Peran Aktif Menwa Batalyon XI UPI pada Pelaksanaan Program Vaksinasi Tahap Pertama Sinergi UPI dan Kodam III Siliwangi

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan program vaksinasi massal bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi. Program vaksinasi massal ini akan berlangsung selama dua tahap, tahap pertama  diselenggarakan mulai dari tanggal 16 Agustus hingga 25 Agustus 2021 dengan target sasaran yakni mahasiswa, dosen, tenaga pendidik & keluarga besar UPI dan masyarakat umum sebanyak 15.000 orang.

Dalam kegiatan ini, tentu tidak bisa dilepaskan dari kolaborasi dari beberapa pihak selain UPI dan Kodam III Siliwangi sebagai penyelenggara. Penyelenggaraan Vaksin massal ini melibatkan beberapa pihak, baik dari internal maupun eksternal kampus, diantaranya Menwa UPI, K3 UPI, BEM REMA UPI, Mahasiswa Prodi Keperawatan, Kesdam III Siliwangi, Koramil Sukasari, Polsek Sukasari, dan masih banyak lagi.

Komandan Batalyon XI UPI, Muhamad Aldi Jatnika menuturkan bahwa pelaksanaan program vaksinasi ini merupakan langkah positif yang dilakukan oleh UPI khususnya dalam membantu program pemerintah untuk mempercepat penanggulangan Covid-19. Selain itu juga kegiatan vaksin ini menjadi sarana awal untuk dapat memulai perkuliahan tatap muka di UPI dengan mengikut sertakan mahasiswa UPI sebagai peserta yang mendapat vaksinasi.

Menwa UPI berperan dalam pengondisian para peserta dari sebelum mendaftar yakni membariskan dan mengatur antrian agar tetap kondusif serta tetap menerapkan protokol kesehatan. Kemudian memberikan kertas kendali dan nomor antrian bagi peserta yang terkadang memerlukan bantuan dan bimbingan dalam proses pengisiannya. Selain itu, Menwa UPI juga membantu beberapa peserta seperti lansia, orang berkebutuhan khusus yang ingin melaksanakan vaksin dengan mendampingi selama proses vaksinasi.

Pelaksanaan Vaksinasi tahap pertama ini dapat terselenggara dengan sukses dengan rata-rata peserta vaksin perharinya mencapai 1500 orang, selain dari itu, program vaksinasi ini juga mengundang antusiasme yang sangat tinggi dari masyarakat sehingga banyak dari masyarakat yang tidak mendapatkan jatah vaksin karena dosis vaksin perharinya habis melebihi batas. (Muhamad Aldi Jatnika)