PKn FPIPS UPI Gelar Pengabdian pada Masyarakat di Kuningan

PKM

Bandung, UPI

Setelah sukses pada penyelenggaran Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2015 yang di laksanakan di Majalengka, kini Departemen Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) FPIPS UPI kembali selenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Setianegara, Kec. Cilimus, Kab. Kuningan, Jawa Barat.

Kegiatan PKM yang bertemakan “Membangun Masyarakat Berkualitas dengan Mengabdi dan Berkarya untuk Generasi Emas” dilaksanakan pada tanggal 19-21 Februari 2016 diikuti oleh semua Mahasiswa Departemen PKn yang terdiri dari angkatan 2013, 2014, dan 2015. Serta melibatkan para dosen Departemen PKn mendampingi mahasiswa dari mulai pemberangkatan hingga kegiatan selesai.

Dari pelaksanaan tahun sebelumnya, kegiatan PKM yang digelar oleh Departemen Pendidikan Kewarganegaraan memiliki beberapa acara yang akan dilaksanakan selama tiga hari.

Menurut Ketua Bidang Sosial Kemasyarakatan, Agus Rendra, sekaligus sebagai Ketua Pelaksana kegiatan PKM tahun ini, menyampaikan bahwa dalam PKM tahun ini ada beberapa acara yang dilaksanakan diantaranya, Pengobatan gratis; Lomba Cerdas Cermat (LCC); Tabligh Akbar; Hafalan Quran; Sosialisasi lingkungan hidup; Dialog kepemudaan dan sosialisasi hukum; Bazzar baju dan sembako murah; Wakaf Al-Qur’an dan alat sholat; Diklat guru; Pertandingan persahabatan; Pensi dan layar tancap; dan Pengembangan kreativitas masyarakat.

“Acara tersebut memang rutin dilaksanakan setiap PKM dilaksanakan, tetapi yang berbeda tahun ini adalah dua acara baru yaitu acara pensi atau pentas seni dan layar tancap serta pengembangan kreativitas masyarakat”, kata Agus.

Sementara itu menurut Koordinator Acara PKM, Siti Pebriani mengatakan bahwa PKM merupakan awal bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dan mengaplikasikannya di masyarakat secara langsung. Meskipun hanya dengan waktu tiga hari, tetapi manfaatnya akan terasa hingga nanti.

“Program PKM ini, sebagai bentuk untuk menciptakan rasa peka mahasiswa terhadap kegiatan sosial, dan mengabdikan diri untuk bangsa. Serta bertujuan untuk menghilangkan anggapan adanya gap antara kultur intelektual dan kultur masyarakat, sehingga para sarjana yang dicetak nantinya menyadari akan pentingnya sumbangsih mereka terhadap masyarakat. Semangat dan tetap berjuang!”, ujar Siti Pebriani.

Ia berharap rangkaian acara tersebut dapat terlaksana dengan lancar, sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi para panitia pada khususnya. (Deny)