Rektor UPI Lakukan Rapat Dengar Pendapat tentang Renstra FPIPS

Bandung, UPI

“Pada dasarnya setiap unit kerja memiliki Rencana Strategis (Renstra). Renstra Fakultas tidak hanya dimiliki oleh Dekan saja. Oleh karena itu, melalui kunjungan ini kita diskusikan bersama dan melalui kesempatan ini juga, pimpinan universitas memberikan masukan-masukan atas apa-apa yang dipaparkan,” Demikian ungkap Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., usai melakukan kegiatan kunjungan dan dengar pendapat tentang Renstra Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) di Ruang Rapat FPIPS Jl. Dr. Setiabudi No.229, Kota Bandung, Senin (1/3/2021).

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa pimpinan universitas memberikan masukan-masukan kepada Dekan dan jajarannya. Dengar pendapat ini tidak saja hanya diikuti oleh unsur pimpinan saja, namun diikuti seluruh Kaprodi dan dosen. Mereka juga melihat dan mengetahui, sehingga renstra ini menjadi milik bersama.

“Kunjungan ini dilakukan tidak hanya ke FPIPS saja, namun ke seluruh Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana di lingkungan UPI,” tegasnya.

Kami memiliki 4 srategi di dalam rangka mengoptimalkan kinerja untuk menghadapi situasi Pandemic Covid 19, ungkapnya, seperti melakukan efisiensi anggaran, melakukan priority, mengembangkan unit usaha yaitu mendirikan BUMK dan melakukan kerja sama dengan pihak luar dalam rangka mendukung pendanaan.

Dikatakannya,”Saya melihat bahwa FPIPS memiliki semangat baru dan harapan. Kami memahami bahwa Renstra tidak hanya dimiliki universitas atau masing-masing unit kerja saja tapi milik semua. Ini juga terlihat dari kunjungan sebelumnya di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).”

Ditegaskannya kembali bahwa dalam kunjungan ini pimpinan universitas memberikan arahan melalui 4 kebijakan strategi yaitu efisiensi, priority, menghadirkan badan usaha dan melakukan kerja sama dengan pihak luar, sehingga apa yang kita rencanakan bisa dilakukan secara maksimal. Prinsipnya adalah do the best that we can, lakukan yang terbaik, yang bisa kita lakukan, sebab apapun yang kita rencanakan jika kita tidak mengupayakan yang terbaik maka tidak akan jadi apa-apa.

“Yang terpenting itu, kita tidak boleh meratapi keadaan tetapi bagaimana kita berbuat yang terbaik sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Dengan upaya-upaya maksimal yang kita lakukan, diharapkan UPI bisa melewati tragedi global, jangan menyerah dengan keadaan, cari jalan keluar, Insyaa Allah bisa melaluinya,” tutupnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Dekan FPIPS UPI Dr. Agus Mulyana, M.Hum., menjelaskan bahwa berdasarkan paparan yang sudah disampaikan dihadapan pimpinan universitas, FPIPS memiliki program-program unggulan yang cukup menarik yang akan dicapai. Dijelaskannya,”Pertama, indikator pemeringkatan kemahasiswaan. Kita akan rubah mindset-nya. Mahasiswa akan dibina sejak awal, masuk dalam penelitian dosen, dulu tidak dilakukan. Kemudian kita akan melakukan program percepatan guru besar. Kita lakukan kolaborasi dengan dosen-dosen muda potensial, yang mempunyai keterampilan di dalam membuat artikel jurnal untuk submit pada jurnal yang bereputasi.”

UPI membuat target universitas 1 Fakultas 1 Smart Classroom, ungkapnya, namun FPIPS berupaya untuk melampaui target yang dicanangkan universitas tersebut. Targetnya adalah 1 Prodi 1 Smart Classroom, dengan cara memfungsikan Laboratorium. Lab kita adalah lab sosial, bukan lab fisik, sehingga akan memudahkan untuk untuk itu.

“Pak Rektor dan jajarannya sangat mendukung dengan memberikan arahan. Mereka juga terlihat senang atas apa yang kita upayakan untuk dicapai. Program kerja yang kami buat ternyata sesuai dengan tupoksi para Wakil Rektor sehingga programnya terakomodir dan bahkan melebihi apa yang ditargetkan universitas,” paparnya.

Diharapkan, dari apa yang sudah dipaparkan tadi, mendapatkan dukungan secara psikologis maupun dukungan material.

Sebagai pimpinan fakultas, lanjutnya, kami mengharapkan kerja sama seluruh elemen fakultas, salah satunya dukungan para dosen, karena keberhasilan program yang ada di Renstra tidak bisa hanya dilakukan oleh pimpinan.

Ditegaskannya,”Kami akan terus memberikan sosialisasi untuk mengarahkan para dosen melalui Kaprodi. Kunci keberhasilan ada di komunikasi. Komunikasi di era saat ini tidaklah terlalu sulit, hanya saja dibutuhkan intensitas di dalam membangun komunikasi tersebut, sehingga para dosen paham atas apa yang harus dilakukan.” (dodiangga)