadi salah satu mata kuliah yang sangat menyenangkan bagi saya. Karena di tengah perkuliahan kependidikan maupun ke-PAUD-an, saya mempelajari bahasa baru dari nol, bersama mahasiswa Internasional lain yang memiliki latar belakang kebahasaan yang berbeda. Saya juga mempelajari budaya dan bahasa dari negara lain yang terkadang saling memiliki irisan antar negara.

Tesis

Program Double Degree ini menuntut mahasiswa untuk membuat tesis dalam versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Sebelum melakukan tesis, saya menyelesaikan proposal tesis di Indonesia. Setelah itu, proses bimbingan tesis dilakukan dengan Pembimbing I yaitu dosen dari UPI dan Pembimbing II dari NDHU. Maka proses bimbingan juga disesuaikan dengan saran dan hasil diskusi oleh kedua dosen. Namun untuk memulai tesis di Taiwan, saya diwajibkan mengikuti Ethics Course untuk. Ethics Course sangat penting bagi para peneliti untuk memperhatikan dampak dari penelitian bagi para responden, pembaca, masyarakat, dan penulis itu sendiri. Ethics Course dilakukan secara online, yakni setelah semua materi dipelajari, saya harus mengikuti tes dan memenuhi skor minimal. Ketika sudah memenuhi skor minimal, kemudian saya mendapatkan sertifikat yang dijadikan syarat untuk melakukan penelitian. Ethics Course juga secara tidak langsung memberikan pengaruh pada saya mengenai pandangan orang Taiwan tentang concern mereka terhadap hak privasi mereka.

Kedua pembimbing saya sangat suportif dan memberikan saya ruang untuk mengeksplorasi penelitian saya. Meskipun saya masih sangat dasar dalam melakukan penelitian, namun dengan saran dan banyak bimbingan dari kedua pembimbing, saya dapat menyelesaikan tesis saya tepat waktu.

Kegiatan Kemahasiswaan

Ketika saya tiba di Taiwan, tidak lama setelah itu NDHU mengadakan Culture Night, yakni dalam acara tersebut saya ikut bergabung dengan organisasi PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia. Pada kegiatan itu, saya berpartisipasi menjadi penari. Kegiatan menari ini dilakukan tidak hanya pada Culture Night. Kelompok menari PPI juga beberapa kali tampil dalam acara di jurusan lain atau acara Cultural di pusat kota Hualian.

Selain itu, saya juga pernah bergabung dalam program yang diadakan oleh Office of Internation Affair NDHU, yaitu Xikou Elementary School Project. Pada project itu, saya bergabung dengan mahasiswa lokal dan internasional untuk berkegiatan bersama anak-anak SD. Pada kegiatan tersebut, saya mendampingi anak-anak berkegiatan di sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan language and culture exchange. Dalam kegiatan itu, para mahasiswa NDHU belajar bahasa Chinese bersama anak-anak, yang juga saat bersamaan belajar bahasa Inggris bersama kami.

Pengalaman Lain

Sebagai orang asing yang juga termasuk minoritas, saya belajar banyak tentang toleransi. Saya juga tinggal bersama orang Taiwan, saya harus memahami cara hidup mereka. Dalam kehidupan sehari-hari juga terdapat language exchange yang mungkin tidak didapatkan apabila saya tidak mengikuti program ini.

Kesempatan untuk memiliki pengalaman part time juga sangat terbuka bagi mahasiswa. Saya memiliki pengalaman part time beberapa kali, sebelum terjadinya lonjakan kasus Corona di Taiwan. Hal ini mengajarkan saya tentang budaya kerja orang lokal. Saya juga sangat merasakan pentingnya belajar bahasa lokal, karena saya bertemu dengan orang-orang yang tidak bisa bahasa Inggris. Karena keterbatasan bahasa, saya juga belajar untuk terus rendah hati dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar.

Mengikuti kelas yang memiliki banyak mahasiswa Internasional juga membuat saya memiliki beberapa teman dari negara yang beragam. Beberapa kali saya mengikuti acara makan-makan bersama teman Internasional dengan menyediakan makanan khas negara masing-masing. Selain itu, teman-teman Indonesia di NDHU juga sangat menyenangkan dan ramah terhadap saya. Meskipun saya jauh dengan keluarga, namun semua teman saya disini memberikan rasa aman dan nyaman.

Program Double Degree telah memberikan saya banyak pengalaman dan kesempatan yang sangat berarti bagi perjalanan hidup saya. Meskipun belum genap satu tahun, namun saya mendapatkan banyak pelajaran mengenai sistem birokrasi, konteks pembelajaran yang sesuai dengan jurusan saya, dan bahasa baru. Saya juga mendapatkan kesempatan untuk membuka tali pertemanan dengan budaya yang berbeda. Terlebih lagi, saya juga dapat menjalankan hobi saya, yaitu menari, bersama teman-teman Indonesia yang sangat menyenangkan. Saya sangat berterima kasih kepada Kampus UPI, kepada para dosen, juga pihak NDHU, yang telah memberikan kesempatan ini kepada saya.