Pengembangan SDM pada Profesi Pembimbing Konseling

Bandung,UPI

Pada Selasa (14/12/2021), UPI menyelenggarakan webinar profesi terkait Bimbingan Konseling untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Seminar ini dihadiri oleh para narasumber yang telah lama bergelut dalam bidang Bimbingan Konseling sehingga presentasinya berbobot dan menarik untuk diikuti.

Bimbingan Konseling atau kerap disingkat sebagai BK adalah proses interaksi langsung atau tidak langsung antara konselor dan konseli untuk membantu konseli menyadari potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dihadapinya. Dalam kesempatan kali ini, para narasumber webinar membicarakan tentang bagaimana peningkatakan BK yang baik dapat berpengaruh pula kepada murid.

Prof. Sawal Gustom mempresentasikan tentang rasional tantangan guru BK dimulai pada SDM. Sawal menyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu harus dari suatu yang mendasar dahulu dari SDM yaitu, Mindset. Perubahan mindset yang dibicarakan ini adalah sebuah perubahan yang signifikan yang dapat berpengaruh hingga seterusnya. Jika pemikiran BK diubah mengarah ke arah yang lebih baik, perubahan pun dapat tercipta. Pengembangan mindset dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti contohnya adalah para guru BK harus menunjukkan kemanfaatan mereka sebagai seorang pembimbing konseling.

Prof. Sunaryo Kartadinata, M.Pd juga menyampaikan pemikirannya tentang tantangan dan peran profesi bimbingan konseling. Sunaryo menyatakan pendapat yang tak jauh berbeda dengan seperti yang dikemukakan Sawal Gustom terkait pemegang tanggung jawab pendidikan yaitu, bahwa sebuah pendidikan bermutu itu adalah yang sesuai dengan pegangan pendidikan nasional yang mesti dikokohkan berasal dari amanat UUD 1945.

“Sumber Daya Manusia yang mumpuni dan sesuai pada asas nasional akan mampu menjadi kekuatan bagi kita jika ditingkatkan hingga ke taraf mampu melakukan ikatan diversi dengan dunia sehingga dapat menciptakan ikatan dunia yang aman dan negara yang mandiri dalam membuat keputusan tebaik.” Tegasnya. Guru Besar Ilmu Pendidikan dalam bidang Bimbingan dan Konseling ini juga menyebutkan ada tiga faktor untuk menciptakan SDM yang mumpuni yaitu, berkecakapan dalam belajar dengan cara berfikir untuk belajas secara inovatif, kritikal dan lainnya. Bekerja dengan mampu paham literasi secara lancar. Serta Hidup mampu berkolaborasi dan berkomunikasi. Ketiga faktor inilah yang diimpikan para bapak pendiri tuturnya.

“ Jadi, peningkatan mutu dari pendidik adalah penting. Kita harus hidup bergerak ke arah yang lebih baik terutama pada masa sekarang ini, dimana cara masa lampau sudah tak relevan lagi. Tantangan yang seperti inilah yang harus dilihat dan ditanamkan pada SDM Bimbingan Konseling pada masa sekarang ini.” Pungkasnya. (Abdullah Alfatah, Jurnalistik 2019)