Rethinking Theories & Practices of Early Childhood Education

 

2Bandung, UPI

Sebanyak lima orang keynote speaker, tampil untuk memaparkan temuannya dalam International Conference Early Childhood Education (ICECE) yang ketiga di Hotel Banana Inn Jalan Setiabudhi Bandung, Jumat (11/11/2016).

Ketua Panitia ICECE 2016, Vina Adriany, M.Ed., Ph.D., mengatakan,”Kelima keynote speaker tersebut berbicara dalam dua sesi. Hari pertama menghadirkan Dr. M. Solehudin, M.A., M.Pd dari Universitas Pendidikan Indonesia, Prof. Inga Wernerson dari University West Sweden dan Dr. Annet Helman dari Gothenburg University. Sementara itu untuk hari kedua hadir Dr. Nancy Lien dari National Dong Hwa University, United States dan Dr. Marek Tesar dari Auckland University, New Zealand.”3

Lebih lanjut dijelaskan, konferensi ini dimaksudkan sebagai ajang saling bertukar ide dan gagasan mengenai teori-teori dan praktek Pendidikan Anak Usia Dini, sekaligus sebagai ajang untuk melakukan diseminasi hasil penelitian, mengembangkan network, serta menstimulasi penelitian-penelitian lanjutan dalam bidang ke-PAUD-an.

“Dalam pelaksanaan konferensi ini, ada perubahan yang dilakukan oleh panitia dimana proseding dalam kegiatan ini akan terbit di Atlantis Press, yang terindeks ISI-Thomson  Reuteurs. Ini merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas makalah yang masuk, selain meningkatkan jangkauan keterbacaan dari makalah yang ditulis dalam konferensi ini  secara global,” ujarnya.

1Ditegaskannya, 3rd ICECE ini di selenggarakan oleh program studi PAUD Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (SPs UPI) selama dua hari, mulai Jumat hingga Sabtu (11-12/11/2016), dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. Kegiatan ICECE 2016 ini juga merupakan bagian dari kegiatan Dies Natalis UPI yang ke-61. Adapun, tema yang diusung dalam kegiatan ini adalah Rethinking Theories & Practices of Early Childhood Education.

konferensi ini diikuti sebanyak 150 orang, dan peserta berasal dari dalam dan luar negeri. Konferensi diselenggarakan dengan model parallel, dan dilaksanakan selama dua hari. (Lutfatulatifah/dan)

4