Prodi Pendidikan Sejarah SPs UPI dengan Disbudparpora Kota Cimahi Kembangan Potensi Wisata Budaya dan Wisata Militer

Bandung, UPI

Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) menggelar FGD terkait kajian Pengembangan Potensi Wisata Budaya Kota Cimahi dan Kajian Menggali Wisata Militer Kota Cimahi, di Ruang 36 Lantai 2 Gedung SPs UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Senin (27/11/2017).

Ketua Prodi Pendidikan Sejarah SPs UPI Dr. Leli Yulifar, M.Pd., menjelaskan,”Focus group discussion yang diselenggarakan terkait upaya UPI dengan Pemerintah Kota Cimahi khususnya dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) untuk mengkaji pengembangan potensi wisata budaya dan menggali wisata militer di Kota Cimahi sebagai bagian dari kerangka kerjasama.”

Lebih lanjut dikatakan, kerja sama antara UPI dan Pemkot Cimahi merupakan lanjutan dari tahun sebelumnya. Kami bersama Pemkot Cimahi melakukan kajian akademis terkait pengembangan potensi wisata budaya kota Cimahi, seperti mengkaji Kabuyutan Gegerkalong, tinjauan historis Cimahi secara umum, dan mengkaji potensi wisata lainnya, serta membahas hubungan kerja antara DPRD dengan Pemkot.

“Kajian tentang Kabuyutan Gegerkalong, Wisata Budaya Kota Cimahi dan Wisata Militer nantinya mengerucut pada naskah akademis. Pemkot Cimahi sudah mempunyai master plan serta tanda daftar usaha pariwisata untuk pengembangan wisata budaya dan wisata militer tersebut, sehingga nanti regulasinya dengan produk yang akan dihasilkan dari pengembangan tersebut simultan,”ungkapnya.

Sementara itu, jelasnya, peran serta UPI dalam kegiatan ini fokus pada penelitian dan pengembangan master plan serta DED sebagai bentuk implementasi pengabdian pada masyarakat. Prodi Pendidikan Sejarah SPs UPI khususnya, siap untuk melaksanakan kegiatan tersebut

Hadir dalam kesempatan tersebut adalah para stakeholder di Cimahi, diantaranya Pembina Kampung Buyut Cipageran Kabuci Cimahi Asep Mamat, Pengurus Yayasan Asih Putera Deni Kuswanda, serta Kabuyutan Gegerkalong Abah Yusuf Bahtiar, ujarnya. Kehadirannya untuk membahas hasil pemikirannya, serta mengkaji saran-sarannya. Tokoh-tokoh tersebut dan Disbudparpora, serta UPI duduk satu meja dalam rangka menggali potensi tersebut sehingga memiliki nilai ekonomis. (dodiangga)