Prodi IKOR FPOK UPI Gencar Lakukan Rekognisi Internasional

Bandung, UPI

Sebanyak 33 mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan (IKOR) Departemen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi (PKR) Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dilepas Dekan FPOK Prof. Dr. Adang Suherman, MA., didampingi Ketua Prodi IKOR Mustika Fitri, Ph.D., untuk mengikuti Program Mahasiswa Terekognisi Internasional. Program ini merupakan hasil kolaborasi 3 universitas, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan University of Malaya (UM), Malaysia. Dilaksanakan dalam rangka mencapai Indikator Kinerja Unit (IKU) di bidang Mahasiswa Terekognisi Internasional, tujuannya tentu untuk meningkatkan rangking universitas. Demikian pernyataan yang diungkapkan Ketua Prodi IKOR Mustika Fitri, Ph.D., saat memberikan pengarahan kepada 33 peserta program Mahasiswa Terekognisi Internasional, di Auditorium FPOK lantai 4, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (12/8/2019).

Lebih lanjut dijelaskan,”Di tanggal 13 Agustus hingga 16 Agustus 2019, peserta mengunjungi Sports Facilities, Campus Tour, dan Lab Visit di Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Sementara itu untuk kunjungan ke Sports Centre, University of Malaya (UM) dilakukan pada 16 Agustus hingga 22 Agustus 2019, diawali dengan kunjungan ke Malaysia Historical places di Kuala Lumpur, kemudian melakukan Lab visit and Campus Tour, visit ke lnstitute Sukan Negara (ISN), Field Study ke sport facilities di KL Sports city, visit ke Kompleks Sukan Kecemerlangan Paralimpik. Selanjutnya mengikuti Fitness Exercise Theory and Practice Session oleh Dr. Lim Boon Hooi, dan diakhiri Team Building dengan melakukan Kayaking.”

Berdasarkan agenda tersebut, ungkapnya, kegiatan ini memberikan dampak yang luas, contohnya dipastikan mereka akan lebih fokus lagi untuk belajar dengan mengikuti perkuliahan karena banyak hal yang mereka tidak ketahui. Kegiatan ini juga memberikan pengalaman bagi mereka untuk mengetahui teknologi keolahragaan terbarukan di luar negara kita. Hal ini diyakini dapat menambah semangat dan percaya diri mereka terhadap bidang garapan IKOR, terutama science yang tidak lepas dari laboratorium yang sarat perkembangan teknologi.

“Adapun syarat untuk mengikuti program ini, para mahasiswa diwajibkan memiliki IPK minimal 3.0, dan ingin mengembangkan diri untuk mengetahui tentang teknologi olahraga serta sanggup membiayai sendiri. Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2012, dan untuk diketahui, inisiator kegiatan ini datang dari Himpunan Mahasiswa (Hima) IKOR PKR FPOK UPI. Mereka membuat target untuk berbuat sesuatu di luar negeri dengan biaya sendiri. Kegiatannya yaitu kolaborasi akademik dalam bidang Teknologi Olahraga. Program Rekognisi Mahasiswa IKOR ini didukung penuh oleh Prodi dan Fakultas, berlangsung mulai 13 Agustus hingga 22 Agustus 2019. Ke-33 mahasiswa tersebut didampingi 2 Dosen IKOR,” paparnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dekan FPOK Prof. Dr. Adang Suherman, MA., mengatakan bahwa salah satu indikator yang menunjukkan eksistensi lembaga atau institusi maupun individu adalah sebuah rekognisi, yaitu dikenal dan diakui. Jika kita sudah terrekognisi maka kita akan selalu diperlukan dan diminta orang lain. Dalam kesempatan ini, kenapa mahasiswa IKOR UPI terrekognisi, tanyanya, karena perguruan tinggi lain mengenal kita. Dikenal dari sisi akademiknya, oleh karena itu, kita diajak untuk saling berbagi ilmu dan informasi tentang teknologi terbarukan di bidang olahraga.

Diharapkan, terjadinya interaksi positif yang saling mengisi dan menguntungkan. Program rekognisi ini bukan hanya pada dosen tetapi juga pada mahasiswa, dan UPI sudah menargetkan program ini pada masing-masing prodi dan fakultasnya. Tunjukan bahwa anda seorang akademisi dari UPI dan duta Indonesia yang layak diperhitungkan, oleh karena itu jaga norma dan perilaku. (dodiangga)