Rektor UPI: Pendidikan Karakter dan GCEd Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
|
Bandung, 23 Juni 2025
Dalam momentum strategis Directors’ Meeting APCEIU UNESCO 2025 yang berlangsung selama tiga hari di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Rektor UPI 2025-2030 Prof. Dr. Didi Sukyadi, M.A. menyampaikan pernyataan penting yang meresonansi secara nasional: “Pendidikan karakter dan Global Citizenship Education (GCEd) adalah dua pilar utama dalam mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045.”
Pernyataan itu disampaikan dalam sesi pembukaan resmi forum yang dihadiri oleh para direktur dan pengambil kebijakan dari pusat-pusat GCEd se-Asia Pacific Pasifik serta perwakilan UNESCO. Forum ini bukan hanya menjadi ajang diskusi akademik, tetapi juga medan strategis untuk merumuskan masa depan pendidikan global yang berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, dan keberlanjutan.

Rektor UPI menekankan bahwa Indonesia saat ini berada dalam jendela sejarah yang menentukan. Tahun 2045 satu abad setelah kemerdekaan—telah ditetapkan sebagai tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia Emas, yakni Indonesia yang maju, berdaulat, inklusif, dan berdaya saing global.
“Namun semua itu tidak akan terwujud hanya dengan membangun infrastruktur fisik atau mengejar pertumbuhan ekonomi. Kita harus membangun manusia Indonesia dengan karakter kuat, moralitas tinggi, dan kesadaran sebagai warga dunia. Itulah mengapa pendidikan karakter dan GCEd menjadi krusial,” ujar Prof. Didi Sukyadi.
Dalam kerangka ini, UPI mengambil peran sebagai pusat pembentukan guru dan pendidik masa depan yang tidak hanya kompeten secara profesional, tetapi juga memiliki kesadaran sosial dan tanggung jawab global.

Direktur APCEIU UNESCO, menyambut baik penekanan UPI terhadap pendidikan karakter. Ia menyatakan bahwa karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan global merupakan fondasi penting dalam membangun masyarakat yang damai dan berkelanjutan.
“Di tengah konflik, krisis iklim, dan ketidaksetaraan global yang terus meningkat, pendidikan yang menanamkan empati, toleransi, dan keadilan menjadi kebutuhan mutlak. Indonesia melalui UPI memberi contoh kuat bagaimana pendidikan nasional dapat terintegrasi dengan nilai-nilai global tanpa kehilangan jati diri.”
Dalam forum ini juga dibahas bagaimana kurikulum GCEd dapat diterapkan lintas jenjang pendidikan, serta bagaimana lembaga pendidikan tinggi seperti UPI dapat menjadi katalis perubahan sosial.
Sebagai salah satu LPTK terbesar di Indonesia, UPI menyadari perannya tidak hanya membentuk guru yang mumpuni secara akademik, tetapi juga berjiwa global dan bermoral kuat. Forum APCEIU 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi Indonesia mampu berdialog dan berkontribusi aktif dalam platform global. (GCC)