Rayakan HUT ke-71 RI, Rektor UPI Berikan Penghargaan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

01Bandung, UPI

Inovasi merupakan sebuah proses yang antara lain ditentukan oleh tingkat keberhasilan riset dan pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi memegang peranan penting mempersiapkan putera-puteri bangsa, generasi penerus, menjadi inovator.  Sementara itu, institusi riset memegang peranan penting untuk memberikan kesempatan kepada putera-puteri bangsa melakukan karya cipta inovatif.

“Peneliti dan inovator yang produktif masih sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia. Jumlah dan kualitas peneliti dan inovator di perguruan tinggi maupun institusi riset perlu terus kita tingkatkan, di samping kualitas penelitian, publikasi ilmiah dan jumlah paten yang diperoleh, serta inovasi yang diproduksi,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir dalam pidato memperingati kemerdekaan ke-71 RI yang dibacakan Rektor UPI Prof. Furqon, Ph.D. di halaman Gedung Gymnasium, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Rabu (17/8/2016).

Peserta upacara adalah civitas akademika UPI, serta dari SM3-T, SMA Labschool dan IIK juga turut menghadiri upacara HUT-RI. Rektor UPI Prof. Furqon, Ph.D. menjadi inspektur upacara, Dr. Dadang Anshori, S.Pd., M.Si menjadi pembaca teks UUD 1945, Adang Fauzi, M.M.Pd. menjadi pembaca Pancasila, Dr. H. Mufid Hidayat, M.A. pembaca doa dan Dr. H. Nono Supriatna, M.Si. pembaca teks proklamasi.

Menurut Menristek Dikti, komitmen pemerintah terhadap upaya peningkatan kinerja penelitian dan inovasi akan terus ditingkatkan, terutama dalam peraturan dan regulasi, pendanaan dan peningkatan investasi, peningkatan kualitas dan peremajaan laboratorium, beasiswa bagi peneliti. Tanpa kerja sama dan komitmen dari semua pihak, hal itu akan sia-sia.02

Kemitraan, katanya, merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari strategi mengantarkan temuan penelitian menjadi inovasi dan produk iptek berskala pasar. Pemerintah mendorong terjalinnya kemitraan dengan berbagai lembaga dan industri yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penciptaan inovasi. Dengan demikian, peneliti dan inovator bekerja tidak sendirian dalam menghasilkan inovasi, tetapi secara bersama-sama, konvergen dan sinergis dengan berbagai pihak.

“Pada akhirnya, perguruan tinggi dan institusi riset yang memiliki peneliti dan inovator andal yang mampu menghasilkan produk inovasi yang secara signifikan meningkatkan meningkatkan daya saing dan kesejahteraan,” kata Nasir.

Untuk mengolah temuan ilmiah hasil riset menjadi inovasi, kata Menristek Dikti selanjutnya,  diperlukan proses hilirisasi yang melibatkan bukan hanya perguruan tinggi atau institusi riset saja, tetapi juga kolaborasi dengan peneliti dari institusi dalam dan luar negeri, kemitraan dengan industri dalam dan luar negeri, serta berbagai pihak lainnya. Sistem pengelolaan proses hilirisasi yang akan mentransformasi temuan ilmiah hasil riset menjadi sebuah inovasi yang berdaya saing perlu dibangun bersama. Dengan pengelolaan yang tepat, diharapkan akan terjadi peningkatan jumlah produk inovatif yang berskala pasar.

“Inovasi harus terjadi bukan hanya di dunia industri, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan untuk memberikan jawaban terhadap beragam tantangan yang dihadapi bangsa kita, misalnya kebakaran hutan, kemacetan lalu lintas, perubahan iklim, reformasi birokrasi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya,” ujar Nasir.

Dalam era globalisasi saat ini, Indonesia dihadapkan pada tantangan munculnya persaingan bebas dalam perdagangan antar bangsa. Adanya persaingan bebas ini akan menyebabkan Indonesia “diserbu” berbagai macam produk dan teknologi baru dari negara lain. Dengan inovasi, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, tetapi bahkan juga dapat memenuhi pasar negara lain.03

Memberikan penghargaan

Setelah berakhirnya upacara HUT-RI, Rektor UPI memberikan penghargaan bagi pendidik dan tenaga pendidikan berprestasi tingkat UPI tahun 2016. Sebelumnya telah dilaksanakan penyeleksian oleh masing-masing tim seleksi yang meliputi penilaian portofolio, presentasi, dan wawancara. Sehingga terpilih lah beberapa nama dengan kategori diantaranya :

  1. Kategori Dosen Berprestasi: 1. Fitri khoerunnisa M.Si, Ph.D. (FPMIPA); 2. Vina Adriany, M.Ed., Ph.D. (FIP); 3. Dr. Hj. Alfira Sofia, M.M. (FPEB)
  2. Kategori Ketua Program Studi Berprestasi: 1. Dr. H. Nono Supriatna, M.Si. (FPEB); 2. Dr. Usep Koswari, M.Pd. (FPBS); 3. Dr. Lili Somantri, M.Si. (FPIPS)
  3. Kategori Laboran Berprestasi: 1. Hana Rohana, S.AP. (FPMIPA); 2. Asep Ahmad Ruri I, S.T (FPTK); 3. Sultono, S.Pd. (FPTK).
  4. Kategori Pustakawan Berprestasi: 1. Dian Arya Susanti, S.Sos. (Perpustakaan); 2. Cahya Mulyana, S.Pd. (Perpustakaan); 3. Herli Bahtiar Saleh, S.Sos. (FPIPS).
  5. Kategori Pengelola Keuangan Berprestasi: 1. Wiyono, S.E (FPIPS); 2. Achdi, S.Pd., M.Pd. (Kampus UPI Sumedang); 3. Bentang Indriani, S.E. (FPTK).
  6. Kategori Tenaga Administrasi Akademik Berprestasi: 1. Anita Kurniasari, S.AP. (FIP); 2. Noerdiani, A.Md. (FPIPS); 3. Rachmat, S.Pd.I. (FPTK).

Rektor UPI serta Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si. memberikan piagam penghargaan kepada Tim Bumi Siliwangi dan Paduan Suara Mahasiswa yang sempat berjaya di kancah Internasional beberapa waktu lalu. (Rudi Lesmana/Wakhudin)04