Rektor UPI Melepas Mahasiswa KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix

Bandung, UPI

Secara keseluruhan, jumlah mahasiswa KKN Tematik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 2019 adalah 5.368 mahasiswa, terbagi dalam 479 kelompok, di bawah bimbingan 180 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Mahasiswa berada di lokasi KKN selama 40 hari mulai dari 8 – 11 Juli sampai dengan tanggal 17 – 20 Agustus 2019. Untuk mendukung kerjasama di tahun 2019 ini, dilakukan KKN Tematik di Kabupaten Keerom Provinsi Papua, dilaksanakan oleh mahasiswa asal Papua. UPI juga masih terus melaksanakan KKN luar negeri dengan lokasi di Malaysia, Jepang, korea, dan Mesir.

Hal tersebut diungkapkan oleh Koordinator Pelaksana Program KKN Tematik UPI yang juga Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPI Dr. Yadi Ruyadi, M. Si., saat memberikan laporannya pada Upacara Pelepasan Mahasiswa KKN Tematik UPI di Lapangan Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (10/7/2019).

Sementara itu ditegaskannya,”Khusus untuk pengembangan KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix, sejak tahun 2018, UPI telah merespon dengan menempatkan 2.221 mahasiswa di DAS Citarum. Kemudian untuk menjamin kesinambungan program, telah dikembangkan KKN tematik Citarum Harum sepanjang waktu, artinya mahasiswa dapat melakukan KKN di Citarum sesuai dengan waktu luang mahasiswa. Di tahun 2019 ini, khusus untuk KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix, diterjunkan sebanyak 2.046 mahasiswa. Mereka ditempatkan di DAS Citarum yang meliputi 5 kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab Cianjur, dan Kab. Purwakarta. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan program Citarum Harum, UPI telah mengembangkan Incinerator dan instalasi penjernih air sungai Citarum dengan memanfaatkan bahan-bahan alami.”

KKN Tematik UPI telah dikuatkan dengan menetapkan tahapan-tahapan yang terencana dan terukur, ujarnya, mulai dari tahap persiapan di kampus, kemudian pelaksanaan di lapangan, monev dan pelaporan. Pendaftaraan mahasiswa KKN telah dilakukan secara online. Program KKN tematik UPI telah diintegrasikan dengan pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa. Diharapkan, muncul ide-ide kreatif-inovatif di lokasi KKN untuk selanjutnya dituangkan dalam proposal proposal PKM. Pada tahun ini, UPI meneruskan program KKN Tematik bersama 3 perguruan tinggi, yaitu dengan UNES, UNY, dan UNJ yang mengambil lokasi di perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah tepatnya di Kecamatan Ciledug Kabupaten Cirebon dan Kecamatan Banjarharjo dan Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes serta Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang.

“KKN Tematik Revolusi Mental UPI, ditetapkan Kemenko PMK RI sebagai pelaksana program KKN Tematik Revolusi Mental Terbaik 2019 Tingkat Nasional, dan Batik Revolusi Mental karya dosen dan mahasiswa UPI mendapatkan HKI. Untuk meningkatkan pengalaman, tahun ini mahasiswa KKN UPI diikutsertakan mengikuti KKN Kebangsaan di Ternate Maluku Utara, bergabung dengan mahasiswa KKN dari seluruh perguruan tinggi Indonesia,” ungkapnya lagi.

Sementara itu untuk mendukung program Keluarga Berencana, pada tahun ini juga telah dikembangkan KKN Tematik Kampung KB yang mengambil lokasi di Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bandung Barat. Khusus untuk KKN tematik Posdaya, telah dijadikan program unggulan oleh Pemerintah Kabupaten Subang. Oleh karena itu, untuk KKN tematik Posdaya di Kabupaten subang telah ditempatkan sebanyak 1067 mahasiswa yang akan dibimbing oleh 40 DPL.

15 tema KKN dilaksanakan tahun ini di 6 provinsi, yaitu Provinsi Jabar, Jateng, Banten, Sumatra Barat, Papua, Maluku Utara, dengan 18 Kabupaten/kota, 76 kecamatan, dan 407 desa, ungkapnya. Tema yang dimaksud adalah KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix (KKN Tematik CHP), KKN Tematik Kebangsaan, KKN Tematik Revolusi Mental (KKN Tematik RM), KKN Tematik Tentara Manunggal Membangun Desa (KKN Tematik TMMD), KKN Tematik Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN Tematik POSDAYA), KKN Tematik Kampung KB (KKN Tematik KKB), KKN Tematik Edukasi Disabilitas (KKN Tematik ED), KKN Tematik Kewirausahaan (KKN Tematik K), KKN Tematik Pendidikan Anak Usia Dini (KKN Tematik PAUD), KKN Tematik Sekolah Menegah Kejuruan Indeks Pembangunan Manusia (KKN Tematik SMK-IPM), KKN Tematik Desa Wisata (KKN Tematik DW), KKN Tematik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (KKN Tematik PKBM), KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Pendidikan (KKN Tematik PMBP), KKN Tematik Rumah Pintar (KKN Tematik RP) dan KKN Tematik Pengenalan Budaya Indonesia di Luar Negeri (KKN Tematik PBI-LN).

