Prof. John W. Creswell: Apa Itu Mixed Methods Research?

Bandung, UPI

Apa Mixed methods research atau penelitian metode campuran itu? Mixed methods research adalah suatu pendekatan untuk menyelidiki masalah yang berhubungan dengan perilaku, sosial, dan kesehatan dengan mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif secara ketat sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian, dan mengintegrasikan atau “mencampur” dua bentuk data dalam desain penelitian tertentu untuk menghasilkan yang baru dan lebih lengkap wawasan atau pemahaman daripada apa yang mungkin diperoleh dari data kuantitatif atau kualitatif saja. prosedur ini dapat dibingkai oleh teori dan/atau filosofi atau pandangan dunia.

Penjelasan tersebut disampaikan Prof. John W. Creswell., dalam sebuah International Distinguished Scholar Webinar Series World Class University yang diselenggarakan Directorate of International Affairs (DIA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Prof. Creswell merupakan seorang Senior Scientist, Michigan Mixed Methods Research and Scholarship Program, dari University of Michigan, Ann Arbor, Michigan.

UPI melalui DIA menyelenggarakan International Distinguished Scholar Webinar Series World Class University sebagai rangkaian Dies Natalis UPI Ke-67. Tercatat sebanyak 7500 peserta baik dari dalam dan luar negeri mengikuti Webinar yang membahas tentang Mixed Methods Today. Hadir Prof. H. Fuad Abdul Hamied, M. A., Ph. D., sebagai moderator. Webinar berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan kanal YouTube TVUPI, Jumat (5/11/2021).

Diungkapkan Prof. Creswell, mengapa penting untuk menggunakan mixed methods sebagai metodologi. Dikatakannya,”Hal ini memungkinkan kita untuk menggunakan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan. Kedua, memungkinkan kita untuk “menambang” data lebih jauh di luar wawasan tambahan data kuantitatif dan kualitatif.”

Berikutnya adalah masalah kita hari ini sangat kompleks, ujarnya, sehingga kita membutuhkan banyak metode untuk mempelajarinya. Kemudian metode ini membantu mendapatkan dana dan publikasi karena merupakan metodologi terbaru untuk dikembangkan. Metode ini untuk penelitian kuantitatif, mereka melihat perlunya menambahkan kualitatif atau data perspektif pribadi.

Ada beberapa kunci komponen dalam metode campuran, yaitu pertanyaan, data, integrase, desain dan wawasan, ujarnya lagi.

Lebih lanjut dijelaskan,”Berikutnya ada 11 langkah dalam merancang proyek mixed methods yang baik. Pertama, tentukan apakah studi mixed methods itu sesuai untuk anda, kemudian tunjukkan perspektif global anda. Buatlah draf judul mixed methods. Identifikasi masalah penelitian yang mengarah ke studi anda. Nyatakan pertanyaan metode kuantitatif, kualitatif dan campuran. Buat daftar data kuantitatif dan kualitatif anda untuk dikumpulkan, kemudian identifikasi desain mixed methods-nya. Gambarlah diagram desain anda. Identifikasi langkah-langkah dalam integrasi analisis data mixed methods anda (tampilan, gabungan, dan metainferences). langkah berikutnya pertimbangkan kerangka kerja konseptual atau teori untuk studi anda. Langkah terakhir, detailkan tantangan validitas di desain anda.”

Apa itu “Masalah” dalam Studi Penelitian, tanyanya. Ini alasan kami membutuhkan studi anda. Dari penelitian sebelumnya atau dari praktik; Kekurangan dalam literature; Hasil campuran dalam literature; Perlunya latihan yang lebih baik; Perlunya pengembangan teori; Perlunya kebijakan yang lebih baik; serta perlunya memberikan suara kepada kelompok yang kurang terwakili.

Dikatakannya,“Kami mendapatkan wawasan tambahan dengan menggunakan Mixed Method Research. Wawasan dari data kuantitatif, ini menggeneralisasi dari sampel ke populasi, yakin dengan hasil, dan mengukur besarnya suatu fenomena atau perbedaan antar kelompok. Wawasan dari mixed methods adalah bandingkan hasil kedua database, dan jelaskan ukuran quan dari data berkualitas. Berikutnya, dari data kualitatif, kita memahami pandangan dan pengalaman pribadi peserta dalam sebuah penelitian, pahami pandangan ini dalam konteks atau pengaturan, dan menyajikan kompleksitas suatu fenomena.” (dodiangga)