Prof. Deni Darmawan Presentasikan VCDLN di UNESCO

Bandung, UPI

Sistem layanan pembelajaran digital, online dan mobile ini dikemas dalam bentuk VCDLN-TVUPI yang diperuntukan bagi para pendidik di seluruh Indonesia. Kebijakan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ristek, telah memberikan hibah untuk pembangunan berkelanjutan VCDLN-TVUPI. Secara khusus, program VCDLIN-TVUPI akan menghasilkan sekitar 80 konten pembelajaran untuk semua tingkatan, dengan bantuan dana hibah yang diperoleh Humas UPI dengan nilai 2,5 miliar Rupiah.

Pernyataan tersebut disampaikan Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., MCE., dalam sebuah wawancara usai mempresentasikan Virtual Community Digital Learning Nusantara (VCDLN) dalam forum UNESCO beberapa waktu lalu di Ruang Kepala Kantor Humas, Gedung University Center, kampus UPI jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (21/06/2021).

Berdasarkan undangan konferensi internasional, ungkapnya, Virtual Community Digital Learning Nusantara (VCDLN) atau Komunitas Virtual Pembelajaran Digital Nusantara Virtual berkesempatan untuk dipaparkan dalam Program Konferensi Tahunan UNESCO yang mengundang delegasi dari seluruh dunia untuk mempresentasikan produk-produk penelitian terbarunya. Penelitian yang banyak didukung oleh UNESCO ini biasanya di bidang Pendidikan, Kebudayaan dan Komunikasi.

“Program VCDLN-TVUPI dimaksudkan untuk mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini terkait dengan program perkuliahan yang memotivasi mahasiswa menjadi adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dan pada akhirnya, selain Pemerintah Indonesia, UNESCO juga diharapkan memiliki data untuk mendukung program ini menjadi global,” tegasnya.

Dalam pelaksanaannya, ujarnya lagi, program ini didukung oleh mitra industri dan dunia usaha yang bergerak di bidang komunikasi dan telekomunikasi serta penyiaran.

Diungkapkannya,”Konferensi ini dilaksanakan pada 17 hingga 18 Juni 2021 di Bordeaux University di Negara Bagian Perancis, meski harus menunggu hingga dini hari, tim UPI tetap stand by. Hal ini mengingat perbedaan waktu sekitar 7 jam antara Indonesia dan Perancis. Akhirnya, delegasi dari Indonesia diberi waktu sekitar 20 menit untuk mempresentasikan makalahnya.”

Beberapa delegasi dari negara yang diundang antara lain Aljazair, Perancis, Kanada, Belgia, Peru, Meksiko, Yunani, Belanda, Australia, Kolombia, Portugal, Malaysia, China, dan Jepang. Delegasi dari hampir seluruh belahan benua dunia berkumpul secara online dan mempresentasikan hasil penelitiannya masing-masing. Delegasi dari masing-masing negara berasal dari universitas yang melakukan penelitiannya masing-masing. Begitu juga dengan delegasi dari Indonesia yang diwakili oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan penelitinya yaitu Prof. Dr. Deni Darmawan, S.Pd., M.Si., MCE., Prof. Dinn Wahyudin, dan mitra dari Lembaga Pendidikan Indonesia dan Universitas Terbuka, Jakarta.

Berikut ini adalah jadwal presentasinya:

Atelier à distance 1 : IA et Education

Modérateur : Abdoulaye SALIFOU, Unesco Afrique, Nigéria

    Deni Darmawan, Université de Bandung, Indonésie, Virtual Community Digital Learning Nusantara (VCDLN) Through TVUPI Multiplatform in Pandemi Covid-19

Herrera-Aguilar Miriam, Université de Quérétaro, Mexique, La Inteligencia Artificial y la educación en países en desarrollo

    Dinn Wahyudin, Deni Darmawan, Edi Suryadi, Linda Setiawati, Yulia Rahmawati5 Universitas Pendidikan Indonesia, Digital Strategic Communication Management in Developing Curriculum of Universitas Pendidikan Indonesia

    Ayedi Hana, Université de Sfax, L’intelligence artificielle et la responsabilité civile (dodiangga)