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Rektor UPI Prof. Dr. H. R. Asep Kadarohman, M.Si., menegaskan bahwa KKN merupakan salah satu dharma dari tridharma perguruan tinggi yang harus diikuti oleh mahasiswa dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, selain kegiatan pendidikan dan penelitian.

“Melalui KKN, mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman nyata kehidupan di masyarakat, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sosial, sebagai salah satu keterampilan yang harus dikuasai dalam Era Revolusi lndusri 4.0. Ada dua keterampilan utama yang harus dikuasasi, yaitu memiliki keterampilan sosial seperti berkomunikasi dan berinteraksi dan memiliki keterampilan berpikir logika,” harapnya.

Untuk itu, katanya, selama mengikuti kegiatan KKN, para mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk memecahkan berbagai permasalahan yang ada di masyarakat, baik secara inter maupun transdisipliner dengan menerapkan keterampilan berpikir logika dan pendekatan saintifik yaitu Plan, Do, Check, dan Action. Kembangkan softskills, keterampilan sosial dan karakter dalam kehidupan bermasyarakat, pahami kondisi serta meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

Dikatakannya,”Penghijauan merupakan sebuah upaya untuk membantu menyelamatkan lahan kritis. Oleh karena itu, tumbuhnya pohon merupakan salah satu indikator bahwa anda lulus dalam kegiatan KKN. Mahasiswa harus memberikan edukasi dan membangun kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Kemudian dalam upaya mensyiarkan kegiatan KKN, mahasiswa dirasa perlu untuk meng-upload kegiatnnya dalam kanal YouTube atau media lainnya, karena setiap video terbaik akan diberikan reward 1 buah laptop per 10 hari, jadi total 4 buah laptop selama 40 hari.

Ditegaskannya kembali,”Kegiatan KKN merupakan kegiatan yang tepat untuk unjuk kinerja yang terbaik bagi para mahasiswa UPI di masyarakat. Tunjukkan bahwa anda mahasiswa UPI, mahasiswa yang memiliki visi pelopor dan unggul dengan dilandasi moto edukatif, ilmiah, dan religius. Untuk itu selama mengikuti kegiatan KKN, diharapkan manjadi motivator, inisiator, dan menjadi pencerah (agent of change) di masyarakat ke arah yang lebih baik. Jagalah nama baik kampus UPI, kehormatan kampus, ada di pundak anda. Tunjukkan bahwa anda adalah mahasiswa UPI yang santun, pekerja keras dan cerdas serta memiliki jiwa pendidik.”

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Harian Satgas Citarum Harum Mayjen TNI (Purn) Dedi Kusnadi Tamim, dikatakannya bahwa dengan adanya KKN Tematik Citarum Harum Pentahelix dari UPI, merupakan sebuah kebanggan. Artinya akan terjadi penambahan kekuatan di dalam menangani permasalahan di sepanjang daerah aliran sungai Citarum. Mahasiswa UPI diharapkan bisa membantu di bidang edukasi terkait pola hidup sehat kepada masyarakat. Berubahnya kebiasaan masyarakat menjadi hidup sehat merupakan sebuah tolak ukur keberhasilan penanganan Citarum.

Dijelaskannya,”KKN merupakan sebuah kegiatan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan perguruan tinggi. Diharapkan, para mahasiswa segera menyesuaikan dengan situasi dan lingkungan di wilayahnya masing-masing sesuai sektor yang ada. Persoalan yang utama dalam penanganan Citarum ini adalah penanganan lahan kritis di daerah hulu sungai Citarum yaitu Cisanti. Kedua, penangan sampah di sepanjang DAS. Ketiga, belum sadarnya masyarakat untuk hidup sehat. Diharapkan, para mahasiswa tetap membina masyarakat di sepanjang DAS Citarum. Segera adaptasi dengan budaya setempat dan berkoordinasi dengan aparat desa dan satgas terdekat. Dosen pembimbing lapangan dapat membantu melakukan monev.” (dodiangga)