PGSD UPI Purwakarta Selenggarakan Kuliah Umum untuk Siapkan Mahasiswa Tangguh di Era Disrupsi
|Prodi PGSD UPI Purwakarta menyelenggarakan kuliah umum bagi mahasiswa baru. Tema yang diangkat kali ini adalah Peran Perguruan Tinggi dalam Membentuk Mahasiswa Unggul, Profesional, Modern, dan Berkarakter dalam Menghadapi Era Disrupsi. Kuliah umum ini diselenggarakan pada Jumat 25 September 2020, pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, melalui aplikasi zoom yang disimak oleh seluruh mahasiswa baru prodi PGSD UPI Purwakarta. Pemateri pertama adalah Dr. H. Burhan TR, M.Pd., dosen purnabakti prodi PGSD UPI Purwakarta, dengan moderator Hisny Fajrussalam, S.Pd., M.Pd., dan pemateri kedua Dr.Epin Saepudin, S.Pd., M.Pd., dosen pendidikan kewarganegaraan dari ITB, dengan moderator Nuur Wachid Abdul majib, S.Pd., M.Pd.
Dr. H. Burhan TR, M.Pd. menyampaikan bahwa pada zaman sekarang ini banyak mahasiswa yang merasa kebingungan, tidak percaya diri, dan gelisah dalam hidupnya. Jawaban bagi permasalahan tersebut hanya satu, yaitu manusia memerlukan agama untuk mengatasinya. Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya UPI Kampus Purwakarta, memfasilitasi hal tersebut melalui kegiatan Tutorial. Kegiatan tersebut adalah salah satu wahana pembentukan jati diri mahasiswa. Kegiatan Tutorial yang dilaksanakan pada Sabtu atau minggu termasuk kegiatan wajib selama satu tahun, yang termasuk dalam mata kuliah PAI dan SPAI. Kegiatan Tutorial juga merupakan kegiatan yang terstruktur, yang memiliki visi dan misi yang bagus dalam membentuk karakter mahasiswa dan sejalan dengan moto UPI, yaitu ilmiah, edukatif, dan religius. Selain hal tersebut, untuk menjadikan mahasiswa menjadi manusia yang unggul, terdapat tiga prinsip, yaitu Baca-tanya-tulis, Tulis-baca-tanya, Tanya-tulis-baca.
Dr. Epin Saepudin, S.Pd., M.Pd. membahas tiga hal, yaitu di mana posisi kita saat ini, ke mana kita akan menuju, dan bagaimana mencapai tujuan. Yang pertama, di mana posisi kita saat ini, dalam arti kita harus mengetaui posisi kita. Saat ini kita memasuki kehidupan yang dekat dengan IT. Kita akrab dengan beragam media sosial dan fasilitas internet yang maju. Hal tersebut merupakan perubahan paradigma di dunia, bahwa pada saat ini antara satu sama lain bisa tetap saling terhubung meski jarak berjauhan. Yang kedua, kita harus tahu ke mana tujuan kita. Tujuan kita adalah menjadi sebuah bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur. Itu adalah cita-cita kita bersama. Kita akan menghadapi peluang dan tantangan, yaitu bonus demografi yang puncaknya akan terjadi pada tahun 2045. Bonus demografi sebetulnya membawa kemajuan terhadap sebuah bangsa dan negara, namun demikian ada sebuah anomali disana, yaitu apakah menjadi rahmat atau menjadi kutukan. Bonus demokrafi akan menjadi rahmat ketika Anda menjadi problem solver dan menjadi kutukan bagi bangsa ini ketika Anda menjadi trouble maker. Yang ketiga, bagaimana cara mencapai tujuan. Dalam mencapai tujuan, terdapat posisi dan peran kampus. Kampus atau perguruan tinggi tidak hanya sebagai laboratorium ilmu saja, tetapi harus berposisi sebagai laboratorium kemanusiaan. Di dalam kampus, harus ada ajang pembentukan karakter dan harus ada yang dikembangkan. Yang harus dikembangkan oleh kampus, yaitu kampus harus mampu mendorong mahasiswa yang solutif, kolaboratif, kreatif, inovatif, berdaya saing, integrtitas, dan kepeloporan. Selain itu, kampus pun harus memiliki sistem nilai (pendidikan, pemberdayaan, dan pembudayaan), pendekatan (sinergi, holistik, integratif, kolaboratif), dan program aksi (kurikuler, ko-kurikuler, ekstrakulikuler, budaya kampus). Yang terkahir, apa yang harus dimiliki oleh mahasiswa zaman now? Di zaman now, mahasiswa harus menjadi pribadi yang unggul, profesional, modern, dan berkarakter, “Tinggalkan gengsi, hidup berawal dari mimpi”.
Menurut Ketua Prodi PGSD UPI Purwakarta, Dr. Hafiziani Eka Putri, M.Pd., kuliah umum ini diselenggarakan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa mengenai nilai-nilai positif yang harus dimiliki. Selain hal tersebut, kuliah umum ini juga menjadi sarana bagi dosen yang telah purnabakti agar dapat terus memberikan sumbangsih keilmuannya bagi masyarakat. Acara kuliah umum ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada kedua pemateri oleh ketua pelaksana kegiatan, Jennyta Caturiasari, S.Pd., M.Pd.,. Harapan dari penyelenggarakan kegiatan ini adalah agar peserta dapat mengaplikasikan seluruh materi yang telah dipaparkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi manusia unggul, berkarakter, dan mampu bersaing di era disrupsi.
(Wina Mustikaati, Neneng Sri Wulan)