Prodi Pendidikan Fisika SPS UPI Bekerja Sama dengan MGMP Fisika SMA Garut Gelar Pengabdian pada Masyarakat
|Bandung UPI
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2018 bekerja sama dengan MGMP Fisika SMA Kabupaten Garut telah menyelenggarakan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) pada hari Sabtu (24/08/2019) yang bertemakan “Teaching Learning Material untuk Mengakomodasi Keragaman Kesulitan Belajar Fisika di Era Revolusi Industri 4.0“.
Kegiatan P2M merupakan bentuk pengabdian yang dilakukan oleh sivitas akademika kepada masyarakat yang menjadi bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Departemen Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Indonesia secara rutin melaksanakan kegiatan ini. Setidaknya ada tiga kegiatan serupa dalam setahun, yaitu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Fisika dan Fisika, mahasiswa S2 Prodi Pendidikan Fisika, dan mahasiswa PPG. Pelaksanaan kegiatan P2M ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab mahasiswa dengan dukungan dari pihak Departemen Pendidikan Fisika sebagai bentuk aplikasi ilmu yang telah diperoleh.
Pembukaan kegiatan P2M yang dilaksanakan di Aula SMAN 6 Garut ini, dihadiri oleh perwakilan Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XI, Ketua MGMP Fisika SMA Garut, Guru-guru Fisika SMA/sederajat se-Kabupaten Garut, Para Dosen, serta mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Fisika UPI yang dibuka pada pukul 09.00 WIB. Dalam pembukaannya, Dede Saepudin, M.Si., M.Pd, Ketua MGMP Fisika SMA Kabupaten Garut menyampaikan bahwa kegiatan P2M ini membantu dalam segi teknis dan membina guru dalam segi kompetensi.
Dalam kegiatan P2M ini menghadirkan dua orang pakar sebagai pembicara yang terdiri dari Prof. Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si dan Dr. Selly Feranie, M.Si. Pada sesi pertama, materi dan diskusi disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si. membahas mengenai Pembelajaran Fisika di Era Industri 4.0. “Permasalah dalam pembelajaran fisika salah satunya adalah pembelajaran yang tidak berpusat pada peserta didik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah kemampuan dalam membuat bahan ajar yang sesuai dengan kompetensi guru profesional dan tuntutan kurikulum, sehingga guru harus mampu mengolah dan memilah bahan ajar yang sesuai konteks untuk peserta didik” ujarnya. Guru harus mampu membuat bahan ajar yang mengakomodasi peserta didik agar pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Fungsi bahan ajar adalah untuk menghemat waktu dan memposisikan guru sebagai fasilitator.
Pada sesi selanjutnya, pemberian materi dan diskusi disampaikan oleh Dr. Selly Feranie, M.Si. terkait Pengembangan Teaching Learning Material untuk topik Listrik dan Magnet. Beberapa hal yang disampaikan yakni tentang gambaran mengenai pengembangan teaching learning material untuk materi listrik dan magnet dan penampilan contoh hasil pengembangan teaching learning material untuk materi listrik dan magnet. Berdasarkan media pembelajaran yang ditampilkan diharapkan dapat memotivasi peserta didik sehingga peserta didik menyukai pembelajaran fisika dan pendidik maupun calon pendidik dapat memberikan output yang baik bagi peserta didik.
Selain pemberian materi dan diskusi yang dilakukan juga terdapat pameran hasil karya mahasiswa pascasarjana program studi pendidikan fisika terkait alat peraga fisika dan aplikasi pembelajaran berbasis android dalam bidang kajian listrik dan magnet. Alat peraga fisika yang ditampilkan dalam pameran tersebut terdiri dari Rangkaian Listrik Sederhana, Rangkaian RC, dan Termomagnetometer berserta perangkat pembelajarannya. Aplikasi pembelajaran berbasis android yang ditampilkan adalah aplikasi soal materi magnetostatis dan aplikasi simulasi detektor partikel.
Melalui kegiatan ini, Ketua MGMP Fisika SMA Kabupaten Garut menyampaikan rasa bangganya dapat menjalin kerjasama dengan Prodi Pendidikan Fisika SPS UPI, sekaligus berharap bahwa kerjasama semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin mengingat bantuan terkait hal-hal teknis dari pemerintah dirasakan masih kurang. Harapan lain disampaikan oleh Ketua Prodi Pendidikan Fisika SPS UPI bahwa mahasiswa dapat memotret dan membaca tanda-tanda yang ada di lapangan seperti pembelajaran yang masih berpusat pada guru, kemudian kegiatan ini diharapkan dapat mengimplementasikan teori yang telah didapatkan oleh mahasiswa dan dapat dijadikan field study untuk mencari alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi di lapangan.
Oleh : Nurdini, Amalia Suci Lestari, Tresna Galih Sukma Suryana (Editor),
Foto : Tim Dokumentasi P2M